Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Kebaya Kartini, Sejarah dan Asal-Usulnya

Reporter

image-gnews
Peserta berpose saat mengikuti lomba peragaan busana kebaya pada peringatan ke-94 Hari Ibu di gedung Palampang Tarung, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis, 22 Desember 2022. Kegiatan yang mengusung tema
Peserta berpose saat mengikuti lomba peragaan busana kebaya pada peringatan ke-94 Hari Ibu di gedung Palampang Tarung, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis, 22 Desember 2022. Kegiatan yang mengusung tema "Perempuan Berdaya, Indonesia Maju" tersebut diikuti aparatur sipil negara (ASN) dan organisasi perempuan di kota itu dengan mengenakan pakaian kebaya bernuansa kain benang bintik khas Kalteng sebagai upaya meningkatkan kecintaan terhadap pakaian adat khas Indonesia. ANTARA/Makna Zaezar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tanggal 21 April adalah hari libur nasional untuk memperingati hari pahlawan perempuan RA Kartini. Peringatan ini pun selalu diramaikan dengan pembicaraan kebaya kartini yang tidak ada habisnya.

Salah satunya, kebaya tercatat sebagai akar sebelum kedatangan Belanda ke Indonesia. Namun, sejumlah catatan sejarah telah menemukan sejarah kain kebaya yang mengakar dari Jawa. Lalu, meluas pada sejarah peradaban Melayu seperti Indonesia dan Malaysia. Sangat rumit untuk menyimpulkan darimana sebenarnya kebaya berasal. Dalam uraian ini, Tempo.co akan membantu Anda memahami dengan ringkas dan mudah tentang sejarah kebaya kebanggan RA Kartini.

Sejarah Kebaya dan Asal-Usulnya

Kebaya terbentuk dari kosakata bahasa Arab, yaitu kaba yang artinya pakaian.Beberapa sumber terpercaya mencatat sebuah dugaan yang kuat bahwa  kebaya berasal dari Timur Tengah akibat komposisi akar budaya. Bahkan, budaya pakaian Timur Tengah atau Arab telah terkenal sejak abad ke-7.

Anda bisa melihat kemiripan kebaya dengan qaba asli Arab. Qaba (bentuk kata singular) termasuk jubah panjang yang kendur. Kemiripan keduanya telah dipublikasi sejak 1888. Berbicara Islam, pakaian qaba atau aqbiya (bentuk jamak) telah dicatat dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW. Selanjutnya, hal ini menyebar ke berbagai negara-negara Islam seperti Turki, Persia, dan Urdu.

Orang-orang di negara tersebut selanjutnya menyebarkan budaya pakaian ini sekaligus agama Islam melalui perdagangan internasional di Selat Malaka dan tempat-tempat strategis lainnya di Nusantara.

Hadirnya Kebaya Tradisional di Indonesia 

Portugis di mana Indonesia sempat dijajahnya, turut mencampurtangani sejarah kebaya melalui bahasa Portugis. Kebaya bagi Portugis mirip dengan blouse atau blus.

Lalu, pada sistem tradisional Kerajaan Majapahit (1293–1527),pakaian kebanggaan ini digunakan oleh para perempuan bangsawan kerajaan. Tentu, kebaya sebagai citraan kelas sosial tinggi.

Abad ke-15 dan ke-16 kebaya dikenal sebagai blus panjang yang cukup ketat di badan dan berkobar pada kebaya panjang. Berbagai sumber juga mencatat tentang pernyataan pada buku terkenal "Ethnic Dress in the United States". Di mana gaya kebaya Indonesia terbentuk akibat akulturasi pakaian saat pemerintahan dinasti Ming China, Muslim Arab, dan Portugis sehingga membentuk pakaian kebaya dengan banyak versi.

Zaman Penjajahan Belanda datang pun menjadikan kebaya sebagai pakaian yang mahal akibat hegemoni sosial. Sejak 1872 hingga 1920 para perempuan Belanda yang tinggal di Indonesia atau Hindia-Belanda mengagumi pakaian khas kebaya ini dipadu dengan kain batik untuk bersantai hingga kepentingan lainnya.

