TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan pandemi masih ada dan kemungkinan akan terjadi kenaikan kasus karena subvarian baru. Kementerian Kesehatan meminta peningkatan disiplin perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) demi mengurangi risiko tertular virus COVID-19 varian Arcturus saat mudik Lebaran 2023. Ia mengimbau masyarakat selalu memakai masker dengan benar.
"Jaga kesehatan dengan PHBS karena mudik itu perjalanannya bisa memakan waktu lima sampai 10 jam, bahkan lebih. Selain risiko terpapar COVID-19 juga bisa sakit karena kelelahan kalau badan tidak sehat," kata Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril. "Masker direkomendasikan pada orang-orang yang merasa sakit, misal batuk atau pilek, dan penggunaan masker juga ditujukan untuk menjauhi orang-orang yang sedang sakit. Jadi, besar harapan kami untuk orang-orang yang sakit agar pakai masker dengan benar."
Selain PHBS dan disiplin memakai masker, Syahril juga mengimbau segera vaksinasi dosis ketiga, baik bagi pemudik maupun yang dikunjungi. "Saat ini, persentase vaksinasi dosis ketiga masih 42 persen, di bawah 70 persen. Jadi, masyarakat diharapkan segera datang ke faskes terdekat atau posko-posko kesehatan di stasiun, bandara, maupun terminal untuk mendapatkan vaksin," imbaunya.
Ia juga mengatakan beberapa stok vaksin menipis karena kebutuhan meningkat. Karena itu, pemerintah sudah memberlakukan kebijakan untuk substitusi produk dalam negeri. "Nanti akan ada edaran dari Kemenkes terkait ini," ujarnya.
Masih stabil
Per 17 April 2023, perkembangan kasus COVID-19 varian Arcturus telah bertambah menjadi tujuh orang, dua di antaranya di Surabaya, tiga lain dari Jakarta, sedangkan dua pasien yang dilaporkan terpapar pertama kali sudah dinyatakan sembuh.
Baca juga:
"Kabar baiknya, kelima pasien baru ini memiliki gejala yang ringan. Jadi, masyarakat tidak perlu panik, cukup tingkatkan disiplin protokol kesehatan dan segera vaksinasi dosis ketiga," katanya.
Meski terjadi peningkatan kasus, belum dilaporkan adanya kematian. Sedangkan saat ini kondisi Indonesia masih dalam keadaan stabil.
"Arcturus masih dalam varian undermonitoring, belum concern, dan jumlah dirawat masih belum di atas lima per 100.000 penduduk serta penambahan kasus masih dalam angka satu per 100.000 penduduk, jadi masih stabil," jelasnya.
Ia juga melaporkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin baru saja menerima hibah obat antivirus Paxlovid dari Australia dengan total sebanyak 24.096 dosis untuk mengurangi tingkat keparahan pasien COVID-19.
Pilihan Editor: Segera Tes Cepat Antigen Mandiri saat Alami Gejala COVID-19 Arcturus
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.