TEMPO.CO, Jakarta - Etilen oksida atau EtO adalah suatu zat kimia berupa gas yang mudah terbakar. Zat ini biasanya digunakan dalam pembuatan etilen glikol yang digunakan untuk mensterilkan peralatan dan perlengkapan medis serta digunakan dalam antibeku, poliester, deterjen, serat dan botol. Selain itu, etilen oksida kadar kecil biasa dipakai menjadi fumigan untuk sterilisasi kosmetik dan makanan.
Melansir laman epa.gov, apabila gas EtO terhirup akan menyebabkan iritasi pada mata, hidung, tenggorokan dan saluran pernapasan, efek terhadap susunan saraf pusat, pusing, kejang dan koma, efek pada darah, kerusakan paru, serta edema paru yang tertunda bahkan kanker.
Sedangkan bila tertelan, dikutip dari laman sib3pop.menlhk.go.id, efek jangka pendek yang mungkin terjadi adalah aborsi spontan, keracunan saraf dan penurunan tingkat kesuburan pada hewan jantan dan kematian janin, serta perubahan mutagenik.
Dilansir dari Healthline, menghirup etilen oksida dalam jumlah yang sangat tinggi secara tiba-tiba dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, sakit kepala, iritasi paru-paru, edema paru, pusing, kantuk dan kegagalan pernafasan. Jika gas etilen oksida mengenai kulit atau mata dapat menyebabkan iritasi, kerusakan mata permanen dan kebutaan
Pekerja yang terpapar dosis rendah selama bertahun-tahun bisa saja mengalami iritasi mata, kulit, dan paru-paru, sakit kepala, mual, hilang ingatan, kelemahan otot, kelumpuhan, kehilangan koordinasi, asma. Beberapa bukti menunjukkan paparan etilen oksida dapat meningkatkan risiko keguguran pada wanita.
Pilihan Editor: Ini Bahaya Etilen Oksida bagi Kesehatan