TEMPO.CO, Jakarta - Demi Lovato bercerita tentang diagnosis bipolarnya di acara Hollywood & Mind Summit di Los Angeles pada Kamis malam, 11 Mei 2023. Penyanyi "Heart Attack", 30, itu menjelaskan bahwa diagnosis membantu menjelaskan mengapa dia merasakan emosi tertentu sepanjang hidupnya.
"Saya sangat lega akhirnya mendapatkan diagnosis," kata Lovato, yang sebelumnya mengatakan dalam film dokumenternya 2021 Dancing with the Devil bahwa dia awalnya salah didiagnosis. "Saya telah menghabiskan bertahun-tahun berjuang, dan saya tidak tahu mengapa saya memiliki cara tertentu dalam menghadapi depresi pada titik terendah yang ekstrem, ketika saya tampaknya memiliki dunia di depan saya yang baru saja matang dengan peluang."
Dia bercerita saat berusia 15 tahun di bus wisata, dia menonton penggemar mengikuti busnya dengan poster dan mencoba melambai ke luar jendela. Tapi yang bisa dia lakukan hanyalah duduk di sana dan menangis. "Dan saya ingat berada di belakang bus wisata saya menonton penggemar saya dan menangis dan seperti, 'Mengapa saya sangat tidak bahagia?'"
Lovato mengatakan bahwa salah satu alasan mengapa dia membagikan diagnosisnya kepada publik adalah karena dia ingin menyebarkan apa yang telah dia pelajari kepada orang lain di luar sana yang berjuang dengan hal serupa yang dia alami.
"Saya tahu bahwa jika saya dapat membantu orang lain dalam perjalanan mereka, itulah yang ingin saya lakukan," katanya. "Jadi saya memutuskan untuk terbuka dan jujur tentang apa yang akhirnya saya pelajari tentang diri saya sendiri."
Baca juga:
Mantan bintang Disney itu pertama kali mengungkapkan diagnosis bipolarnya pada 2011. Dalam wawancara dengan People saat itu, dia tinggal di pusat perawatan selama tiga bulan dan menjalani terapi untuk anoreksia dan bulimia. Di sanalah dia menemukan mengapa dia kesulitan mengendalikan emosi dan tindakannya.
"Saya tidak pernah tahu sampai menjalani perawatan bahwa saya bipolar," kata Lovato. "Melihat ke masa lalu, itu masuk akal. Ada kalanya saya sangat gila, saya menulis tujuh lagu dalam satu malam dan saya bangun sampai jam 5:30 pagi."
"Saya merasa seperti saya memegang kendali sekarang di mana seluruh hidup saya tidak saya kendalikan," dia menambahkan.
Pada 2017, penyanyi "Confident" itu memberi tahu Elvis Duran bahwa dia ingin dilihat lebih dari sekadar diagnosisnya dan ingin membuat label yang lebih membesarkan hati untuk dirinya sendiri, seperti "aktivis".
"Saya pikir ketika orang menyebut saya bipolar, itu benar - saya bipolar - tapi saya tidak suka orang menggunakannya sebagai label," katanya. "Itu adalah sesuatu yang saya miliki, bukan siapa saya."
"Saya pikir sangat penting bagi orang-orang untuk meningkatkan pentingnya kesehatan mental karena itu adalah sesuatu yang sangat tabu untuk dibicarakan," Demi Lovato menambahkan. "Semakin banyak orang mengetahuinya, semakin banyak orang akan dapat menemukan solusi atas apa yang mereka alami."
PEOPLE
Pilihan editor: Kenali Gangguan Bipolar agar Tak Salah Persepsi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.