Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Juga Bisa Alami Post Holiday Blues, Simak Cara Menghadapinya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak sedih/murung. Shutterstock.com
Ilustrasi anak sedih/murung. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak kembali ke rutinitas pergi ke sekolah usai libur Lebaran. Sayangnya, sebagian merasa sedih setelah liburan berakhir atau disebut post holiday blues. Psikolog dari Ohana Space, Husnul Muasyaroh, mengatakan post holiday blues merupakan kondisi perasaan sedih atau tertekan setelah liburan berakhir dan orang harus kembali ke rutinitas sehari-hari.

“Permasalahan ini nyatanya tidak hanya dialami oleh orang dewasa namun juga anak-anak,” kata Husnul.

Anak-anak harus kembali ke rutinitas sekolah dan biasanya masih kesulitan mengungkapkan perasaan sedih atau tertekan secara langsung. Saat anak mengalami post holiday blues, beberapa tanda atau gejala yang timbul yakni perasaan sedih, takut atau cemas, sulit tidur, nafsu makan berkurang, atau sulit berkonsentrasi di sekolah.

Meski demikian, Husnul mengatakan post holiday blues merupakan masalah yang wajar dialami setelah melewati masa liburan, termasuk anak-anak. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua saat anak mengalami post holiday blues. Sebaiknya orang tua memberikan waktu pada anak untuk beradaptasi dan membangun kembali rutinitas sebelum liburan lalu. 

Selain itu, bantu anak agar dapat mengkomunikasikan perasaannya terkait kondisi yang sedang dialami. Orang tua juga dapat memberi contoh bagaimana kembali ke rutinitas. Jika orang tua menunjukkan semangat untuk kembali bekerja maka anak juga akan belajar menunjukkan semangat. Misalnya, semangat mengerjakan tugas dan kegiatan sekolah.

Atur emosi anak
Cara lain adalah membuat rencana liburan selanjutnya. Tujuannya agar anak tidak terpaku pada perasaan tertekan saat harus kembali ke sekolah. Namun, ada kalanya anak mengalami masalah terkait emosi dan bisa jadi bukan termasuk gangguan post holiday blues. 

Psikolog dari Anastasia & Associate, Novia Sri Parindu Purba, mengatakan emosi sebagai perasaan atau afeksi yang timbul ketika orang berada dalam keadaan yang dianggap penting. Emosi memiliki bentuk beragam, yakni rasa senang, takut, marah, dan sebagainya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Oleh sebab itu, orang tua perlu mengetahui karakteristik emosi pada anak berbeda dengan yang terjadi pada orang dewasa. Karakteristik emosi pada anak antara lain berlangsung singkat dan berakhir tiba-tiba, terlihat lebih kuat, bersifat sementara, lebih sering terjadi, dapat diketahui dengan jelas dari tingkah lakunya, dan reaksi pada anak mencerminkan individualitasnya.

“Dengan demikian, orang tua juga harus belajar mengenal emosi anak,” ujar Novia.

Ia pun membagikan strategi yang dapat dilakukan orang tua saat anak mengalami perubahan emosi. Orang tua dapat mengajarkan regulasi emosi karena anak memerlukan pengalaman dalam mengatur emosi. Regulasi emosi merupakan kemampuan untuk mengontrol keadaan emosi sendiri. Regulasi emosi diperlukan agar anak dapat mengontrol serta mengarahkan ekspresi emosional sehingga dapat menjaga perilakunya ketika muncul emosi-emosi kuat pada dirinya.

