TEMPO.CO, Jakarta - Tanggal 21 April adalah hari libur nasional untuk memperingati hari pahlawan perempuan RA Kartini. Peringatan ini pun selalu diramaikan dengan pembicaraan kebaya kartini yang tidak ada habisnya.
Salah satunya, kebaya tercatat sebagai akar sebelum kedatangan Belanda ke Indonesia. Namun, sejumlah catatan sejarah telah menemukan sejarah kain kebaya yang mengakar dari Jawa. Lalu, meluas pada sejarah peradaban Melayu seperti Indonesia dan Malaysia. Sangat rumit untuk menyimpulkan darimana sebenarnya kebaya berasal. Dalam uraian ini, Tempo.co akan membantu Anda memahami dengan ringkas dan mudah tentang sejarah kebaya kebanggan RA Kartini.
Sejarah Kebaya dan Asal-Usulnya
Kebaya terbentuk dari kosakata bahasa Arab, yaitu kaba yang artinya pakaian.Beberapa sumber terpercaya mencatat sebuah dugaan yang kuat bahwa kebaya berasal dari Timur Tengah akibat komposisi akar budaya. Bahkan, budaya pakaian Timur Tengah atau Arab telah terkenal sejak abad ke-7.
Anda bisa melihat kemiripan kebaya dengan qaba asli Arab. Qaba (bentuk kata singular) termasuk jubah panjang yang kendur. Kemiripan keduanya telah dipublikasi sejak 1888. Berbicara Islam, pakaian qaba atau aqbiya (bentuk jamak) telah dicatat dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW. Selanjutnya, hal ini menyebar ke berbagai negara-negara Islam seperti Turki, Persia, dan Urdu.
Orang-orang di negara tersebut selanjutnya menyebarkan budaya pakaian ini sekaligus agama Islam melalui perdagangan internasional di Selat Malaka dan tempat-tempat strategis lainnya di Nusantara.
Hadirnya Kebaya Tradisional di Indonesia
Portugis di mana Indonesia sempat dijajahnya, turut mencampurtangani sejarah kebaya melalui bahasa Portugis. Kebaya bagi Portugis mirip dengan blouse atau blus.
Lalu, pada sistem tradisional Kerajaan Majapahit (1293–1527),pakaian kebanggaan ini digunakan oleh para perempuan bangsawan kerajaan. Tentu, kebaya sebagai citraan kelas sosial tinggi.
Abad ke-15 dan ke-16 kebaya dikenal sebagai blus panjang yang cukup ketat di badan dan berkobar pada kebaya panjang. Berbagai sumber juga mencatat tentang pernyataan pada buku terkenal "Ethnic Dress in the United States". Di mana gaya kebaya Indonesia terbentuk akibat akulturasi pakaian saat pemerintahan dinasti Ming China, Muslim Arab, dan Portugis sehingga membentuk pakaian kebaya dengan banyak versi.
Zaman Penjajahan Belanda datang pun menjadikan kebaya sebagai pakaian yang mahal akibat hegemoni sosial. Sejak 1872 hingga 1920 para perempuan Belanda yang tinggal di Indonesia atau Hindia-Belanda mengagumi pakaian khas kebaya ini dipadu dengan kain batik untuk bersantai hingga kepentingan lainnya.
Namun, Belanda tidak ingin kebaya yang mereka kenakan sama dengan kebaya pribumi Indonesia sehingga mereka berusaha merekonstruksi kebaya ala orang Barat. Kemudian, kaum Belanda memilih menggunakan kebaya yang berasal dari bahan mewah dan batik yang didesain ala Eropa.
Ciri-Ciri Kebaya Indonesia
Seperti yang sudah disebut pada deskripsi sebelumnya bahwa budaya suatu daera yang berbeda cenderung menghasilkan kebaya yang juga beda. Di Indonesia setidaknya ada beberapa akulturasi kebaya yang menurut para pemerhati berasal dari budaya Jawa. Berikut ini:
1. Kebaya Jawa
Sejumlah mahasiswa mengikuti peragaan busana untuk memperkenalkan kebaya di Gedung Purnomo Fisip, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat, 30 September 2022. ANTARA /Asprilla Dwi Adha
Saat Majapahit kebaya digunakan sebagai busana penutup kemben perempuan. Kemben ini adalah kain diikat pada torso perempuan. Lalu, dipengaruhi oleh Islam di Jawa sehingga mengubah kemben polosan menjadi dipadu dengan kebaya agar mencitrakan nilai kesopanan sesuai ajaran Islam. Kebaya Jawa juga memiliki ciri khas dengan adanya tembelan kain dada (kutu baru).
2. Kebaya Betawi
Zee Zee Shahab tampil cantik dan elegan saat menghadiri upacara peringatan HUT RI ke-74 di Istana Merdeka. Zee yang memiliki darah Betawi, mengenakan kebaya encim berwarna merah. Instagram/@zeezeeshahab
Kemudian, Anda akan menemukan kebaya dengan kultus khas Betawi. Kebaya Betawi disebut sebagai akulturasi budaya Cina dan Melayu. Dengan demikian, motif dan modelnya pun bervariasi.
3. Kebaya Sunda dan Bali
Kiky Saputri mengenakan kebaya Sunda buatan Didiet Maulana saat menikah dengan Muhammad Khairi, Sabtu, 28 Januari 2023 (Instagram/@thewhitejournals)
Kebaya Sunda dan Tasik terdapat garis leher berbentuk segi lima. Lalu, ditambahkan kerah yang tegak. Berbeda dengan kebaya gaya khas Bali. Kebaya Bali berlengan pendek dan panjang. Penggunaannya juga dilengkapi kain selendang.
Pilihan editor: Mengenal 5 Model Kebaya yang Ada di Indonesia
NIA HEPPY | ALFI MUNA SYARIFAH