TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat atau Viktor Laiskodat mengungkapkan isu stunting dapat diatasi dengan menjaga kualitas sperma para pria. Caranya dengan mengonsumsi daun kelor atau moringga.
“Kalau pria konsumsi daun kelor secara rutin maka bisa dipastikan kualitas spermanya bagus dan kuat,” kata Viktor saat kunjungan di Puskesmas Weoe, Desa Weoe, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka, pada Jumat 14 April 2023.
Untuk itu, pihaknya meminta para Kepala Desa atau Kades menjadi bahan percobaan. Mereka diimbau untuk memeriksa sperma dan mengonsumsi daun kelor selama tiga bulan. Setelah itu dilakukan pemeriksaan sperma kembali untuk melihat perbedaannya.
“Jadi para kepala desa ini harus dites spermanya, lalu beri makan Marungga (daun kelor) selama 3 bulan. Setelah itu kita tes lagi. Kalau tidak bagus, jangan mau lagi ya para istri. Karena nanti hasilkan anak yang stunting,” kata Gubernur Viktor Laiskodat, disambut tawa masyarakat yang hadir. “Ini bukan porno. Ini ilmu pengetahuan yang harus diketahui. Saya biasa omong terbuka saja,” katanya.
Daun kelor atau Moringa oleifera merupakan tumbuhan asli India bagian utara. Tanaman ini juga dapat tumbuh di tempat tropis dan subtropis lainnya, seperti Asia dan Afrika. Pengobatan tradisional telah menggunakan daun, bunga, biji, dan akar tanaman ini selama berabad-abad. Tetapi benarkah daun kelor dapat memperkuat sel sperma pria?
Mengutip Healthline, pria diperkirakan berkontribusi pada masalah infertilitas pada sekitar 40 persen kasus. Hal ini disebabkan berkurangnya produksi sperma dan masalah motilitas sperma. Daun dan biji kelor merupakan sumber antioksidan yang sangat baik. Sehingga dipercaya dapat membantu memerangi kerusakan oksidatif yang mengganggu produksi sperma atau merusak DNA sperma.
Selain disinyalir dapat memperkuat sel sperma, daun kelor secara tradisional telah digunakan sebagai obat untuk kondisi diabetes, peradangan yang bertahan lama, Infeksi bakteri, virus, dan jamur, nyeri sendi, menjaga kesehatan jantung, dan melawan kanker. Manfaat itu diperoleh dari beragam nutrisi yang dikandung tanaman ini.
Masih melansir Healthline, tanaman kelor memiliki banyak vitamin dan mineral penting. Daunnya memiliki 7 kali lebih banyak vitamin C daripada jeruk. Sementara kandungan potasiumnya 15 kali lebih banyak ketimbang pisang. Kelor juga mengandung kalsium, protein, zat besi, dan asam amino, yang membantu tubuh menyembuhkan dan membangun otot.
Satu cangkir atau 21 gram daun kelor cincang segar mengandung protein 2 gram, Vitamin B6 sebanyak 19 persen dari Angka Kecukupan Gizi atau AKG, Vitamin C sebanyak 12 persen dari AKG, besi 11 persen AKG, Vitamin B2 11 persen AKG, Vitamin A 9 persen AKG, dan magnesium 8 persen AKG. Biji kelor umumnya lebih rendah vitamin dan mineralnya. Namun vitamin C-nya melimpah. Sebanyak 100 gram biji kelor mencukupi 157 persen kebutuhan harian vitamin C.
Selanjutnya: Rahasia khasiat daun kelor lainnya