Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

33 Persen Ibu Rumah Tangga Positif HIV Karena Pasangan Punya Perilaku Seks Berisiko

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi pemeriksaan HIV. ANTARA/Zabur Karuru
Ilustrasi pemeriksaan HIV. ANTARA/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan sekitar 5.100 kasus baru ibu rumah tangga yang terkena HIV setiap tahun. “Setiap tahun terdapat penambahan kasus HIV baru pada kelompok ibu rumah tangga sebesar 5.100 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah Mohammad Syahril dalam Konferensi Pers: Melindungi Anak dari Penularan Penyakit Seksual yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin 9 Mei 2023.

Syahril mengatakan, dari jumlah tersebut sebesar 33 persen ibu rumah tangga bisa terkonfirmasi positif HIV karena terpapar dari pasangan yang memiliki perilaku seks berisiko. Sementara secara umum, hal itu menyebabkan penularan HIV melalui jalur ibu ke anak sebesar 20-45 persen.

Jumlah penularan akibat perilaku seks berisiko itu diketahui lebih tinggi dibandingkan seluruh sumber penularan HIV lainnya seperti melalui penggunaan jarum suntik dan transfusi darah yang tidak aman. “Penyumbang utama penularan HIV terjadi pada perilaku seks berisiko pada kelompok heteroseksual dan homoseksual, dan sebanyak 30 persen kontribusi penularan dari suami ke istri. Sehingga jumlah orang dengan HIV pada populasi berasal dari 35 persen adalah ibu rumah tangga. Sisanya suami pekerja seks dan kelompok MSM (man sex with man),” katanya.

Syahril mengemukakan tingginya kasus pada ibu rumah tangga juga disebabkan hanya 55 persen ibu hamil yang mendapatkan izin suami untuk bisa mengikuti tes HIV. “Dari jumlah tersebut 7.153 positif HIV, dan 76 persennya belum mendapatkan pengobatan ARV. ini juga akan menambah risiko penularan kepada bayi,” ucapnya.

Syahril menyoroti jumlah tes yang tidak sepadan dengan perilaku berisiko yang tinggi, akhirnya harus membuat 45 persen bayi yang lahir dari ibu positif HIV akan terlahir dengan HIV dan sepanjang hidupnya akan menyandang status HIV positif. "Sampai saat ini secara kumulatif ada 14.150 anak usia 1-14 tahun yang positif HIV dan akan mempengaruhi kualitas hidup ke depannya. Angka ini setiap tahun bertambah 700-1000 anak dengan HIV," katanya.

Jika hal ini dibiarkan, kata dia, infeksi masih akan terus terjadi karena dari 526.841 orang dengan HIV, baru 429.215 yang sudah terdeteksi atau mengetahui status HIV-nya. Artinya ada 100.000 orang dengan HIV belum terdeteksi dan berpotensi menularkan HIV. “Selain itu, sebanyak 300 ribu pasien positif HIV tidak mendapatkan pengobatan yang juga berpotensi menularkan HIV,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Oleh karena itu, Syahril menekankan skrining harus dilakukan pada setiap individu menjadi prioritas untuk mencapai eliminasi, termasuk pemutusan mata rantai penularan HIV secara vertikal dari ibu ke bayi.

Ia meminta setiap pihak untuk mendukung para ibu yang terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai tatalaksana yang cukup dan mendapatkan Antiretroviral (ARV) untuk mengurangi risiko penularan virus, sehingga tidak mengalami keparahan yang berujung pada AIDS.

“Hasil akhir yang dihasilkan adalah angka dan data anak yang terinfeksi HIV sejak dilahirkan dapat ditekan, angka kesakitan dan kematian dapat ditekan dan yang terpenting adalah menekan beban negara dalam penanggulangan masalah kesehatan masyarakat,” katanya.

Pilihan Editor: Sebab Pengidap HIV Harus Minum Obat Cegah TBC

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

2 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.


