TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, mengingatkan pemudik Lebaran untuk menghindari kecepatan berlebihan bila membawa kendaraan sendiri. Dia menyarankan maksimal kecepatan cukup 50 km/jam.
Dosen Program Studi Teknik Sipil di Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, itu juga menyebut pemudik perlu memastikan sistem penerangan dan pengereman berfungsi dengan baik, menjaga jarak aman dengan pengendara lain, serta menghindari memilih jalur yang sepi dan minim marka jalan.
Pemudik Lebaran juga sebaiknya memperhatikan tekanan angin pada ban kendaraan, sabar dan mematuhi aturan lalu lintas, memahami rute perjalanan sebelum berangkat, cermat menggunakan aplikasi navigasi untuk menghindari jalur alternatif berbahaya, serta berhenti di tempat aman setiap dua jam perjalanan jika merasa lelah.
Survei yang dilakukan Badan kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan memperkirakan potensi pergerakan nasional pada Lebaran 2023 sebesar 45,8 persen dari jumlah penduduk atau sebanyak 123,8 juta orang. Separuh penduduk atau 106 juta orang (85,9 persen) melakukan pergerakan dengan alasan mudik Lebaran. Sisanya, 14,1 persen atau 17,8 juta orang melakukan aktivitas liburan dan lainnya.
Faktor orang ingin mudik
Beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan mudik adalah alasan ekonomi atau keuangan keluarga 31,02 persen, cuti bersama 12,76 persen, dan tidak ada COVID-19 sebesar 12,6 persen. Sebagian besar pemudik atau 27,32 juta orang (22,0 persen) memilih memakai mobil pribadi dan sepeda motor 25,13 juta orang (20,30 persen) sebagai moda favorit untuk mudik.
Djoko mengatakan minimnya layanan fasilitas transportasi umum di daerah membuat pemudik lebih memilih kendaraan pribadi daripada transportasi umum. Kemudian, selama di kampung halaman, adanya kendaraan pribadi memudahkan mobilitas untuk silaturahmi, berwisata, dan jalan-jalan.
Banyaknya pemudik sepeda motor, selain berpotensi menyebabkan kemacetan lalu lintas di ruas-ruas jalan nontol, juga rentan terjadi kecelakaan lalu lintas. Terlebih, tidak sedikit pemudik sepeda motor ini membawa serta anak-anak, bahkan yang masih balita. Keselamatan anak-anak sering terabaikan saat perjalanan mudik bersepeda motor.
Oleh karena itu, Djoko berpendapat larangan pemudik membawa anak-anak perlu terus ditegaskan. Pemerintah sudah menyiapkan dengan segala kemampuan dan pemudik juga harus benar-benar menyiapkan diri untuk mudik Lebaran dengan persiapan matang. Jangan sampai fasilitas yang sudah disiapkan tidak dimanfaatkan dengan baik.
Pilihan Editor: Tips Mudik Lebaran 2023 Tetap Lancar Meski Berpuasa
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.