Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemicu Penyakit Sifilis, Awas Hubungan Seks Berisiko

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kondom atau pengaman (Freepik)
Ilustrasi kondom atau pengaman (Freepik)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan 20.783 orang terkonfirmasi terinfeksi sifilis dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia selama 2022. Kemenkes menyatakan penularan penyakit sifilis dapat dipicu aktivitas seksual yang menyimpang penderitanya.

“Sifilis bisa dipicu aktivitas seks yang menyimpang seperti penetrasi, seks oral, atau seks anal,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi.

Imran menuturkan sifilis disebabkan bakteri jenis Treponema Pallidum yang biasanya menginfeksi tubuh manusia melalui luka di alat kelamin, anus, bibir, maupun mulut. Hubungan seks yang berisiko hanya akan memperlebar potensi penularan karena dilakukan tanpa menggunakan kondom.

Risiko tertular sifilis akan semakin besar bila orang terkena Infeksi Menular Seksual (IMS) yang menyebar dengan cepat melalui jaringan seksual dengan banyaknya pasangan seksual atau berganti-ganti. Dalam kasus ini biasanya berupa pekerja seks (PS) yang menularkan infeksi ke pelanggan atau pasangannya. 

Kelompok "jembatan" laki-laki juga mampu menularkan IMS ke pasangan seksual yang lain. Lebih lanjut Imran menjelaskan wanita yang berisiko rendah mendapatkan IMS dari pasangan tetap bisa menularkan infeksi ke bayi baru lahir selama masa kehamilan.

“Sifilis adalah penyakit yang juga berpotensi ditularkan dari ibu hamil penderita ke bayinya. Sifilis bawaan pada bayi baru lahir disebut dengan istilah sifilis kongenital,” jelasnya.

Gunakan kondom
Menurut Imran, banyak cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko penularan sifilis. Misalnya bersikap abstain atau menghindari berhubungan seks dan menghindari berganti-ganti pasangan. Ia juga menganjurkan masyarakat tidak menyepelekan manfaat kondom.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Penggunaan kondom dapat mengurangi risiko tertular sifilis tetapi hanya jika kondom menutupi luka sifilis,” ujarnya.

Masyarakat juga diharapkan dapat menghindari narkoba. Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan lain yang tidak sesuai anjuran dokter dikhawatirkan mendorong orang untuk mempraktikan hubungan seksual yang tidak aman. Selain itu, bila sudah melakukan skrining dan terbukti positif sifilis, Imran meminta pasien segera memberi tahu pasangan masing-masing. Dengan begitu, pasangan dapat melakukan tes untuk mendeteksi penularan sehingga bisa mendapatkan pengobatan lebih awal.

Terkait skrining, berdasarkan data Kemenkes yang dihimpun pada 2022, lima provinsi dengan penemuan pasien sifilis terbanyak ada di Papua 3.864 pasien, Jawa Barat 3.186, DKI Jakarta 1.897, Papua Barat 1.816, dan Bali 1.300. Sementara untuk provinsi dengan jumlah pasien yang paling banyak dites sifilis berada di Jawa Barat 305.816 jiwa, Jawa Timur 273.479, Jawa Tengah 167.303, DKI Jakarta 71.037, dan Banten 63.451.

Pilihan Editor: 5 Kiat Mencegah Penularan Sifilis

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Cara Penularan HIV/AIDS, Apakah Bisa Akibat Berpelukan?

4 hari lalu

Peserta aksi memegang poster saat mengikuti aksi peringatan Hari AIDS sedunia di Lapangan Vatulemo, Palu, Sulawesi Tengah, Ahad, 1 Desember 2019. Peringatan ini digelar Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) bagi ODHA, Komunitas Maleo serta Dinas Kesehatan setempat tersebut mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap penderita HIV/AIDS. ANTARA/Mohamad Hamzah
Kenali Cara Penularan HIV/AIDS, Apakah Bisa Akibat Berpelukan?

Memperingati Hari AIDS Sedunia, kenali kembali penyebab penularan virus HIV/AIDS ini dan hal apa saja yang tidak menularkannya.