Pilihan Editor: Libur Lebaran Usai, Psikolog Ingatkan soal Post Holiday Blues

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspada Penipuan Bermodus Menjual Mawar saat Liburan di Italia

2 jam lalu

Arch of Constantine, Roma, Italia (Pixabay)
Waspada Penipuan Bermodus Menjual Mawar saat Liburan di Italia

Seorang influncer perjalanan berbagi pengalaman tentang penipuan di Italia


5 Negara yang Melarang Wisatawan Bawa Drone, dari Bhutan hingga Antartika

11 jam lalu

Paro Taktsang atau Tiger's Nest di Bhutan (Pixabay)
5 Negara yang Melarang Wisatawan Bawa Drone, dari Bhutan hingga Antartika

Jadi sebelum membawa drone penting untuk mengetahui aturan yang berlaku serta negara mana saja yang melarangnya


Kesalahan Umum Wisatawan yang Baru Pertama Kali Wisata Kapal Pesiar

1 hari lalu

Ilustrasi penumpang kapal pesiar. Unsplash.com/Stephani Kalecki
Kesalahan Umum Wisatawan yang Baru Pertama Kali Wisata Kapal Pesiar

Wsatawan yang baru pertama kali mengikuti perjalanan kapal pesiar kerap melakukan kesalahan umum


5 Faktor Sebelum Memilih Wisata Kapal Pesiar

1 hari lalu

Ilustrasi kapal pesiar. (Istimewa)
5 Faktor Sebelum Memilih Wisata Kapal Pesiar

Perjalanan kapal pesiar akan membawa wisatawan mengunjungi destinasi-destinasi yang tak kalah menarik.


Saran Psikolog agar Anak Terhindar dari Pemikiran Kriminal

2 hari lalu

Ilustrasi perisakan/bullying atau pengeroyokan. Shutterstock
Saran Psikolog agar Anak Terhindar dari Pemikiran Kriminal

Psikolog membagi tips menghindarkan anak dari pemikiran dan tindakan kriminal, yaitu dengan berfokus pada perkembangan otak anak.


Banyak Penipuan Tarif Taksi di Paris, Pakar Bagikan Tips untuk Menghindarinya

4 hari lalu

Ilustrasi kejahatan di taksi online. Shutterstock
Banyak Penipuan Tarif Taksi di Paris, Pakar Bagikan Tips untuk Menghindarinya

Penipuan taksi tidak hanya terjadi di Paris. Laporan yang sama juga kerap ditemukan di beberapa destinasi wisata populer lain.


Tren Liburan 2025 Pasangan Memilih Tidur di Kamar dan Tempat Tidur Terpisah

4 hari lalu

Ilustrasi pasangan liburan/traveling/bulan madu. Shutterstock.com
Tren Liburan 2025 Pasangan Memilih Tidur di Kamar dan Tempat Tidur Terpisah

Menurut penelitian Hilton, menemukan beberapa tren liburan 2025, dari pasangan, orang tua hingga solo traveler


Golden Week Awal Oktober, Turis Cina Banyak yang Liburan di Dalam Negeri Saja

4 hari lalu

Suasana kepadatan pemudik di Stasiun Beijing, Cina, 1 Oktober 2020. Untuk memperingati Hari Nasional Cina dan Festival Pertengahan Musim Gugur, pemerintah Cina menetapkan liburan panjang selama delapan hari atau Golden Week. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Golden Week Awal Oktober, Turis Cina Banyak yang Liburan di Dalam Negeri Saja

Golden Week tahun ini perekonomian sedang berada di titik rendah akibat pandemi, sehingga wisatawan akan menekan pengeluaran.


4 Sinyal Anda Susah Keluar dari Kesedihan

5 hari lalu

Ilustrasi perempuan sedih
4 Sinyal Anda Susah Keluar dari Kesedihan

Anda mungkin terjebak dalam kesedihan dan merasa tak bisa melanjutkan hidup, yang disebut juga kesedihan tak terujung. Terapis menyebut macamnya.


Liburan dengan Satu Tas Praktis Bisa Hemat Uang dan Waktu, Simak Tipsnya

5 hari lalu

Perempuan solo traveling. Freepik
Liburan dengan Satu Tas Praktis Bisa Hemat Uang dan Waktu, Simak Tipsnya

Bawa satu tas membuat liburan lebih praktis, bisa menggunakan semua moda transportasi dan tak perlu buang waktu untuk packing dan antre bagasi.