TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Dr. H. Mohamad Yanuar Fajar mengingatkan untuk menjaga lingkungan yang sehat ketika ada penderita asma di rumah. Harapannya lingkungan yang sehat bisa mencegah asma kambuh. "Sebelum obat-obatan, kita harus lihat dulu lingkungan sekitarnya (sehat atau tidak)," kata Yanuar dalam acara temu media di Jakarta, Rabu 10 Mei 2023.
Yanuar mengatakan untuk mewujudkan lingkungan sehat bagi pengidap asma, terutama yang masih anak-anak, bisa dimulai dari rumah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara lingkungan yang sehat. Tentu saja tips ini bisa dilakukan sebagai cara mencegah asma kambuh.
1. Tidak Memelihara Hewan Berbulu
Salah satu cara untuk menjaga lingkungan yang sehat adalah dengan tidak memelihara hewan berbulu. Bulu hewan bisa masuk ke saluran pernapasan dan memicu asma.
2. Tak Boleh Simpan Banyak Buku dan Kardus di Kamar
Yanuar pun mengimbau agar masyarakat tidak boleh menyimpan banyak buku dan kardus di dalam kamar. "Debu (dari buku dan kardus) dapat masuk ke dalam saluran napas yang saat (asma) kumat menyebabkan terjadi kolonisasi di saluran napas yang menyebabkan pneumonia," kata Yanuar.
3. Rutin Cuci Gorden
Yanuar pun menyarankan agar keluarga yang memiliki pasien asma di rumah, rutin mencuci dan mengganti gorden di rumah. Harapannya hal itu bisa menghindari penumpukan debu.
4. Cuci Baju yang Sudah 2 Bulan di Lemari
Yanuar juga menyarankan untuk mencuci baju yang sudah diletakkan selama dua bulan di dalam lemari.
5. Rutin Bersihkan AC
Menurut Yanuar, penting bagi keluarga membersihkan AC secara rutin. Setidaknya, pembersihan Ac dilakukan 3 bulan sekali untuk bagian blower, dan seminggu sekali untuk bagian dalamnya. "Kalau blower-nya boleh tiga bulan sekali, kalau bagian dalamnya seminggu sekali karena dia kan berputar sehingga debu-debu mengumpul," ujar Yanuar.
6. Waspada Polusi dan Asap Kendaraan
Dalam hal lingkungan di luar rumah, Yanuar mengingatkan bahwa polusi udara seperti asap kendaraan di tengah hiruk-pikuk kemacetan di DKI Jakarta juga dapat memicu asma. Polusi udara juga dapat mengakibatkan penyakit saluran pernapasan yang lebih berbahaya seperti Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).
PPOK dikatakan Yanuar hampir sama dengan asma. Hanya saja, PPOK semakin lama akan semakin memburuk, berbeda dengan asma yang dapat dikontrol. "Kalau di rumah sakit, dengan sangat bercanda dengan pasien, saya bilang satu-satunya jalan pindah kota," kata Yanuar.
7. Waspada Cuaca dan Minuman Dingin
Pemicu lain yang bisa bikin asma kambuh ada kondisi cuaca dingin dan minuman dingin. Menurut Yanuar, pada sebagian orang asma juga dapat dipicu oleh perubahan cuaca dan minuman yang dingin. "Saya paling sering mendengar 'saya habis minum es, dok'. Es kan dingin, dingin memicu bronkokonstriksi, makanya saat musim hujan asma kambuh pada malam atau pagi hari karena saluran napasnya mengecil," ujar Yanuar.
Pilihan Editor: Aneka Mitos soal Asma, Dokter Ungkap Faktanya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.