Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sederet Penyebab dan Faktor Risiko OCD

Reporter

Editor

Nurhadi

Ilustrasi wanita bekerja dalam kondisi cemas. Foto: Unsplash.com/Icons8 Team
Ilustrasi wanita bekerja dalam kondisi cemas. Foto: Unsplash.com/Icons8 Team
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan adanya pikiran obsesif atau khawatir yang berulang-ulang dan perilaku kompulsif yang dilakukan untuk mengurangi kecemasan tersebut.

Ini merupakan gangguan mental yang kompleks dan multi-faktorial. Artinya, ada banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami OCD. Melansir laman Medical News Today, berikut beberapa faktor yang menyebabkan OCD:

1. Genetik

Adanya riwayat keluarga dengan OCD dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami gangguan ini. Gen yang mempengaruhi bagaimana otak merespons neurotransmitter dopamin dan serotonin, dapat menyebabkan gangguan tersebut.

2. Autoimun

Terkadang, gejala OCD muncul pada anak-anak setelah infeksi, seperti nfeksi streptokokus kelompok A, termasuk radang tenggorokan; penyakit lyme; dan virus flu H1N1. Pada anak dengan pediatrik acute-onset neuropsychiatric syndrome (PANS), gejalanya mulai dan mencapai intensitas penuh dalam waktu 24-72 jam.

3. Perilaku

Orang dengan OCD belajar untuk menghindari rasa takut dengan melakukan ritual. Awalnya, ketakutan muncul selama periode stres yang intens seperti peristiwa traumatis atau kehilangan. Setelah itu, mereka mengaitkan objek atau keadaan dengan perasaan takut tersebut dan mulai menghindari objek atau situasi tersebut dengan cara khas OCD.

4. Kognitif

OCD bisa dimulai ketika orang salah menafsirkan pikiran mereka sendiri. Seseorang dengan OCD merasa lebih intens atau ekstrem tentang pikiran yang tidak diinginkan atau mengganggu. Misalnya, seseorang yang merawat bayi memiliki pikiran yang mengganggu tentang melukai bayi secara tidak sengaja di bawah tekanan yang kuat. 

Seseorang biasanya mengabaikan pikiran ini, tetapi jika pikiran itu tetap ada, mereka mungkin mengambil makna yang tidak beralasan. Orang dengan OCD yakin bahwa tindakan dalam pikiran tersebut akan terjadi. Karena itu, mereka mengambil tindakan yang berlebihan dan terus-menerus untuk mencegah ancaman atau bahaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Lingkungan

OCD dapat dipicu oleh peristiwa kehidupan yang penuh tekanan pada orang dengan kecenderungan genetik atau lainnya. Gejala OCD dapat muncul dalam waktu 6 bulan setelah kejadian seperti melahirkan, komplikasi selama kehamilan atau persalinan, konflik yang parah, penyakit serius, atau cedera otak traumatis. OCD juga dapat terjadi bersamaan dengan gangguan stres pasca-trauma atau PTSD.

Selain itu, mengutip WebMD, berikut beberapa faktor risiko OCD:

- Orang tua, saudara kandung, atau anak dengan OCD

- Perbedaan fisik di bagian tertentu dari otak

- Depresi, kecemasan, atau tics

- Pengalaman dengan trauma

- Riwayat pelecehan fisik atau seksual sebagai seorang anak.

Pilihan Editor: 4 Faktor yang Mempengaruhi Kondisi OCD

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Pemilik Kulit Sensitif Perlu Waspada Saat Lakukan Perawatan Botox

1 hari lalu

Ilustrasi wanita memiliki kerutan di antara alis atau frown line. Freepk.com/cookie_studio
Pemilik Kulit Sensitif Perlu Waspada Saat Lakukan Perawatan Botox

Perawatan botox tidak bisa dilakukan kepada semua masyarakat. Siapa saj yang perlu waspada dengan perawatan ini?


