Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Ketahuan Menghisap Lem, Ini Cara Menghilangkan Kecanduan Ngelem

image-gnews
Anak jalanan ngelem. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Anak jalanan ngelem. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kecanduan menghirup lem atau ngelem termasuk salah satu perilaku negatif yang menyerang generasi muda. Sama halnya dengan kecanduan narkoba atau miras, kecanduan ngelem ini sangat berbahaya bagi tubuh. 

Perilaku negatif anak kecanduan lem disebut sebagai adiksi zat inhalen, yaitu proses kecanduan zat yang masuk ke dalam tubuh dengan dihirup. Melansir dari Tempo, di dalam lem terkandung zat bernama toluena, turunan hidrokarbon aromatik yang juga lazim dijumpai pada pelarut cat dan bensin. 

Efek menghirup toluena adalah halusinasi dan perasaan melayang-layang yang dapat berlangsung hingga lima jam sesudah pemakaian. Karena toluena juga bersifat sebagai depresan (penekan) susunan saraf, pengguna zat ini tak akan merasa lapar walau tak makan selama berjam-jam. 

Efek negatif lainnya, yang umumnya amat dicari oleh pengguna adalah ketenangan sesaat yang membuat mereka seakan berada di "dunia lain". Padahal itu akibat penekanan saraf di otak yang justru memperlambat koordinasi gerakan dan konsentrasi pikiran sang pengguna. Semua efek itu menjadikan mereka kecanduan (adiksi) dan terus mencari zat inhalen tersebut.

Cara ngelem pun bermacam-macam. Ada yang sekadar menghirup uap lem (sniffing), menuangkan langsung ke hidung atau mulut (snorting), menghirup melalui kain yang telah direndam dalam lem (huffing), dan yang terpopuler adalah menghirup lem yang telah dibungkus plastik atau kantong kertas (bagging). Dari semua cara itu, snorting merupakan yang paling berbahaya karena dapat mengakibatkan kerusakan permanen jaringan mukosa hidung atau mulut dan penyumbatan jalan napas.

Kecanduan Lem Kuning

Salah satu jenis lem yang kerap dihisap adalah lem kuning. Menurut laman Badan Narkotika Nasional atau BNN Kabupaten Tanah Laut, lem kuning kerap digunakan pada media kayu. 

Lem ini biasanya terbuat dari bahan polimer vinil asetat yaitu bahan dasar yang sama dengan jenis lem putih. Lem ini sangat tahan terhadap media kayu, bekerja kuat dan memiliki sifat kaku setelah diaplikasikan. Lem kayu membutuhkan waktu sekitar 24 jam atau kurang dari itu untuk mendapatkan hasil terbaik. Namun sayangnya, lem ini kerap disalahgunakan.

Seseorang menghirup lem kuning biasanya dilakukan bersama, dan menyebabkan halusinasi. Sebab, di dalam lem tersebut terkandung Lysergic Acid Diethilamide (LSD) yang masuk melalui hidung.  Zat tersebut bisa mengubah pikiran, suasana hati, perasaan dan perilaku seseorang. Pasalnya kandungan LSD ini adalah golongan zat adiktif lainnya yang dapat menimbulkan halusinasi.

Pada pemakaian kronik dan berlangsung lama, toluena mengakibatkan kerusakan saraf otak permanen dan hancurnya organ vital, seperti hati dan ginjal. Zat laknat tersebut bahkan dapat menimbulkan fenomena yang dinamakan sudden sniffing death atau kematian tiba-tiba saat menghirup lem yang diakibatkan oleh kombinasi gangguan irama jantung disertai peningkatan adrenalin. 

Cara Menghilangkan Kecanduan Lem

Melansir dari webmd.com, kecanduan lem diperlakukan dengan cara yang sama seperti kecanduan lainnya. Ada banyak rencana perawatan khusus untuk remaja yang mungkin mencakup: 

1. Terapi individu. Terapi perilaku kognitif dapat membantu seseorang belajar menangani stres, mengatasi tekanan teman sebaya, dan menangani keinginan mengidam. Terapis juga dapat membantu pengguna menemukan motivasi mereka sendiri untuk berhenti.

2. Terapi keluarga. Mengendus lem paling sering terjadi pada anak-anak. Ketika itu terjadi, seluruh keluarga terpengaruh. Terapi keluarga dapat membantu keluarga Anda belajar berkomunikasi dengan lebih baik dan membangun hubungan yang lebih kuat.

3. Program kegiatan dan keterlibatan. Program-program ini berfokus pada pengajaran keterampilan baru kepada remaja dan memberikan pengalaman sosial baru untuk menawarkan alternatif. Mereka mungkin menawarkan kegiatan seperti hiking, film malam, dan tarian. Mereka menawarkan anak Anda alternatif untuk mengendus. Mereka juga dapat membantu anak Anda menjalin pertemanan baru yang tidak menggunakan narkoba.

4. Rehabilitasi. Kelompok pendukung dan program 12 langkah dapat membantu pengguna tetap bebas zat dan mengurangi risiko kambuh.

