TEMPO.CO, Jakarta - Artritis merupakan penyebabkan kecacatan paling umum di Amerika Serikat. Merujuk John Hopkins Medicine, jutaan orang di sana mempunyai beberapa jenis radang sendi. Radang sendi memengaruhi sendi dan jaringan ikat di seluruh tubuh. Ini biasanya berlangsung secara terus-menerus atau kronis.
Arthritis dan penyakit rematik lainnya merupakan kondisi umum yang menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan gerakan terbatas. Mereka lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria, dan sering juga dikaitkan dengan usia tua. Namun radang sendi dan penyakit rematik lainnya dapat memengaruhi orang-orang dari segala usia. Adapun penyakit rematik mencakup segala kondisi yang menyebabkan nyeri, kaku, dan bengkak pada persendian, otot, tendon, ligamen, atau tulang.
Penyebab arthritis tergantung pada jenisnya. Osteoarthritis disebabkan oleh keausan sendi dari waktu ke waktu atau karena penggunaan berlebihan. Rheumatoid arthritis, lupus, dan scleroderma disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan tubuh sendiri. Sementara gout disebabkan oleh penumpukan kristal pada persendian. Beberapa jenis arthritis bisa dikaitkan dengan gen. Orang dengan penanda genetik HLA-B27 mempunyai risiko lebih tinggi terkena ankylosing spondylitis. Untuk beberapa jenis radang sendi lainnya, tidak diketahui penyebabnya.
Beberapa faktor risiko arthritis yang tidak bisa dihindari atau diubah ialah usia dan jenis kelamin. Semakin tua usia maka semakin besar kemungkinan menderita radang sendi. Dalam cna lifestyle, sendi yang nyeri, kaku, atau bengkak merupakan keluhan umum di antara orang dewasa yang lebih tua. Bagi banyak orang, ini mungkin adalah tanda pertama arthritis. Kondisi tersebut tidak boleh menjadi bagian yang tidak terelakkan dari bertambahnya usia karena bisa dihindari.
Kelli Dominick Allen, ahli fisiologi olahraga di Fakultas Kedokteran Universitas Carolina Utara, mengatakan banyak dari penyebab arthritis yang tidak ada kaitannya dengan usia. Seperti osteoarthritis, paling sering tampak di antara orang berusia di atas 50 tahun, terutama pada wanita. Namun radang sendi tidak dapat dihindari seiring bertambahnya usia.
"Kadang-kadang orang akan mulai merasakan sakit dan nyeri pada persendian mereka dan tidak melakukan apa-apa karena mereka mengira semua orang menderita radang sendi seiring bertambahnya usia. Kita tidak boleh menganggap radang sendi sebagai sesuatu yang harus kita tangani secara pasif," ujar Dr Allen.
Dalam survei tahun 2022 terhadap lebih dari 2,2 ribu orang berusia antara 50 dan 80 tahun si Amerika Serikat, 60 persen mengatakan mereka sudah diberitahu oleh penyedia layanan kesehatan bahwa mereka menderita arthritis. Sekitar tiga perempat menganggap nyeri sendi dan radang sendi merupakan bagian normal dari penuaan.
Tidak diketahui secara pasti oleh para ilmuwan, mengapa beberapa orang lebih rentan terhadap arthritis dan nyeri seiring bertambahnya usia daripada yang lainnya. Namun sekitar 12 persen kasus osteoarthritis merupakan akibat dari cedera sendi seperti robekan meniskus atau ligamen, sejak mereka masih muda. Radang sendi juga lebih sering terjadi pada orang yang mempunyai riwayat keluarga dengan kondisi itu, atau yang mempunyai kondisi kronis terutama seperti obesitas, penyakit jantung, atau diabetes.
Dr Wayne McCormick, ahli geriatri di Fakultas Kedokteran Universitas Washington, menyebutkan beberapa orang mungkin menemukan bahwa nyeri sendi membatasi aktivitas mereka seiring bertambahnya usia. Namun orang lain yang hasil rontgennya mungkin menunjukkan persendian yang rusak secara signifikan, bisa jadi tidak mengalami rasa sakit sama sekali.
"Setiap orang harus mengembangkan rencana mereka sendiri tentang bagaimana tetap sehat dan fungsional dengan bantuan dokter mereka," katanya.
Dr Allen mengatakan dari kebanyakan orang, mencegah arthritis di kemudian hari harus dimulai bertahun-tahun sebelum itu menjadi perhatian. Ini dilakukan dengan mengambil langkah-langkah guna mencegah cedera sendi selama berolahraga atau latihan, dan pulih dengan benar saat itu terjadi. Bagi mereka yang tidak memiliki risiko mengalami cedera terkait olahraga, tetap aktif secara fisik dan menjaga berat badan yang sehat bisa membantu mencegah keausan sendi yang berlebihan serta mengurangi rasa sakit apabila radang sendi terjadi di kemudian hari.
Dalam tinjauan pada 2015 terhadap 44 uji klinis, para peneliti menemukan bahwa peserta yang berolahraga secara teratur sudah mengurangi nyeri lutut terkait osteoarthritis dan meningkatkan fungsi fisik serta kualitas hidup. "Ini benar-benar membantu jika Anda dapat melakukan olahraga dengan benturan rendah, seperti sepeda statis dimana lutut, pinggul, dan persendian Anda tidak menerim banyak benturan. Memperkuat otot seperti paha depan dan paha belakang membantu menopang persendian," ujar Dr McCormick.
Selain olahraga teratur, Dr McCormick juga menyebutkan penyangga lutut atau pergelangan kaki yang mendukung, obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen atau acetaminophen, atau suntikan steroid ke dalam persendian yang bermasalah, semuanya bisa membantu meredakan nyeri persendian dalam berbagai tingkatan. Tidak semua opsi bekerja bagi semua orang, jadi penting untuk menjelajahi dan menemukan apa yang membantu Anda tetap aktif.
Dr Allen mengatakan bahwa suplemen diet seperti glucosamine dan chondroitin sulfate atau pengobatan herbal seperti boswellia, bisa membantu meredakan gejala untuk sebagian orang. Namun tidak banyak bukti ilmiah yang mendukung penggunaannya.
"Ada cukup banyak uji klinis, tetapi bukti yang sangat beragam tentang efeknya," kata dia.
Namun, Dr McCormick mengucapkan bahwa dalam pengalamannya sangat tidak biasa suplemen itu berbahaya. Jadi suplemen ini layak untuk dicoba atau bisa dihentikan apabila terlihat tidak membantu.
Dr Allen menyebutkan menemukan cara untuk menjalani gaya hidup bebas rasa sakit, aktif dan sehat adalah cara terbaik demi mengurangi risiko terkena arthritis di kemudian hari. Banyak tindakan yang dapat mengurangi risiko kondisi kronis lainnya seperti diabetes atau penyakit jantung, yang merupakan alat sangat ampuh untuk menurunkan risiko penyakit sendi yang juga berkaitan dengan usia.
"Seseorang yang mencoba mempertahankan gaya hidup sehat sudah melakukan hal-hal yang paling penting untuk mengurangi risiko radang sendi," katanya.
CNA LIFESTYLE | HOPSKINS MEDICINE
Pilihan editor : Ini Tanda-tanda Sakit Artritis pada Orang Usia Dewasa
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.