Cerita 5 Ibu Rumah Tangga Gugat Pasal Penculikan ke MK, Agar Mantan Suami Bisa Dijerat

48 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Arsul Sani saat mengucapkan sumpah Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) dihadapan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis 18 Januari 2024. Sebelum terpilih menjadi hakim Mahkamah Konstitusi, Arsul Sani merupakan Calon Legislatif dari PPP Dapil Jawa Tengah II pada Pemilu 2024, Wakil Ketua MPR RI, dan pengurus DPP Partai Persatuan Pembangunan. TEMPO/Subekti.
Cerita 5 Ibu Rumah Tangga Gugat Pasal Penculikan ke MK, Agar Mantan Suami Bisa Dijerat

Lima istri sekaligus ibu rumah tangga menggugat bunyi pasal 330 ayat (1) KUHP ke Mahkamah Konstitusi (MK).


Kondom Bantu Cegah Infeksi Menular Seksual Hingga 90 Persen

20 Februari 2024

Ilustrasi kondom. Sumber: Pixabay/asiaone.com
Kondom Bantu Cegah Infeksi Menular Seksual Hingga 90 Persen

Penggunaan kondom dapat mengurangi risiko penyakit menular yang disebabkan oleh hubungan seksual, seperti HIV atau Infeksi Menular Seksual,


Kasus Sifilis Naik Pesat di AS, Ketahui Pemicu dan Pengobatannya

6 Februari 2024

Ilustrasi penis. Shutterstock
Kasus Sifilis Naik Pesat di AS, Ketahui Pemicu dan Pengobatannya

Kasus sifilis melonjak di Amerika Serikat. Penurunan perilaku seks aman, terutama pada anak-anak muda, disebut sebagai faktor kenaikan kasus sifilis.


Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

10 Desember 2023

Media briefing Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2023 ''Bergerak Bersama Komunitas, Akhiri AIDS 2030
Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

Orang dengan HIV diharapkan tidak menutup status kesehatannya. Tenaga kesehatan dan komunitas bisa mendampingi mereka demi kualitas hidup yang baik.


Tangerang Selatan Tetapkan Target Nol Kasus HIV/AIDS 2030

6 Desember 2023

Ilustrasi HIV/AIDS. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Tangerang Selatan Tetapkan Target Nol Kasus HIV/AIDS 2030

Pemerintah Kota Tangerang Selatan menargetkan wilayahnya nol kasus HIV/AIDS pada 2030. Bagaimana caranya?


Anak Terinfeksi HIV, 90 Persen Transmisi dari Ibu

6 Desember 2023

Ilustrasi HIV/AIDS. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Anak Terinfeksi HIV, 90 Persen Transmisi dari Ibu

Meski persentasenya hanya 3 persen, pakar mengatakan jumlah anak dengan HIV mencapai sekitar 15 ribu, 90 persen transmisi infeksi dari ibu ke bayi.


7 Peringatan Awal Tubuh Terinfeksi HIV

3 Desember 2023

Ilustrasi pemeriksaan HIV. ANTARA/Zabur Karuru
7 Peringatan Awal Tubuh Terinfeksi HIV

Berikut gejala yang harus diwaspadai mungkin Anda terinfeksi HIV dan mungkin disangka hanya flu biasa.


Pahami Gejala HIV/AIDS Melalui Fase Infeksi Sebelum Berkembang Menjadi AIDS

2 Desember 2023

Ilustrasi AIDS. Shutterstock
Pahami Gejala HIV/AIDS Melalui Fase Infeksi Sebelum Berkembang Menjadi AIDS

HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah infeksi yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Tahap paling lanjut dari penyakit ini disebut AIDS.


Kenali Cara Penularan HIV/AIDS, Apakah Bisa Akibat Berpelukan?

2 Desember 2023

Peserta aksi memegang poster saat mengikuti aksi peringatan Hari AIDS sedunia di Lapangan Vatulemo, Palu, Sulawesi Tengah, Ahad, 1 Desember 2019. Peringatan ini digelar Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) bagi ODHA, Komunitas Maleo serta Dinas Kesehatan setempat tersebut mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap penderita HIV/AIDS. ANTARA/Mohamad Hamzah
Kenali Cara Penularan HIV/AIDS, Apakah Bisa Akibat Berpelukan?

Memperingati Hari AIDS Sedunia, kenali kembali penyebab penularan virus HIV/AIDS ini dan hal apa saja yang tidak menularkannya.