Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Wanita Disarankan Vaksinasi Tetanus saat Hamil

Reporter

image-gnews
Ilustrasi vaksinasi (Pixabay.com)
Ilustrasi vaksinasi (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bayi rentan terkena tetanus. Karena itu, ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) menyarankan calon ibu vaksinasi tetanus toxoid untuk melindungi bayi yang baru lahir dari risiko tetanus. 

Vaksinasi ini dapat dilakukan saat ibu memasuki masa kehamilan trimester kedua. Namun, akan lebih baik apabila vaksin tetanus diberikan sebelum masa kehamilan.

"Kita mesti mempersiapkan diri (untuk calon pengantin), antara lain tetanus toxoid. Kalau sekarang mungkin lebih bagus Td (tetanus dan difteri). Kalau mau lebih lengkap lagi Tdap (tetanus, difteri, pertusis)," kata Hartono.

Hartono mengingatkan risiko dan bahaya infeksi tetanus yang mungkin dapat terjadi pada bayi jika calon ibu tidak pernah mendapatkan vaksin tetanus semasa kecil, ditambah tidak juga mendapatkannya saat hamil.

Risiko tetanus rentan terjadi saat proses pemotongan tali pusar bayi dengan menggunakan alat-alat yang tidak steril. Bahkan di beberapa daerah, masih ada masyarakat yang melakukan tradisi perawatan tali pusar bayi dengan mengoleskan abu dapur. Padahal, tradisi ini rentan menimbulkan infeksi, terutama jika ibu tidak divaksin tetanus.

Vaksin yang dianjurkan
Hartono menganjurkan para ibu dapat mengakses vaksin tetanus jenis Tdap mengingat kombinasinya yang lengkap, terutama juga untuk mencegah pertusis atau batuk rejan pada bayi baru lahir. Dia menjelaskan bayi memiliki antibodi yang masih relatif rendah. Apalagi jika bayi belum mendapatkan imunisasi sama sekali sehingga akan lebih mudah tertular pertusis, yang dapat menyebabkan bayi kesulitan bernapas atau tidak bernapas sama sekali.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pada saat belum diimunisasi, bayi tersebut rentan. Kalau kakaknya sekolah lalu ketemu anak pertusis, bawa kumannya ke rumah, dia batuk di depan bayi, dia (bayi) bisa terkena pertusis," jelas Hartono.

Selain vaksin tetanus, ia juga menambahkan pentingnya calon ibu mendapatkan vaksin measles dan rubella (MR) sebelum masa kehamilan atau minimal tiga bulan sebelum program kehamilan. Di luar vaksin, calon ibu menyiapkan aspek kesehatan lain sebelum hamil, termasuk kecukupan gizi dan suplementasi asam folat untuk mencegah bayi lahir cacat.

"Jangan lupa sebelum hamil harus mempersiapkan diri. Calon ibu itu tidak boleh kurang gizi, anemia, kemudian mesti diberikan suplementasi asam folat dan imunisasinya minimal dua itu (tetanus dan MR). Kalau mau dilengkapi yang lain itu alangkah baiknya seperti HPV dan yang lain juga," tegas Hartono.

Pilihan Editor: Kiat Cegah Luka Jadi Tetanus

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hampir Penuhi Target, Vaksin Cacar Monyet Dosis Dua Sudah Diberikan ke 411 Orang

1 hari lalu

An illustration of a monkeypox vaccine. (ANTARA/Shutterstock/am/rst)
Hampir Penuhi Target, Vaksin Cacar Monyet Dosis Dua Sudah Diberikan ke 411 Orang

Dinkes DKI kembali memberikan vaksin dosis dua cacar monyet. Saat ini sudah 411 orang menerima vaksinasi.


Begini Cara Mencegah Penularan Pneumonia

1 hari lalu

Ilustrasi pneumonia. Foto : Radiopaedia
Begini Cara Mencegah Penularan Pneumonia

Cara pertama yang dapat dilakukan untuk melawan dan mencegah pneumonia adalah dengan mendapatkan vaksinasi.


