TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Jantung Amerika Serikat (AHA) menerbitkan riset terbaru yang memberi penilaian atau peringkat mulai dari yang terbaik hingga kurang baik terhadap ragam diet dengan mempertimbangkan aspek kesehatan jantung.
Melansir Healthline, jenis-jenis diet tersebut dapat dibagi menjadi empat tingkatan dengan tingkat pertama berarti memiliki skor yang baik untuk kesehatan jantung hingga keempat berarti kurang baik untuk kesehatan jantung. Penilaian terhadap sejumlah diet yang populer oleh tim peneliti tersebut juga mempertimbangkan poin-poin penting yang ada dalam pedoman diet yang diterbitkan AHA.
Peringkat pertama: Diet mediterania, pescatarian, dan vegetarian dengan skor rata-rata 85
Ahli diet untuk WellEasy, Bari Stricoff, mengatakan ketiga diet ini mempromosikan berbagai macam nutrisi yang berfokus pada protein, lemak sehat, biji-bijian (serat), buah-buahan, dan sayuran yang penting untuk gaya hidup sehat. Diet-diet di peringkat tersebut, menurut Stricoff, menyediakan serat dalam jumlah cukup yang penting untuk kesehatan jantung.
Serat dapat menurunkan kadar kolesterol, menjaga berat badan tetap sehat, dan menjaga kadar gula darah. Khusus untuk diet mediterania, beberapa sumber pangan yang baik untuk jantung termasuk minyak zaitun, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan berminyak.
Peringkat kedua: Diet vegan dan rendah lemak dengan skor antara 75-85
Diet vegan dan diet rendah lemak dinilai baik untuk menurunkan risiko penyakit jantung karena mempromosikan banyak makan buah, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Akan tetapi, ahli diet dari Dietitian Ro, Ro Huntriss, mengingatkan diet vegan dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting seperti omega-3 bila tanpa disertai suplemen yang tepat.
Selain itu, diet vegan juga berisiko kekurangan vitamin B12. Walaupun diet rendah lemak berarti mengurangi lemak jenuh, Huntriss juga mengingatkan diet ini kerap mengurangi asupan lemak sehat yang sebetulnya dapat melindungi kesehatan jantung.
ilustrasi vegan atau sayur (pixabay.com)
Peringkat ketiga: Diet sangat rendah lemak dan rendah karbohidrat dengan skor 55-74
Huntriss mengatakan diet sangat rendah lemak biasanya menghilangkan banyak lemak sehat serta cenderung lebih tinggi pada sumber karbohidrat dan protein. Untuk menghilangkan lemak pada produk, dia mengingatkan justru banyak produsen makanan yang akhirnya menambahkan gula dan pemanis sehingga bisa meningkatkan cita rasa.
"Konsumsi produk olahan rendah lemak ini seringkali lebih buruk bagi kesehatan jantung," ujarnya.
Sementara itu, untuk diet rendah karbohidrat, jenis ini rendah serat yang dinilai dapat mendukung kadar kolesterol sehat. Namun, menurut Stricoff, hubungan antara diet rendah karbohidrat dan kesehatan jantung sangat kompleks. Hal itu ditunjukkan dari beberapa penelitian yang menyebutkan diet rendah karbohidrat bisa menguntungkan pada kesehatan jantung. Namun, yang lain berpendapat diet ini bisa memiliki konsekuensi negatif.
Peringkat keempat: Diet paleo dan sangat rendah karbohidrat/ketogenik dengan skor kurang dari 55
Huntriss mengatakan diet paleo bisa berpotensi tinggi lemak jenuh karena promosi terhadap produk hewani dan makanan seperti minyak kelapa. Makanan ini dapat meningkatkan kadar kolesterol yang dianggap berisiko terhadap penyakit jantung, sementara diet keto memang dapat menyebabkan penurunan berat badan yang relatif lebih cepat dan kontrol gula darah lebih baik dalam jangka pendek. Namun, Huntriss mengingatkan diet ini dapat meningkatkan kadar kolesterol dan risiko penyakit jantung dalam jangka panjang.
Pilihan Editor: Saran Menu Makan untuk Jantung Sehat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.