Namun, Belanda tidak ingin kebaya yang mereka kenakan sama dengan kebaya pribumi Indonesia sehingga mereka berusaha merekonstruksi kebaya ala orang Barat. Kemudian, kaum Belanda memilih menggunakan kebaya yang berasal dari bahan mewah dan batik yang didesain ala Eropa.

Ciri-Ciri Kebaya Indonesia 

Seperti yang sudah disebut pada deskripsi sebelumnya bahwa budaya suatu daera yang berbeda cenderung menghasilkan kebaya yang juga beda. Di Indonesia setidaknya ada beberapa akulturasi kebaya yang menurut para pemerhati berasal dari budaya Jawa. Berikut ini:

1. Kebaya Jawa

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejumlah mahasiswa mengikuti peragaan busana untuk memperkenalkan kebaya di Gedung Purnomo Fisip, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat, 30 September 2022. ANTARA /Asprilla Dwi Adha

Saat Majapahit kebaya digunakan sebagai busana penutup kemben perempuan. Kemben ini adalah kain diikat pada torso perempuan. Lalu, dipengaruhi oleh Islam di Jawa sehingga mengubah kemben polosan menjadi dipadu dengan kebaya agar mencitrakan nilai kesopanan sesuai ajaran Islam. Kebaya Jawa juga memiliki ciri khas dengan adanya tembelan kain dada (kutu baru).

2. Kebaya Betawi 

Zee Zee Shahab tampil cantik dan elegan saat menghadiri upacara peringatan HUT RI ke-74 di Istana Merdeka. Zee yang memiliki darah Betawi, mengenakan kebaya encim berwarna merah. Instagram/@zeezeeshahab

Kemudian, Anda akan menemukan kebaya dengan kultus khas Betawi. Kebaya Betawi disebut sebagai akulturasi budaya Cina dan Melayu. Dengan demikian, motif dan modelnya pun bervariasi.

3. Kebaya Sunda dan Bali

Kiky Saputri mengenakan kebaya Sunda buatan Didiet Maulana saat menikah dengan Muhammad Khairi, Sabtu, 28 Januari 2023 (Instagram/@thewhitejournals)

Kebaya Sunda dan Tasik terdapat garis leher berbentuk segi lima. Lalu, ditambahkan kerah yang tegak. Berbeda dengan kebaya gaya khas Bali. Kebaya Bali berlengan pendek dan panjang. Penggunaannya juga dilengkapi kain selendang. 

Pilihan editor: Mengenal 5 Model Kebaya yang Ada di Indonesia

NIA HEPPY | ALFI MUNA SYARIFAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kirim Surat Amicus Curiae ke MK, Megawati Menyitir Ucapan RA Kartini

2 hari lalu

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (tengah) menunjukkan tulisan tangan Megawati dalam surat Amicus Curiae yang disampaikan oleh Megawati Soekarnoputri di Gedung II Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (16/4/2024). ANTARA/Nadia Putri Rahmani
Kirim Surat Amicus Curiae ke MK, Megawati Menyitir Ucapan RA Kartini

Megawati mengirimkan surat Amicus Curiae ke MK. Bertuliskan tangan, Mega menyitir perkataan RA Kartini. Begini isinya.


Daftar Film Biopik dari Jokowi, Ahok, Hamka, Soekarno, RA Kartini, Apa film Anies Baswedan?

1 Januari 2024

Poster film Buya Hamka. ANTARA/HO
Daftar Film Biopik dari Jokowi, Ahok, Hamka, Soekarno, RA Kartini, Apa film Anies Baswedan?

Bagi pecinta tokoh nasional bisa saksikan film biopik dari Soekarno, Hamka, Jokowi, Ahok hingga RA Kartini, Februari nanti tayang film Anies Baswedan.


