TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pascasarjana Universitas YARSI, Profesor Tjandra Yoga Aditama, meminta masyarakat untuk melindungi diri dari cuaca panas dengan tetap terhidrasi yang baik agar terhindar dari berbagai macam penyakit.
“Sehubungan dengan cuaca panas sebagaimana yang dinyatakan oleh Kepala Pusat Layanan Iklim Terapan BMKG, bahwa temperatur naik pada April dan Mei 2023, kita perlu menjaga diri agar terhindar dari masalah kesehatan,” kata pakar kesehatan itu.
Tehidrasi adalah kondisi tubuh yang cukup minum air atau mendapatkan kecukupan harian hidrasi atau cairan. Ia menjelaskan pada umumnya kebutuhan air untuk tubuh harus terpenuhi sebanyak delapan gelas atau sekitar 2 liter per hari. Namun National Center of Environmental Health Amerika Serikat menyebut tubuh dapat tetap terhidrasi bila minum air lebih banyak dari biasanya.
Pastikan segera minum air tanpa harus menunggu merasa haus terlebih dulu sebab kurang minum air dapat berhubungan dengan gejala kram otot, yang bukan tidak mungkin merupakan gejala awal gangguan kesehatan akibat cuaca panas. Kemudian, apabila suhu panas terasa amat menyengat, tubuh bisa terlindungi dengan air dingin.
Tjandra menyarankan melalui referensi yang sama, andai bisa masyarakat diharapkan beraktivitas di dalam ruangan yang terlindungi, misalnya di dalam ruangan berpendingin. Kalaupun berada di luar rumah, usahakan menghindari cuaca panas dengan berada di kendaraan umum, gedung perkantoran, atau mal.
“Sedapat mungkin kita batasi kegiatan di luar ruangan, khususnya bila mungkin hindari saat tengah hari, di mana matahari sedang panas-panasnya. Tak lupa, mohon jangan sampai meninggalkan anak-anak di dalam mobil. Hal ini sudah beberapa kali kita dengar terjadi dan tentu masalahnya akan lebih berat kalau memang cuaca sedang panas Mei ini,” ujarnya.
Pilih pakaian cerah
Selain menjaga tubuh terhidrasi dan beraktivitas di dalam ruangan, masyarakat dianjurkan pula untuk menggunakan pakaian berwarna cerah dan relatif longgar supaya cuaca panas tidak menyerap ke dalam kulit. Menurutnya, tubuh juga bisa terhindar dari penyakit bila memilih waktu di pagi atau malam hari untuk berolahraga sehingga tidak terlalu merasakan panas.
Lakukan aktivitas fisik secara bertahap, misalnya mulai bersepeda pelan-pelan dulu dan baru setelah beberapa waktu menggenjot lebih cepat. Ia juga mengimbau seluruh masyarakat tetap mengikuti perkembangan berita terakhir terkait kondisi cuaca di daerah masing-masing, melalui BMKG ataupun sumber terpercaya lain.
“Jadi, prinsip dasarnya adalah stay cool, stay hydrated, and stay informed (tetap tenang, tetap terhidrasi, dan tetap ikuti informasi),” imbau mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu.
Pilihan Editor: 5 Masalah Kulit Akibat Sering Terkena Terik Sinar Matahari
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.