Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada Dampak Buruk Kesehatan Bila Gunakan Cairan Disinfektan Dalam Jangka Panjang

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

Petugas kebersihan menyemprotkan disinfektan di minibus umum untuk mengemudikan pasien penyakit virus corona (COVID-19), di Hong Kong, China 21 Februari 2022. REUTERS/Lam Yik
Petugas kebersihan menyemprotkan disinfektan di minibus umum untuk mengemudikan pasien penyakit virus corona (COVID-19), di Hong Kong, China 21 Februari 2022. REUTERS/Lam Yik
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah tim ahli toksikologi Amerika menyerukan tindakan segera untuk menghilangkan penggunaan beberapa disinfektan umum di sekolah dan kantor karena dapat membuat manusia terpapar bahan kimia berbahaya yang menyebabkan berbagai bahaya kesehatan dalam jangka panjang.

 
Dikutip dari The Guardian, Sabtu 13 Mei 2023, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam makalah peer-review, produk yang mengandung kelompok bahan kimia berbahaya seperti senyawa amonium kuaterner yang juga dikenal sebagai QAC atau "quat" dapat menyebabkan toksisitas reproduksi dengan paparan yang berkelanjutan. "Quat" adalah komponen umum dalam pembersihan, terutama yang mengklaim dapat membunuh 99,9 persen kuman, semakin banyak bukti menunjukkan bahwa zat itu membuat anak-anak terkena gangguan perkembangan di tingkat berbahaya.

Sebuah studi baru-baru ini yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman mendalam tentang bahaya "quats" menunjukkan bahwa bahan kimia tersebut terkait dengan resistensi antimikroba, mereka mencemari lingkungan dan tidak terlalu efektif untuk membersihkan permukaan. "Kami melakukan peninjauan untuk menjawab pertanyaan 'Apa yang sebenarnya kami ketahui?' dan yang paling mengejutkan adalah kurangnya data bahaya kesehatan di sebagian besar QAC, dan beberapa yang telah dipelajari memiliki tanda bahaya," ucap Courtney Carignan, rekan penulis makalah dan ahli toksikologi di Michigan State University.

Produk yang umumnya mengandung QAC adalah cat, pestisida, pembersih tangan, dan barang-barang perawatan pribadi. Studi telah menunjukkan beberapa masalah lain yang terkait dengan kelas senyawa, termasuk infertilitas, cacat lahir, gangguan metabolisme, asma, kelainan kulit, dan berbagai penyakit. Komponen ini juga menciptakan "superbug" yang tidak mudah dibunuh dan kebal terhadap beberapa antibiotik.

Penghirupan adalah faktor risiko lain, terutama dengan disinfektan semprot, karena bahan kimia dapat dengan mudah terbawa udara dan menempel pada partikel debu. Zat beracun ini dapat bertahan di udara untuk waktu yang lama, menyebabkan paparan yang lama dan meningkatkan risiko kesehatan.

Penggunaan cairan disinfektan muncul dan penggunaannya menjadi meningkat signifikan saat COVID-19 terjadi. Aplikasinya tidak terbatas pada toilet atau lantai, hampir semua benda lain yang ditemukan di rumah, termasuk gagang pintu dan bahan makanan juga berada di bawah radar pembersih pada saat itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelompok berisiko tinggi adalah anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua karena sering digunakan di tempat penitipan anak atau sekolah, serta oleh pekerja penitipan anak dan profesional kebersihan.

Para peneliti mendesak orang-orang untuk membatasi penggunaan bahan kimia hanya di tempat-tempat di mana orang-orang sakit secara aktif, seperti daerah yang terkontaminasi muntahan atau selama wabah penyakit tertentu. Air sabun biasa dinyatakan paling aman untuk tujuan pembersihan umum, kata Carignan.

"Bahan kimia yang menjadi perhatian hanya boleh digunakan jika fungsinya diperlukan untuk kesehatan dan keselamatan atau sangat penting untuk fungsi masyarakat, dan tidak ada alternatif yang lebih aman," tulis para peneliti.

Pilihan editor: Setelah Dibersihkan, Rumah Mewah Ibu Eny dan Tiko Disemprot Disinfektan Cegah Covid-19

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Alasan Dudukan di Toilet Perlu Dilapisi sebelum Digunakan

18 jam lalu

Ilustrasi wanita di toilet. Shutterstock
Alasan Dudukan di Toilet Perlu Dilapisi sebelum Digunakan

Kuman dari kotoran dapat dengan mudah tersemprot dari dalam ceruk kloset ke dudukan sehingga pengguna toilet perlu melapisinya dulu.


