TEMPO.CO, Jakarta - Selama beberapa waktu terakhir, jika menelusuri TikTok akhir-akhir ini, banyak mengulas hormon kortisol dan cenderung menyalahkan satu atau semua hal pada kadar kortisol. Pengguna telah membanjiri aplikasi dengan cerita tentang bagaimana ketidakseimbangan kortisol yang mereka duga telah menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Kortisol, terkadang dikenal sebagai hormon stres, adalah zat kimia yang membantu mengatur cara tubuh kita bereaksi terhadap stres. Ini adalah hormon yang menghubungkan pikiran dan tubuh bersama-sama.
Melansir dari CNAlifestyle awal pekan ini, hampir setiap organ memiliki reseptor yang merespons kortisol. Sangat penting dalam membantu kita berfungsi sepanjang hari, baik dengan mengatur tekanan darah atau melawan peradangan.
Namun tidak berarti bahwa ketidakseimbangan kortisol bertanggung jawab atas berbagai penyakit yang berkembang di tubuh.
Hampir setiap organ memiliki reseptor yang merespons kortisol. Sangat penting dalam membantu kita berfungsi sepanjang hari, baik dengan mengatur tekanan darah atau melawan peradangan.
Saat kita mengalami stres, kelenjar pituitari seukuran kacang polong di otak, terkadang disebut kelenjar utama, memberi sinyal ke kelenjar adrenal yang bertengger di atas ginjal, mendorongnya untuk mengeluarkan dan mengirimkan kortisol ke dalam aliran darah kita.
Tubuh melepaskan zat kimia tersebut saat dihadapkan pada tantangan, baik psikologis atau fisik, nyata atau imajiner.
Apa yang terjadi bila Kortisol tinggi?
Tubuh berfungsi paling baik ketika memiliki keseimbangan kortisol yang tepat. Tetapi stres kronis dapat meningkatkan kadar kortisol dasar kita dari waktu ke waktu, yang menyebabkan serangkaian konsekuensi.
Tingkat kortisol yang terus-menerus tinggi dapat melemahkan sistem kekebalan, serta meningkatkan kadar gula darah dan tekanan darah.
Ada juga hubungan integral antara kortisol dan tidur. Perlu menurunkan kadar hormon agar dapat beristirahat sepenuhnya. Orang dengan kortisol tinggi sering kesulitan dan tetap tertidur.
Ketidakseimbangan juga dapat menyebabkan kelelahan dan lekas marah. Inilah yang sulit dikontrol dengan kortisol karena merupakan hormon yang sangat penting hanya untuk fungsi sehari-hari, di luar stres, setiap kali ritme harian terganggu, itu akan menciptakan masalah perilaku.
Bagaimana mengurangi kadar hormon Kortisol?
Olahraga juga dapat membantu mengatur kortisol, terutama aktivitas fisik sedang seperti joging atau bersepeda. Gerakan-gerakan itu mendorong tubuh untuk mencerminkan respons stres, meningkatkan detak jantung dan kemudian menurunkannya begitu berhenti berolahraga.
Siklus tersebut secara efektif melatih tubuh untuk mengaktifkan dan mematikan respons stres dengan tepat.
Begitu menemukan strategi untuk mengurangi stres, kadar hormon kortisol berpotensi menjadi lebih stabil, hal ini berlaku juga bahkan untuk orang-orang yang telah terpapar stres jangka panjang yang intens.
CNA LIFESTYLE
Pilihan editor : 6 Kegunaan Hormon Kortisol Bagi Tubuh
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.