Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Bahaya Sinar UV bagi Kulit dan Kesehatan

Reporter

image-gnews
Pemandangan matahari terbenam dari sudut pandang Greenwich Park, saat gelombang panas di London, Inggris, 18 Juli 2022. REUTERS/Maja Smialkowska
Pemandangan matahari terbenam dari sudut pandang Greenwich Park, saat gelombang panas di London, Inggris, 18 Juli 2022. REUTERS/Maja Smialkowska
Iklan

TEMPO.CO, JakartaHampir setiap orang terpapar radiasi sinar ultraviolet alias sinar UV. Sumber radiasi sinar UV terbesar dan satu-satunya yang alami adalah Matahari kita. Sementara itu, ada pula sumber radiasi dari sinar UV buatan seperti kamar penghitam kulit, lampu uap raksa, lampu halogen, neon, dan pijar, serta jenis laser tertentu.

Radiasi sinar UV adalah bentuk radiasi non-pengion yang dipancarkan oleh sumber-sumber yang telah disebutkan. Walau memiliki beberapa manfaat bagi manusia, sinar UV juga dapat menimbulkan risiko kesehatan.

Jenis Radiasi Sinar UV

Radiasi UV diklasifikasikan menjadi tiga jenis utama berdasarkan panjang gelombangnya: ultraviolet A (UVA), ultraviolet B (UVB), dan ultraviolet C (UVC). Hampir semua radiasi sinar UV Matahari yang mencapai Bumi adalah UVA meskipun ada pula beberapa kadar radiasi UVB. Baik radiasi UVA maupun UVB dapat memengaruhi kesehatan, tetapi UVA menembus kulit lebih dalam dan lebih konstan sepanjang tahun.

Sinar UVA memiliki panjang 315–399 nanometer dan sama sekali tidak terserap oleh lapisan ozon. Sinar UVB memiliki panjang 280–314 nanometer dan hampir semua kadarnya terserap oleh ozon, tetapi masih ada beberapa yang mencapai permukaan Bumi. Sinar UVC memiliki panjang 100–279 nanometer dan sepenuhnya terserap oleh lapisan ozon juga atmosfer.

Sinar UV memiliki manfaat sebagai produsen alami vitamin D yang penting bagi kesehatan manusia. Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfor dari makanan serta membantu perkembangan tulang. World Health Organization (WHO) merekomendasikan 5–15 menit paparan sinar Matahari selama 2–3 kali dalam seminggu, dilansir dari cdc.gov.

Bahaya Radiasi Sinar UV

Selain manfaat, ada pula risiko yang perlu diperhatikan ketika seseorang terlalu sering terpapar sinar UV dari durasi yang direkomendasikan. Sunburn (iritasi kulit akibat sinar UV) adalah dampak jangka pendeknya, sedangkan efek samping jangka panjang meliputi penuaan dini dan kanker kulit. Paparan sinar UV berlebih juga meningkatkan risiko penyakit mata yang berpotensi kebutaan jika seseorang tidak menggunakan pelindung mata. 

Melansir dari iccc.id, kanker kulit merupakan 15 besar jenis kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia. Penyebab utamanya tidak lain adalah radiasi sinar UV. Terdapat sekitar 6.170 kasus kanker kulit non-melanoma dan 1.392 kasus kanker kulit melanoma pada 2018. Dua tipe kanker kulit yang paling umum terjadi adalah karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa. Kanker biasanya terbentuk di kepala, wajah, leher, tangan, dan lengan sebab bagian-bagian tersebut menjadi yang paling banyak terpapar radiasi sinar UV.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Siapa pun bisa terkena dampak buruk dari sinar UV. Namun, ada beberapa orang yang memiliki risiko lebih besar. Mereka adalah orang-orang yang banyak menghabiskan waktu di bawah terik Matahari, berkulit sensitif, berwarna kulit terang, bermata biru atau hijau, berambut pirang atau merah, punya banyak tahi lalat berjenis tertentu, keturunan atau beriwayat kanker kulit, serta lanjut usia (di atas 50 tahun).

Penggunaan beberapa jenis obat oral dan topikal seperti antibiotik, pil KB, produk benzoil peroksida, serta ragam kosmetik tertentu juga dapat meningkatkan kepekaan kulit dan mata terhadap sinar UV.

Lindungi Diri dari Radiasi Sinar UV

Melindungi diri dari sinar Matahari adalah tanggung jawab setiap saat. Seseorang bisa berlindung dengan cara berteduh, mengenakan baju tertutup, atau memakai tabir surya (SPF 15+). Lebih detail, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk terhindar dari paparan sinar UV berlebih dari Matahari menurut cdc.gov.

  • Sebisa mungkin, tetaplah berada di tempat teduh terutama saat tengah hari.
  • Kenakan pakaian yang menutupi bagian lengan dan kaki.
  • Berikan perhatian lebih terhadap anak-anak dan orang tua.
  • Kenakan topi bertepi lebar untuk menaungi wajah, kepala, telinga, dan leher.
  • Pakai kacamata hitam yang menghalangi sinar UVA dan UVB.
  • Gunakan tabir surya dengan sun protection factor (SPF) 15 atau lebih tinggi.
  • Hindari penggunaan alat penghitam kulit dalam ruangan karena sangat berbahaya bagi anak-anak, remaja, atau dewasa awal. Mereka memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena melanoma.

