TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah riset di Pusat Tidur John Hopkins menyebut latihan aerobik 30 menit saja bisa membantu tidur lebih lelap. Latihan aerobik intensitas sedang sudah cukup untuk meningkatkan kualitas tidur.
"Tak perlu waktu berbulan-bulan atau tahunan untuk melihat hasilnya. Dan pasien tak perlu berlatih seperti akan ikut lomba maraton agar bisa tidur lebih nyenyak," jelas Charlene Gamaldo, direktur medis di Pusat Tidur Johns Hopkins di RSUD Howard County.
Latihan aerobik bisa membantu menstabilkan suasana hati dan menenangkan pikiran. Gamaldo merekomendasikan jenis latihan yang menyenangkan. Dia juga menjelaskan waktu terbaik untuk berolahraga. Pasalnya, sebagian orang berpikir waktu terbaik itu sebelum tidur.
Lepaskan hormon endorfin
Latihan aerobik membuat tubuh melepaskan hormon bahagia endorfin dan meningkatkan temperatur inti tubuh. Bahan kimia itu mengatur level aktivitas di otak yang membuat orang terjaga dan kenaikan suhu inti tubuh yang memberi sinyal ke jam tubuh ini waktunya bangun. Orang sebaiknya berolahraga setidaknya 1-2 jam sebelum tidur untuk memberi waktu hormon endorfin bekerja.
"Saya mengimbau orang-orang untuk mendengarkan tubuh mereka untuk mengetahui seberapa baik mereka tidur sebagai respons terhadap latihan," ujar Gamaldo, dilansir dari Foxhealth.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), sepertiga warga di sana mengaku tidur kurang dari waktu yang dianjurkan. Padahal kurang tidur berisiko terserang kondisi dan penyakit kronis seperti depresi, obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. CDC juga menganjurkan mengurangi minum alkohol dan kafein, menghindari makan besar dan peralatan elektronik untuk meningkatkan kualitas tidur.
Pilihan Editor: Metode Jalan Kaki yang Tepat untuk Berat Badan Normal Menurut Pakar
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.