WHO Sebut Wabah Penyakit di Gaza Bisa Lebih Mematikan daripada Bom

4 hari lalu

Warga Palestina yang terluka dalam serangan Israel terbaring di lantai saat mereka dibantu di rumah sakit Indonesia setelah rumah sakit Al Shifa tidak berfungsi di tengah serangan darat Israel, di utara Jalur Gaza 16 November 2023. REUTERS/Fadi Alwhidi
WHO Sebut Wabah Penyakit di Gaza Bisa Lebih Mematikan daripada Bom

Penyakit dapat membunuh lebih banyak orang dibandingkan bom jika sistem kesehatan Jalur Gaza tidak diperbaiki.


Vaksinasi Cacar Monyet Tahap Dua Sudah Diberikan ke 221 Orang

7 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Vaksinasi Cacar Monyet Tahap Dua Sudah Diberikan ke 221 Orang

Kemenkes RI telah memberikan 1000 dosis vaksin cacar monyet untuk tahap 1 dan 2 kepada DKI Jakarta.


Kementan Persiapkan Bahan Baku Obat dan Vaksin Hewan

10 hari lalu

Kementan Persiapkan Bahan Baku Obat dan Vaksin Hewan

Menjaga kesehatan hewan melalui penyiapan bahan baku produksi dan peningkatan mutu obat hewani.


Dinkes DKI Kembali Berikan Vaksin Cacar Monyet Dosis Dua Kepada 495 Orang Berisiko

10 hari lalu

Ilustrasi vaksin Mpox. USA TODAY NETWORK via Reuters Co
Dinkes DKI Kembali Berikan Vaksin Cacar Monyet Dosis Dua Kepada 495 Orang Berisiko

Dinas Kesehatan DKI kembali memberikan vaksin cacar monyet kepada 495 orang berisiko yang sebelumnya telah menerima vaksinasi.


Perlunya Vaksinasi Pranikah sebelum Membangun Keluarga, Cek Macamnya

11 hari lalu

Ilustrasi vaksinasi (Pixabay.com)
Perlunya Vaksinasi Pranikah sebelum Membangun Keluarga, Cek Macamnya

Masyarakat diminta memahami pentingnya vaksinasi pranikah dan melakukannya sedini mungkin. Berikut macam vaksinasi yang dianjurkan.


Penanganan Covid-19 Setelah Masa Pandemi

13 hari lalu

Dr Leong Hoe Nam (right), anInfectious Disease Specialist at Mount Elizabeth Novena Hospital, Singapore, Dr Egemen Ozbilgili, MD (middle), the Vice President of Asia Medical Lead, Pfizer Emerging Markets Asia, and Choo Houren (right), an oral antiviral user in a discussion of oral antiviral use to treat Covid-19 in the endemic age, in the Conrad Centennial Singapore, on November 17, 2023.  Photo by: Pfizer.
Penanganan Covid-19 Setelah Masa Pandemi

Ahli menyatakan pentingnya mengobati gejala Covid-19 untuk mencegah penyakit menjadi parah atau bahkan terjadinya peradangan.


5 Hal yang Perlu Deketahui tentang Herpes Zoster

15 hari lalu

Cacar air.
5 Hal yang Perlu Deketahui tentang Herpes Zoster

Herpes Zoster adalah kondisi infeksi virus yang menyebabkan ruam kulit dan nyeri saraf yang sering kali sangat tidak nyaman.


Kasus Aktif Cacar Monyet di Jakarta Turun, 16 Orang Dinyatakan Sembuh

19 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Kasus Aktif Cacar Monyet di Jakarta Turun, 16 Orang Dinyatakan Sembuh

Total kasus cacar monyet di DKI Jakarta sejak 2022 hingga saat ini berjumlah 34 kasus.