Alasan Kemenkes Imbau Jemaah Haji Waspada Penularan MERS-CoV

23 hari lalu

Jemaah haji melakukan sujud syukur setibanya di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu, 17 Juli 2022. Sebanyak 450 jemaah haji kloter pertama asal Tuban kembali ke Tanah Air setelah menunaikan ibadah haji. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Alasan Kemenkes Imbau Jemaah Haji Waspada Penularan MERS-CoV

Kemenkes meminta jemaah haji Indonesia untuk mewaspadai penularan Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus atau MERS-CoV. Ini alasannya.


BPOM: Etilen Oksida Indomie Rasa Ayam Spesial Tak Langgar Aturan di Indonesia

39 hari lalu

Logo BPOM. twitter.com
BPOM: Etilen Oksida Indomie Rasa Ayam Spesial Tak Langgar Aturan di Indonesia

BPOM mengaku telah memerintahkan PT Indofood untuk melakukan mitigasi risiko terkait larangan Indomie Rasa Ayam di Taiwan


3 Manfaat Buah Lerak, Jadi Sabun Alami hingga Pestisida Organik

39 hari lalu

Ilustrasi sabun mandi (Pixabay.com)
3 Manfaat Buah Lerak, Jadi Sabun Alami hingga Pestisida Organik

Buah lerak bisa digunakan untuk membuat sabun alami yang aman untuk mencuci batik


Kementerian Pertanian Slovakia Larang Penjualan Gandum dari Ukraina

52 hari lalu

Para pejabat Pusat Koordinasi Gabungan memeriksa biji-bijian dari Ukraina yang diangkut kapal kargo Razoni berbendera Sierra Leone selama inspeksi di Laut Hitam di lepas pantai Kilyos, dekat Istanbul, Turki, 3 Agustus 2022. Kementerian Pertahanan Turki/Handout via REUTERS
Kementerian Pertanian Slovakia Larang Penjualan Gandum dari Ukraina

Kementerian Pertanian Slovakia melarang peredaran gandum dan tepung terigu asal Ukraina karena ditemukan adanya pestisida berbahaya.


Mengenal Gejala dan Pengobatan Pembesaran Adenoid

2 April 2023

Ilustrasi mulut pria. Shutterstock
Mengenal Gejala dan Pengobatan Pembesaran Adenoid

Kelenjar adenoid merupakan jaringan yang membantu menyaring kuman yang melewati hidung dan mulut.


Begini Cara Bersihkan Baju Bekas Impor dari Kuman dan Jamur

21 Maret 2023

Suasana penjualan pakaian impor bekas di Pasar Senen, Jakarta, Kamis 16 Maret 2023. Bisnis baju bekas impor tersebut, menurut Jokowi, mengganggu industri tekstil dalam negeri. TEMPO/Subekti.
Begini Cara Bersihkan Baju Bekas Impor dari Kuman dan Jamur

Jokowi larang baju bekas impor, tapi jika telah terlanjur membeli begini cara membersihkannya dari kuman dan jamur.


Risiko Kesehatan Memiliki Kuku Panjang

12 Februari 2023

Ilustrasi merawat kuku. Freepik.com/Valuavitaly
Risiko Kesehatan Memiliki Kuku Panjang

Memelihara kuku panjang harus teliti merawatnya, jika tidak berakibat risiko buruk


Puslabfor Ambil Tanah dari Lubang Rumah Wowon Serial Killer Cianjur, Untuk Apa?

20 Januari 2023

Polisi menggeledah dan menggali lubang di halaman Rumah Wowon Serial Killer dari Cianjur di Kampung Babakan Mande,  Jumat, 20 Januari 2023. TEMPO/Deden Abdul Aziz
Puslabfor Ambil Tanah dari Lubang Rumah Wowon Serial Killer Cianjur, Untuk Apa?

Dalam kasus pembunuhan berantai Wowon Serial Killer ini, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyebut para tersangka partner in crime.


Kasus Wowon Bunuh Satu Keluarga yang Tewas Keracunan di Bekasi, Polisi Temukan Zat Aldicarb di TKP

19 Januari 2023

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Kasus Wowon Bunuh Satu Keluarga yang Tewas Keracunan di Bekasi, Polisi Temukan Zat Aldicarb di TKP

Wowon Erawan alias Aki membunuh istrinya sendiri, Ai Maemunah dan dua anak tirinya dengan kopi yang telah dicampur racun pestisida.