Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspadai Masalah Pernapasan Anak setelah Mudik Lebaran

Reporter

image-gnews
Ilustrasi bayi demam. shutterstock.com
Ilustrasi bayi demam. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menganjurkan orang tua melindungi saluran pernapasan atas anak dari berbagai penyakit, terutama pascakegiatan mudik Lebaran yang hingga masih berlangsung hingga akhir April.

“Kita lihat dari penularannya sendiri, yang lebih rentan berisiko terkena pada saat Lebaran ini apabila banyak orang berkumpul di satu tempat,” kata anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI, Himawan Aulia Rahman.

Himawan menekankan banyak penyakit berbahaya yang menghantui selama anak mengikuti perjalanan mudik Lebaran. Sampai kini  pandemi COVID-19 belum usai. Virus masih cepat menginfeksi melalui partikel udara atau droplet dan semakin berbahaya ketika momen Lebaran. Hal itu karena banyaknya kegiatan yang mengharuskan anak-anak mengikuti silaturahmi, melakukan mobilisasi dan berkerumun di dalam satu ruangan yang sama dengan banyak orang dan kemungkinan minim protokol kesehatan seperti tidak memakai masker.

Penyakit lain yang rentan menulari anak adalah selesma atau infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan atas seperti hidung atau tenggorokan. Anak juga bisa mengalami batuk dan pilek akibat kuman, virus, atau bakteri lain yang secara tidak sengaja masuk ke dalam tubuh.

“Ada juga penyakit dari virus yang bisa ditularkan lewat droplet dan saluran napas seperti infeksi lain seperti campak, itu berisiko bisa meningkat kembali saat pascalebaran ini,” ujarnya.

Terlalu banyak kontak
Ia menyoroti salah satu penyebabnya adalah banyak orang sembarang memeluk atau mencium anak tanpa memperhatikan kebersihan diri dan kesehatan anak. Bisa pula hal itu disebabkan ketika anak bermain dan seorang teman atau saudara menjadi sumber infeksi dari penyakit akibat melakukan kontak erat. Dikhawatirkan bila anak mengalami batuk pilek, gejala lain yang mungkin mengikuti adalah demam, mencret, atau diare. Himawan meminta orang tua apabila menemukan gejala yang diderita masih dalam batas wajar maka bisa memberikan perawatan di rumah terlebih dulu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kalau anak demam, selain termometer, yang harus ada di rumah tentu parasetamol. Itu orang tua harus menyediakan di rumah sebagai pertolongan pertama,” ucapnya.

Sebaliknya, bila gejala sudah diikuti sesak napas, anak harus segera ditangani dengan fasilitas yang ada di rumah sakit. “Kita perlu berhati-hati apabila nanti sudah masuk sekolah, misal masih banyak anak yang sakit batuk pilek, itu pasti kejadian angka sakit infeksi saluran pernapasan atas akan meningkat. Apalagi orang tua sudah bekerja, anak dititipkan di daycare akan meningkat juga. Jadi, harus selalu waspada dengan penyakit-penyakit tadi,” imbaunya.

Ia menambahkan, karena Lebaran merupakan momen anak memakan beragam jenis makanan yang mengandung banyak gula, hal itu bisa berdampak pula pada saluran pencernaan. Karena itu, ia mengimbau orang tua untuk bisa memastikan anak tidak dehidrasi atau lemas tiba-tiba, yang bisa berujung pada diare, sakit perut, alergi makanan, kembung, muntah, hingga sembelit.

Pilihan Editor: Cara Atur Napas saat Lari agar Tidak Mudah Lelah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Menghilangkan Efek Terkena Gas Air Mata

17 hari lalu

Mahasiswa gabungan dari berbagai kampus di Semarang terpaksa mundur setelah polisi menembakkan gas air mata saat aksi menentang Revisi Undang Undang Pilkada di kantor DPRD Jawa Tengah di Semarang, Kamis, 22 Agustus 2024. Polisi membubarkan aksi mahasiswa yang memaksa masuk untuk menduduki kantor DPRD Jawa Tengah.(Tempo/Budi Purwanto)
Cara Menghilangkan Efek Terkena Gas Air Mata

Tips kurangi gejala perih akibat efel terkena semprotan gas air mata.