5. Perawatan segera. Jika Anda menemukan anak Anda atau seseorang yang Anda kenal menghisap lem, tetap tenang dan cobalah untuk tidak mengejutkannya. Dengan tetap tenang, Anda mengurangi risiko memicu masalah jantung. Pindahkan orang tersebut ke area yang berventilasi baik sampai efeknya hilang. Jika mereka tidak responsif, segera minta bantuan. 

Pilihan Editor: Bahaya Laten Zat Ngelem 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KKP dan BNN Cegah Peredaran Narkoba di Pulau Perbatasan

25 hari lalu

KKP dan BNN Cegah Peredaran Narkoba di Pulau Perbatasan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) terus memperkuat langkah pencegahan peredaran narkoba melalui pulau kecil perbatasan.


KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

38 hari lalu

Ketua KPK sementara, Nawawi Pomolango bersama wakil ketua KPK, Nurul Gufron (tengah) dan juru bicara KPK, Ali Fikri (kanan) memaparkan laporan kinerja dan capaian KPK Tahun 2023, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 16 Januari 2024. Sepanjang tahun 2023 KPK telah menerima 5.079 pengaduan dugaan tindak pidana korupsi, berhasil menuntaskan 94 kasus korupsi yang telah memiliki kekuatan hukum tetap, melaksanakan 8 Operasi Tangkap Tangan, 8 kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan  berhasil mengembalikan aset ke kas negara sejumlah Rp525.415.553.599. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.


Polisi Sebut Ibu Pembunuh Anak Terindikasi Skizofrenia, Gangguan Mental Macam Apa?

40 hari lalu

12_iptek_ilustrasiSkizofrenia
Polisi Sebut Ibu Pembunuh Anak Terindikasi Skizofrenia, Gangguan Mental Macam Apa?

Skizofrenia memiliki korelasi pada tindakan-tindakan tragis, seperti pembunuhan. Polisi sebut ibu pembunuh anak di Bekasi Utara pun terindikasi itu.


Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Polisi Kesulitan Gali Motif Lantaran Keterangan Pelaku Berubah-ubah

40 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Polisi Kesulitan Gali Motif Lantaran Keterangan Pelaku Berubah-ubah

Polisi menyebut ibu bunuh anak di perumahan Bekasi mengalami halusinasi.


Anggota DPRD NTT Ditangkap di Rumahnya Karena Konsumsi Sabu, Hanya Diminta Rehabilitasi Rawat Jalan

50 hari lalu

Ilustrasi Sabu-sabu. Dok. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Anggota DPRD NTT Ditangkap di Rumahnya Karena Konsumsi Sabu, Hanya Diminta Rehabilitasi Rawat Jalan

BNN Provinsi menangkap anggota DPRD NTT karena mengkonsumsi sabu. Tidak dihukum, tapi diminta menjalani rehabilitasi rawat jalan.


Memahami Ketamin dan Bahayanya Jika Disalahgunakan

12 Februari 2024

Ketamin. Foto : Lkpp
Memahami Ketamin dan Bahayanya Jika Disalahgunakan

Ketamin dikenal dengan dampak yang membius atau halusinogen disosiatif. Efeknya tergantung dosis sehingga penggunaan harus dengan pengawasan dokter.


Pria Ini Ditemukan Tewas Setelah Dikejar BNN

28 Januari 2024

Ilustrasi mayat. AFP/John MacDougall
Pria Ini Ditemukan Tewas Setelah Dikejar BNN

Pria berinisial AR sudah menjadi target BNN Tanjung Jabung Timur karena diduga menjadi pengedar narkotika jenis sabu.


Ragam Penyakit Jantung dan Penyebabnya

23 Januari 2024

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Ragam Penyakit Jantung dan Penyebabnya

Ada beberapa jenis penyakit jantung dengan penyebab berbeda. Berikut jenis-jenis masalah jantung yang perlu diketahui.


KDRT Pegawai BNN, Istri Cabut Laporan dan Berdamai Lagi

14 Januari 2024

Rekaman CCTV atas kekerasan rumah tangga yang dilakukan oleh suami pada istrinya dengan disaksikan oleh putra dan putrinya di Pondok Gede, Bekasi. FOTO/Video/Instagram
KDRT Pegawai BNN, Istri Cabut Laporan dan Berdamai Lagi

Kasus KDRT berulang, istri pegawai BNN kembali damai dengan suaminya untuk kasus kekerasan terkini yang dilaporkannya.


Polisi Ungkap Motif KDRT Pegawai BNN yang Viral, Ada Soal Utang Pinjol

8 Januari 2024

Rekaman CCTV atas kekerasan rumah tangga yang dilakukan oleh suami pada istrinya dengan disaksikan oleh putra dan putrinya di Pondok Gede, Bekasi. FOTO/Video/Instagram
Polisi Ungkap Motif KDRT Pegawai BNN yang Viral, Ada Soal Utang Pinjol

Peristiwa KDRT dalam rumah tangga di Jatiasih, Bekasi, ini viral di media sosial karena, antara lain, terjadi di hadapan anak-anak mereka.