TEMPO.CO, Jakarta - Kompres membantu mengendalikan rasa sakit, peradangan, pembengkakan dan kekakuan. Kompres cara yang efektif dan terjangkau untuk meredakan sakit dan cedera. Kompres dingin dan hangat memiliki manfaat dan cara penggunaan yang berlainan. Penggunaan kompres di bagian tubuh untuk meredakan berbagai keluhan, seperti nyeri otot, kejang, sakit punggung, hingga demam.
Mengutip Times of India, kompres hangat untuk nyeri dan kekakuan otot kronis. Kompres hangat dapat meningkatkan aliran darah dan nutrisi ke area tubuh. Cara ini bermanfaat untuk masalah sendi kaku saat pagi, dikutip WebMD. Adapun kompres dingin digunakan untuk peradangan dan pembengkakan. Kompres dingin berguna memperlambat aliran darah, mengurangi pembengkakan dan rasa sakit jangka waktu pendek.
Manfaat kompres
1. Nyeri otot dan kejang
2. Nyeri punggung bawah dan atas
3, Sendi kaku, bengkak, atau lunak
4. Kekakuan leher
5. Nyeri jari, tangan, atau pergelangan tangan
6. Nyeri lutut
Kapan kompres boleh digunakan?
Mengutip Healthline, berikut penjelasan kapan kompres boleh digunakan dan tidak:
1. Kompres hangat
Kompres hangat bekerja meningkatkan sirkulasi dan aliran darah ke bagian tertentu karena peningkatan suhu. Meningkatkan suhu di bagian yang terluka untuk menenangkan dan meningkatkan kelenturan otot.
Saat menggunakan kompres hangat, bisa memilih untuk menggunakan perawatan sebagian atau seluruh tubuh. Terapi lokal pilihan terbaik untuk bagian kecil, seperti satu otot yang kaku. Perawatan bagian adalah pilihan untuk rasa sakit atau yang lebih luas. Bisa dilakukan dengan handuk panas. Adapun perawatan seluruh tubuh, yakni sauna atau mandi air hangat.
Terapi panas atau hangat tidak boleh digunakan jika bagian memar atau bengkak. Kondisi seperti itu sebaiknya menggunakan terapi dingin. Terapi hangat juga tidak boleh di bagian luka terbuka.
2. Kompres dingin
Kompres dingin berguna mengurangi aliran darah ke bagian tertentu yang secara signifikan mengurangi peradangan dan pembengkakan yang menyebabkan rasa sakit. Itu terutama di bagian sendi atau tendon. Cara itu mengurangi aktivitas saraf untuk sementara yang juga bisa mengurangi rasa sakit.
Orang dengan gangguan sensoris yang mencegah tubuh merasakan sensasi tertentu tidak boleh menggunakan terapi dingin.
Jika tidak berhati-hati, kompres dingin bisa mengganggu kulit, jaringan, atau saraf. Jika memiliki penyakit jantung atau pembuluh darah, sebaiknya mengonsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan terapi dingin. Jika terapi tidak membantu mengurangi cedera atau pembengkakan dalam waktu 48 jam, segera berkonsultasi dengan dokter.
Pilihan Editor: Perbedaan Manfaat Kompres Dingin dan Hangat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.