TEMPO.CO, Jakarta - Lupa tergolong gejala normal. Terkadang dalam situasi otak dan fisik dipaksa memikirkan dan melakukan banyak hal sekaligus membuat tubuh lelah. Merujuk Circle Health Group, rasa lelah diakibatkan kurang tidur yang menjadi penyebab banyak masalah.
Lelah dan lupa
Terkadang orang yang kurang tidur tidak menyadari efeknya terhadap kesehatan kognitif dan mental. Stres akibat kelelahan membuat pikiran dan sistem saraf waspada. Kondisi itu menghabiskan lebih banyak energi. Tidur bermanfaat untuk memulihkan diri setiap hari.
Kurang tidur menghalangi otak untuk berpikir jernih dan menjaga emosi tetap stabil. Penting untuk menyadari pola tidur yang teratur meningkatkan pembelajaran, ingatan dan wawasan juga membantu kesegaran tubuh. Kurang tidur memiliki efek yang sangat negatif terhadap cara kerja otak.
Merujuk Medline Plus, idealnya orang dewasa membutuhkan waktu tidur 7 jam hingga 8 jam perhari.
Manfaat tidur untuk fungsi otak cara belajar dan mengingat. Padatnya aktivitas sehari-hari akan membuat waktu tidur terpotong dan tubuh mudah lelah. Itu sebabnya, kurang tidur dan terlalu lelah mengakibatkan orang mudah lupa atau turun daya ingat. Kurang tidur juga rentan mempengaruhi perkembangan Alzheimer.
Otak lelah
Mengutip dari Insider, kelelahan membuat otak sulit untuk fokus atau mengingat berbagai hal yang dulunya ada di depan pikiran. Namun ternyata kelelahan kronis juga membuat sulit mengelola beban kerja secara efektif di rumah maupun di tempat kerja. Jika tiba-tiba kehilangan barang-barang penting, seperti dompet atau kunci, kemungkinan besar benar-benar sedang merasa kelelahan.
Pilihan Editor: Usia Muda tapi Sering Lupa, Waspadai Penyebabnya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.