TEMPO.CO, Jakarta - Sikap percaya diri adalah kesan pertama yang penting ditampilkan saat wawancara kerja. Begitu menurut psikolog klinis dewasa Tiara Puspita. Sikap percaya diri memang tidak menjadi faktor penentu pelamar kerja akan diterima. Namun, sikap itu penting ditunjukkan dengan harapan proses wawancara kerja berjalan secara mengalir dan tidak gugup.
"Terlepas dari orang itu mungkin CV-nya bagus banget atau mungkin cum laude, nilainya bagus, dan lain sebagainya, tapi ketika pembawaannya kurang pede itu akan mempengaruhi sedikit banyak hasil wawancara yang mereka lakukan," kata psikolog lulusan Universitas Indonesia itu.
Sikap percaya diri yang diperlihatkan juga sebaiknya tidak terlalu berlebihan. Yang terpenting, pelamar kerja benar-benar mengenali isi daftar riwayat hidup (CV) yang ditulisnya dan mampu menjelaskan kemampuan yang dimiliki dengan baik.
"Kalau memang masih gugup juga sebelum wawancara, mungkin bisa lakukan latihan pernapasan dulu. Tarik napas dan lepaskan secara perlahan selama beberapa menit sebelum dipanggil ke ruang wawancara," ujar psikolog yang berpraktik di International Wellbeing Center itu.
Latihan pernapasan seperti itu dapat membantu pelamar kerja supaya tidak bersikap gugup dan kaku. Selain kepercayaan diri, aspek ketepatan waktu pada saat menghadiri sesi wawancara dengan perekrut juga perlu diperhatikan. Setidaknya pelamar kerja sudah berada di lokasi sekitar 10-15 menit sebelum wawancara dimulai. Strategi pengaturan waktu ini penting dilakukan sehingga pelamar memiliki waktu untuk mempersiapkan diri.
"Paling tidak pada saat dipanggil kita sudah siap dan ada waktu untuk mengatur pernapasan. Kita tidak terlihat buru-buru, tidak terlihat ngos-ngosan, dan pada saat dipanggil oleh perekrut tepat waktu, kita juga sudah nyaman dengan situasi di sekeliling," papar Tiara.
Pahami kelebihan dan kekurangan
Jauh hari sebelum wawancara kerja, penting pula untuk berefleksi terhadap diri sendiri terlebih dulu mengenai apa saja kelebihan dan kekurangan diri. Di samping itu, tanyakan pula pada orang-orang seperti apa penilaian mereka terhadap kelebihan dan kekurangan diri Anda.
"Misalnya kita bingung, kita bisa tanya langsung sama orang-orang terdekat sebetulnya kelebihannya apa terkait dengan diri yang bisa kita kenali yang mungkin kita enggak sadar," ujar Tiara.
Tips dari Tiara, aspek kekurangan yang ada pada diri sendiri juga bisa ditutupi atau dilengkapi dengan kelebihan yang dimiliki sehingga akan tampak lebih seimbang. Contoh, orang lebih senang bekerja mandiri daripada secara kelompok. Pelamar kerja mungkin menilai hal itu sebagai salah satu kekurangan diri. Padahal, hal tersebut bisa jadi tidak sepenuhnya dianggap kekurangan.
"'Mungkin karena saya biasa bekerja sendiri, jadi membutuhkan proses atau waktu yang agak lebih lama untuk bisa menyesuaikan dengan lingkungan. Misalnya pada saat saya bekerja secara kelompok. Tapi di luar itu, saya biasanya cepat dan mandiri'," kata Tiara mencontohkan.
Pilihan Editor: Penyebab Tak Lolos Wawancara Kerja walau Lancar Menjawab
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.