Kasus Cacar Monyet di Jakarta Bertambah Lagi, Kini Total 37 Kasus

18 hari lalu

Cacar monyet. WHO
Kasus Cacar Monyet di Jakarta Bertambah Lagi, Kini Total 37 Kasus

Hingga saat ini ada 20 pasien aktif cacar monyet yang masih menjalani isolasi di rumah sakit.


Pada Usia Berapa Pemberian Vaksin HPV Paling Optimal?

21 hari lalu

Petugas medis menyuntikkan vaksin HPV (Human Papillomavirus) kepada siswi SDN 05 dalam kegiatan bulan imunisasi di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu 26 Agustus 2020. Imunisasi yang diikuti siswi kelas V dan VI untuk mencegah infeksi virus HPV (human papillomavirus). TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Pada Usia Berapa Pemberian Vaksin HPV Paling Optimal?

Pakar menjelaskan vaksin HPV lebih optimal diberikan saat memasuki praremaja dan belum aktif secara seksual dibanding diberikan kala dewasa.


Sama-sama Bisa Ditularkan Melalui Hubungan Seksual, Apa Kaitan Mpox dan HIV?

30 hari lalu

Laki-laki, 38 tahun, asal Nigeria, positif menderita penyakit monkeypox. Sumber: The Straits Times
Sama-sama Bisa Ditularkan Melalui Hubungan Seksual, Apa Kaitan Mpox dan HIV?

Memiliki media penularan yang sama, apakah hal ini dapat dijadikan dasar bahwa penyakit Mpox lebih parah jika mengenai seseorang dengan HIV?


Vaksinasi Cacar Monyet, Siapa yang Paling Dituju?

42 hari lalu

Monkeypox atau Cacar Monyet. Sumber: Face2Face Africa
Vaksinasi Cacar Monyet, Siapa yang Paling Dituju?

Kemenkes menyebut vaksinasi cacar monyet saat ini hanya diberikan pada pemilik kontak erat dengan yang sudah terkonfirmasi terinfeksi cacar monyet.


Hubungan Seksual Sehat Cegah Cacar Monyet

43 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Hubungan Seksual Sehat Cegah Cacar Monyet

Pakar menyebut hubungan seksual berisiko seperti berganti-ganti pasangan dan hubungan sesama jenis meningkatkan peluang penularan virus cacar monyet.


Semua Bisa Terkena Cacar Monyet, Siapa Paling Berisiko?

47 hari lalu

Penyakit monkeypox. Sumber: Wikipedia
Semua Bisa Terkena Cacar Monyet, Siapa Paling Berisiko?

Dokter menjelaskan cacar monyet dapat menulari seluruh populasi tanpa pandang bulu, meski penularannya 90 persen didominasi laki-laki.


Bisakah Hubungan Seksual Menularkan Cacar Monyet?

47 hari lalu

Ilustrasi Cacar Monyet. shutterstockcom
Bisakah Hubungan Seksual Menularkan Cacar Monyet?

Dokter mengingatkan aktivitas seksual berperan dalam penularan cacar monyet. Apa yang perlu dilakukan?


Kenali Gejala Hormon Testosteron Rendah dan Cara Meningkatkannya

51 hari lalu

Para ahli rambut mengatakan kebotakan yang dialami Harry kemungkinan disebabkan oleh suatu hormon testosterone. Diperkirakan kebotakan yang dialaminya tidak akan separah kakaknya.  REUTERS/Geoff Pugh/Pool
Kenali Gejala Hormon Testosteron Rendah dan Cara Meningkatkannya

Karena fungsinya yang penting untuk banyak fungsi tubuh, penting untuk mengecek kadar hormon testosteron lewat tes darah. Bagaimana bila kurang?


ID FOOD Akan Lepas Anak Usaha yang Produksi Kondom dan Alat Kesehatan, Ke Mana?

56 hari lalu

Direktur Utama ID Food atau PT Rajawali Nusantara Indonesia/RNI, Frans Marganda Tambunan usai kegiatan pembongkaran kontainer gula impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Sabtu, 1 April 2023. Tempo/Amelia Rahima Sari.
ID FOOD Akan Lepas Anak Usaha yang Produksi Kondom dan Alat Kesehatan, Ke Mana?

ID FOOD berencana melepas PT Mitra Rajawali Banjaran, produsen kondom yang berdiri sejak tahun 1986.