TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun memiliki beberapa manfaat bagi tubuh, termasuk merangsang produksi vitamin D, namun sinar ultraviolet atau sinar UV juga dapat menimbulkan risiko kesehatan jika sinar UV tersebut ekstrem.
Mengutip cdc.gov, berdasarkan panjang gelombangnya, radiasi sinar UV diklasifikasikan menjadi tiga jenis utama, yakni ultraviolet A (UVA), ultraviolet B (UVB), dan ultraviolet C (UVC).
Dilansir dari Instagram Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), di beberapa wilayah Indonesia pada jam-jam tertentu indeks sinar UV mengalami peningkatan mencapai 9-11 yang artinya berada dalam level ekstrem.
Melansir dari berbagai sumber, berikut bahaya sinar UV ekstrem bagi tubuh:
1. Menyebabkan Kanker Kulit
Dikutip dari sciencelearn.org.nz, ada bukti yang sangat kuat bahwa masing-masing dari tiga jenis utama kanker kulit, yakni karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma disebabkan paparan sinar matahari. Penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 90 persen kanker kulit disebabkan oleh radiasi UV.
2. Membakar Kulit
Dikutip dari who.int, radiasi sinar UV dosis tinggi membunuh sebagian besar sel kulit di lapisan kulit atas dan sel yang tidak terbunuh akan rusak. Sinar UV dari sengatan matahari dapat membakar kulit atau sunburn.
Sunburn merupakan luka bakar yang terjadi ketika sel-sel kulit rusak. Kerusakan pada kulit ini disebabkan oleh penyerapan energi dari sinar UV. Darah ekstra mengalir ke kulit yang rusak dalam upaya untuk memperbaikinya. Itulah sebabnya kulit Anda menjadi merah saat terbakar sinar matahari.
3. Merusak Mata
Pada 1998, Journal of American Medical Association melaporkan bahwa sinar matahari dalam jumlah sedikit pun dapat meningkatkan risiko kerusakan mata, seperti katarak yang apabila tidak ditangani akan menyebabkan kebutaan, pterigium, dan pinguekula. Kerusakan akibat sinar UV pada mata bersifat kumulatif, jadi tidak ada kata terlambat untuk mulai melindungi mata.
4. Meningkatkan Penuaan Kulit
Paparan sinar matahari meningkatkan penuaan kulit Anda karena kombinasi dari beberapa faktor. UVB merangsang proliferasi sel di lapisan luar kulit. Semakin banyak sel diproduksi, maka epidermis menebal. UVA yang menembus lapisan kulit yang lebih dalam mengganggu jaringan ikat yakni kulit secara bertahap kehilangan elastisitasnya. Sehingga kulit akan kerutan, kendur, dan kantung.
Pilihan Editor: Apa itu Indeks Sinar UV? Begini Dampak dan Tingkat Bahayanya