Dokter Sebut Manfaat Teknik Pernapasan untuk Hadapi Polusi Udara

30 hari lalu

Seorang wanita melintas dengan latar belakang Monas yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Januarta 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Dokter Sebut Manfaat Teknik Pernapasan untuk Hadapi Polusi Udara

Latihan teknik pernapasan diperlukan untuk menghadapi polusi udara dan membantu mengurangi sesak napas dan meningkatkan kadar oksigen dalam darah.


Mengenali Perbedaan Jenis Batuk

11 Juli 2024

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
Mengenali Perbedaan Jenis Batuk

Batuk merupakan tindakan refleks yang menjaga tenggorokan dan saluran pernapasan


Ada Jelaga di Saluran Pernapasan dan Pencernaan pada Jenazah Wartawan Tribrata TV

8 Juli 2024

Kompolnas bersama personel Polres Tanah Karo meninjau rumah wartawan yang terbakar di Kabanjahe, Karo, Sumatera Utara, Selasa, 2 Juli 2024. Tim gabungan Polda Sumatera Utara dan Polres Tanah Karo masih mengusut pemicu kebakaran rumah milik wartawan yang menewaskan empat orang korban pada Kamis (27/6) lalu, serta memeriksa 16 saksi dan mengumpulkan barang bukti di lokasi kejadian tersebut. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Ada Jelaga di Saluran Pernapasan dan Pencernaan pada Jenazah Wartawan Tribrata TV

Ada sisa abu pembakaran di saluran pernapasan dan pencernaan wartawan Tribrata TV dan korban lainnya.


Kualitas Udara Jakarta Masih Buruk, Simak Saran Praktisi Kesehatan

5 Juli 2024

Masjid Istiqlal yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Kualitas Udara Jakarta Masih Buruk, Simak Saran Praktisi Kesehatan

Praktisi kesehatan meminta masyarakat Jakarta menerapkan 3M untuk mencegah penyakit akibat kualitas udara Jakarta yang masih buruk.


Dampak Polusi Udara pada Anak Tingkatkan Risiko Masalah Pernapasan saat Dewasa

2 Juli 2024

Deretan gedung bertingkat yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Dampak Polusi Udara pada Anak Tingkatkan Risiko Masalah Pernapasan saat Dewasa

Paparan polusi udara pada masa kanak-kanak berisiko masalah paru-paru dan kemudian secara konsisten dikaitkan masalah pernapasan di masa dewasa.


Inilah Ciri-ciri Hewan Kurban yang Sedang Sakit

18 Juni 2024

PT Permodalan Nasional Madani atau PNM, dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah, menyalurkan hewan kurban di berbagai titik 3T di Indonesia. Diantaranya di Aceh, Palembang, Lampung, Garut, Serang, Banjarmasin, Purwokerto, Solo, Mataram, dan Makassar.
Inilah Ciri-ciri Hewan Kurban yang Sedang Sakit

Hewan kurban harus memenuhi beberapa syarat, salah satunya tidak sakit. Berikut ciri-ciri hewan kurban yang sedang sakit.


Pakar Sebut Pengaruh Stres pada Jantung dan Pernapasan

12 Juni 2024

ilustrasi stres (pixabay.com)
Pakar Sebut Pengaruh Stres pada Jantung dan Pernapasan

Stres dapat menimbulkan dampak serius pada fisik, perilaku, dan mental yang sangat berefek pada kesehatan, termasuk jantung dan pernapasan.


BPS Ungkap Penyumbang Deflasi Tertinggi pada Mei 2024

4 Juni 2024

Plt Kepala Badan Pusat Statistik atau kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam rilis berita resmi statistik pada di kantor pusat Badan Pusat Statistik, Jakarta Pusat. Senin, 03 Juni 2024. Tempo/Firly Fajrian
BPS Ungkap Penyumbang Deflasi Tertinggi pada Mei 2024

Plt Kepala BPS Amalia A Widyasanti menyebutkan deflasi usai lebaran pada bulai Mei 2024 tidak sedalam beberapa periode sebelumnya.


Evaluasi Pelaksanaan Mudik Lebaran 2024, Ombudsman: Banyak Bus tidak Ramp Check

28 Mei 2024

Anggota Ombudsman RI, Hery Susanto
Evaluasi Pelaksanaan Mudik Lebaran 2024, Ombudsman: Banyak Bus tidak Ramp Check

Ombudsman RI menemukan bus-bus untuk mudik Lebaran 2024 yang berjalan tanpa melalui pengecekan kendaraann laik jalan.