Kenali Gejala Kanker Kulit

Gejala utama kanker kulit meliputi sejumlah perubahan tidak biasa yang terjadi pada kulit. Tidak semua kanker kulit terlihat sama, tetapi segeralah kunjungi dokter jika melihat tanda-tanda perubahan kulit berikut, dilansir dari iccc.id:

  • Benjolan pada badan, kaki, atau lengan yang bersifat nyeri maupun tidak nyeri.
  • Luka yang tidak kunjung sembuh.
  • Muncul tahi lalat dalam bentuk dan warna yang tidak teratur, dapat bertambah besar atau mudah berdarah.
  • Muncul bercak hitam kecoklatan di bawah kuku, telapak kaki, atau telapak tangan.

Pilihan editor: 4 Bahaya Sinar UV Ekstrem bagi Tubuh

NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Melindungi Diri Dari Sinar Ultraviolet

2 hari lalu

Foto Ilustrasi Sinar Ultraviolet. Dok. thefuntimesguide.com/gaya.tempo.co
Cara Melindungi Diri Dari Sinar Ultraviolet

Sinar matahari memang memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Namun, paparan sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, seperti sunburn, penuaan dini, bahkan kanker kulit.


Tips Cegah Masalah Mata Lelah

4 hari lalu

Ilustrasi - Efek peningkatan waktu menatap layar perangkat elektronik pada kesehatan mata. (ANTARA/Shutterstock/Fizkes)
Tips Cegah Masalah Mata Lelah

Beraktivitas di depan layar elektronik secara berlebihan membuat mata semakin cepat lelah. Simak tips cegah masalah mata lelah.


Penderita Psoriasis Diimbau Lakukan 8 Hal Berikut di Pagi Hari

29 hari lalu

imgslide.health.com
Penderita Psoriasis Diimbau Lakukan 8 Hal Berikut di Pagi Hari

Pakar mengatakan menetapkan rutinitas pagi membantu menciptakan konsistensi membantu mengobati psoriasis. Berikut yang perlu dilakukan.


3 Faktor Pemicu Penyakit Kanker, Berikut Jenis-jenis Pengobatannya

31 hari lalu

ilustrasi kemoterapi (pixabay.com)
3 Faktor Pemicu Penyakit Kanker, Berikut Jenis-jenis Pengobatannya

Berbagai faktor telah diidentifikasi sebagai pemicu atau peningkat risiko penyakit kanker, mulai dari faktor genetik hingga gaya hidup


BRIN Kembangkan DECY-13 untuk Diagnosis Penyakit Kanker dan TBC

31 hari lalu

Development of Experimental Cyclotron in Yogyakarta atau DECY-13 Cyclotron. BRIN
BRIN Kembangkan DECY-13 untuk Diagnosis Penyakit Kanker dan TBC

BRIN mengembangkan DECY-13 untuk produksi radiofarmaka yang bisa menjadi diagnosis penyakit kanker dan TBC. Berikut penjelasannya.


Analis Ini Beberkan Penyebab Penggunaan Energi Surya di Indonesia Masih Rendah

33 hari lalu

Foto udara kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) on grid Selong kapasitas 7 MWp yang dioperasikan Vena Energy di Kelurahan Geres, Kecamatan Labuhan Haji, Selong, Lombok Timur, NTB, Senin, 15 Juli 2024. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi NTB menyebutkan potensi energi terbarukan di NTB saat ini mencapai13.563 Megawat (MW) yang terdiri dari bioenergi 298 MW, sampah kota 32 MW, angin 2.605 MW dan tenaga surya 10.628 MW. ANTARA/Ahmad Subaidi
Analis Ini Beberkan Penyebab Penggunaan Energi Surya di Indonesia Masih Rendah

Analis IESR Alvin Putra S mengatakan masih sedikit yang menggunakan energi surya di Indonesia.


Studi Ungkap Aneka Bakteri Bertahan Hidup di Microwave

37 hari lalu

Ilustrasi microwave. Wisegeek.com
Studi Ungkap Aneka Bakteri Bertahan Hidup di Microwave

Microwave ternyata tak lebih bersih dari perangkat atau bagian dapur lainnya.


79 tahun Ledakan Bom Atom Hiroshima, 70 Ribu Orang Tewas Seketika

39 hari lalu

Sebuah awan  dari ledakan bom atom di Hiroshima, Jepang, 6 Agustus 1945. REUTERS
79 tahun Ledakan Bom Atom Hiroshima, 70 Ribu Orang Tewas Seketika

79 tahun silam atau 6 Agustus 1945, Bom Atom Hiroshima luluhlantakkan kota di Jepang ini. Tak kurang dari 70 ribu orang tewas seketika.


Transisi Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo Munculkan Matahari Kembar

57 hari lalu

Pelantikan dua orang dekat Prabowo di kabinet Jokowi dinilai sebagai proses transisi yang terlalu dini.
Transisi Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo Munculkan Matahari Kembar

Transisi rezim Jokowi ke Prabowo melalui masuknya Thomas Djiwandono dan Sudaryono terlalu dini. Ditengarai bakal muncul matahari kembar.


Radiasi Tinggi Ponsel Dapat Berisiko pada Kesehatan, Ini Penjelasannya

15 Juli 2024

Dilansir Down To Earth, setidaknya ada 4 dampak radiasi ponsel terhadap kesehatan Anda.
Radiasi Tinggi Ponsel Dapat Berisiko pada Kesehatan, Ini Penjelasannya

Sebagian orang sering menilai radiasi tinggi ponsel dapat berisiko pada kesehatan. Lantas, apakah pandangan beberapa orang ini benar?