Identifikasi Risiko Penyakit Jantung Hingga Kanker dengan Tes Genetik

1 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Identifikasi Risiko Penyakit Jantung Hingga Kanker dengan Tes Genetik

Dalam upaya pencegahan, mengidentifikasi berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes hingga kanker bisa dilakukan dengan tes genetik.


Asal-usul Hari Skizofrenia Sedunia Diperingati Tiap 24 Mei

8 hari lalu

Ilustrasi pria konsultasi dengan Psikolog. shutterstock.com
Asal-usul Hari Skizofrenia Sedunia Diperingati Tiap 24 Mei

Hari Skizofrenia Sedunia juga momentum untuk memperluas pengetahuan melawan stigma buruk orang dengan skizofrenia


Mutasi Gen di Balik Bibir Sumbing, Studi di Surabaya Temukan Satu yang Dominan

9 hari lalu

Seorang anak penderita Bibir Sumbing menuju ruang operasi di RS. Setia Mitra, Kamis (11/8). Sebanyak 15 anak yang berasal dari Sukabumi Jawa Barat menjalani operasi bibir sumbing gratis yang diadakan atas kerjasam Yayasan Citra Baru dan Kick Andy Foundation. TEMPO/Arnold Simanjuntak
Mutasi Gen di Balik Bibir Sumbing, Studi di Surabaya Temukan Satu yang Dominan

Studi untuk disertasi di Unair ini dipandang mendukung deteksi dan pencegahan dini kasus bibir sumbing ke depannya.


Mengenal Ensefalitis, Kondisi Peradangan pada Otak

16 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Ensefalitis, Kondisi Peradangan pada Otak

Ensefalitis dapat disebabkan oleh infeksi atau kondisi autoimun, yakni respon imun pada tubuh menyerang otak.


Gelombang Panas lebih Mematikan bagi Penderita Gangguan Mental

16 hari lalu

Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang bisa terjadi karena berbagai pemicu. (Pexels/Ivan Samkov)
Gelombang Panas lebih Mematikan bagi Penderita Gangguan Mental

Kesadaran akan tingginya risiko bagi pengidap masalah gangguan mental juga harus ditingkatkan seiring fenomena gelombang panas yang sering terjadi


Pentingnya Jaga Daya Tahan Tubuh, Apakah Itu Kekebalan Tubuh Bawaan?

16 hari lalu

Petugas medis berolahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh di RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet, Jakarta, Rabu, 18 November 2020. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pentingnya Jaga Daya Tahan Tubuh, Apakah Itu Kekebalan Tubuh Bawaan?

Daya tahan tubuh juga dikenal sebagai sistem kekebalan tubuh, merujuk pada kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, penyakit, dan agen patogen lainnya


Ini yang Harus Dihindari Pasien Penyakit Lupus

16 hari lalu

Ilustrasi lupus. Shutterstock
Ini yang Harus Dihindari Pasien Penyakit Lupus

Lupus merupakan salah satu jenis penyakit autoimun yang membuat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat.


Mengapa Perempuan Berisiko Terkena Penyakit Lupus, Apa Pemicunya?

19 hari lalu

Ilustrasi penyakit Lupus. entresemana.mx
Mengapa Perempuan Berisiko Terkena Penyakit Lupus, Apa Pemicunya?

Salah satu penyebab penyakit lupus adalah penggunaan sejumlah obat yang tidak sesuai. Lalu siapa saja yang berisiko terjangkit penyakit tersebut?


Kenali Apa Itu Penyakit Lupus, Jenis dan Gejalanya

20 hari lalu

Ilustrasi penyakit Lupus. entresemana.mx
Kenali Apa Itu Penyakit Lupus, Jenis dan Gejalanya

Penyakit Lupus menyerang sistem kekebalan tubuh. Kebanyakan penderitanya adalah perempuan. Bagaimana gejala lupus?