Kebaya BCL Saat Akad Nikah Rancangan Didiet Maulana, Profil Penyiar yang Jadi Desainer

4 Desember 2023

Desainer Didiet Maulana menerjemahkan dengan manis makna janji putih dalam kebaya Kutubaru yang dikenakan Via Vallen saat akan nikah/Foto: Instagram/Didiet Maulana
Kebaya BCL Saat Akad Nikah Rancangan Didiet Maulana, Profil Penyiar yang Jadi Desainer

Saat akad nikah, BCL gunakan kebaya rancangan Didiet Maulana. Berikut profil penyiar Radio Oz Bandung yang beralih menjadi desainer ternama.


Ragam Kebaya di Indonesia, Termasuk Kebaya Janggan Dikenakan Dian Sastro dalam Serial Gadis Kretek

6 November 2023

Dian Sastrowardoyo dan Ario Bayu dalam serial Gadis Kretek. Dok. Netflix
Ragam Kebaya di Indonesia, Termasuk Kebaya Janggan Dikenakan Dian Sastro dalam Serial Gadis Kretek

Dian Sastro memerankan Jeng Yah dalam serial Gadis Kretek, yang selalu mengenakan kebaya jenis kebaya janggan.


Kebaya Janggan Sering Dikenakan Dian Sastro dalam Serial Gadis Kretek, Ini Artinya

6 November 2023

Tissa Biani dan Dian Sastrowardoyo dalam serial Gadis Kretek. Dok. Netflix
Kebaya Janggan Sering Dikenakan Dian Sastro dalam Serial Gadis Kretek, Ini Artinya

Karakter Jeng Yah yang diperankan Dian Sastro kerap tampak mengenakan kebaya janggan. Apakah itu kebaya janggan?


Mengenang H. Agus Salim, Berikut Profil The Grand Old Man Hubungannya dengan RA Kartini dan Tjokroaminoto

5 November 2023

H. Agus Salim. Wikipedia.com
Mengenang H. Agus Salim, Berikut Profil The Grand Old Man Hubungannya dengan RA Kartini dan Tjokroaminoto

Mengapa H. Agus Salim dijuluki the Grand Old Man? Apa pula hubungannya dengan RA Kartini dan HOS Tjokroaminoto?


Aktor yang Pernah Berperan Pahlawan, Ario Bayu sebagai Sukarno, Roy Marten Berlakon Siapa?

1 November 2023

Film Soekarno. Foto: Netflix
Aktor yang Pernah Berperan Pahlawan, Ario Bayu sebagai Sukarno, Roy Marten Berlakon Siapa?

Berikut sederet aktor yang pernah mainkan peran sosok pahlawan, Ario Bayu sebagai Sukarno, Dian Sastro menjadi RA Kartini, Roy Marten berlakon siapa?


Hari Sarjana Nasional: Mengenang Kakak RA Kartini, RM Sosrokartono Sarjana Pertama Bumiputera

29 September 2023

Ilustrasi wisuda. shutterstock.com
Hari Sarjana Nasional: Mengenang Kakak RA Kartini, RM Sosrokartono Sarjana Pertama Bumiputera

Hari Sarjana Nasional pertama kali dirayakan Kemendikbud pada 29 September 2014. Siapa Sosrokartono sarjana pertama bumiputera.


Benarkah RA Kartini Meninggal Karena Pre-eklampsia? Berikut Berbagai Versi Kematiannya

13 September 2023

Potret Raden Ajeng Kartini. wikipedia.org
Benarkah RA Kartini Meninggal Karena Pre-eklampsia? Berikut Berbagai Versi Kematiannya

RA Kartini meninggal 4 hari usai melahirkan putranya. Diduga alami pre-eklampsia Tapi ada versi lain, Kartini dibunuh.


119 Tahun RA Kartini Wafat, 4 Hari Setelah Melahirkan Soesalit Djojoadhiningrat

13 September 2023

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
119 Tahun RA Kartini Wafat, 4 Hari Setelah Melahirkan Soesalit Djojoadhiningrat

Hari ini, 13 September 1904 RA Kartini meninggal di Rembang. Tokoh emansipasi ini meninggal di usia muda usai 4 hari melahirkan putranya.