TEMPO.CO, Jakarta - Kemenkes mencatat adanya peningkatan kasus sifilis dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) dalam WebMD, tingkat kasus baru sifilis mengalami penurunan pada 1990-an. Sejak pelaporan dimulai pada 1941, sifilis mencapai titik terendah pada tahun 2000. Tetapi sejak saat itu, sifilis terus meningkat. Pada 2021, angka sifilis di Amerika Serikat mencapai 51,5 kasus per 100 ribu orang. Ini adalah angka tertinggi sejak 1990.
Sifilis pernah menjadi ancaman kesehatan yang utama bagi masyarakat. Penyakit tersebut bisa menyebabkan masalah jangka panjang yang serius seperti radang sendi, kerusakan otak, dan kebutaan. Hingga akhir 1990-an saat penisilin antibiotik dikembangkan, tidak terdapat pengobatan yang efektif untuk itu. Orang yang terinfeksi seringkali tidak mengetahui bahwa dirinya tengah mengidap penyakit sifilis dan menularkannya pada pasangan seksualnya.
Sifilis merupakan penyakit sangat menular yang sebagian besar menyebar melalui aktivitas seksual, termasuk seks oral dan anal.
Melansir Mayo Clinic, sifilis adalah infeksi bakteri yang biasanya disebarkan melalui kontak seksual. Penyakit ini dimulai sebagai luka yang tidak nyeri, biasanya pada alat kelamin, rektum atau mulut. Dengan luka itu, sifilis dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak kulit atau selaput lendir.
Setelah infeksi awal, bakteri sifilis di dalam tubuh bisa tetap tidak aktif selama beberapa dekade, sebelum menjadi aktif kembali. Sifilis berkembang secara bertahap, dan gejala pada setiap tahapnya bervariasi. Namun tahapnya mungkin tumpang tindih, dan gejalanya tidak selalu terjadi dalam urutan yang sama. Seseorang mungkin terinfeksi sifilis tanpa memperhatikan gejala apapun selama bertahun-tahun.
Tahap Sifilis
1. Sifilis primer
Tahap pertama sifilis ialah luka kecil yang disebut chancre (SHANG-kur). Lukanya muncul di area bakteri masuk ke dalam tubuh. Kebanyakan orang yang terinfeksi sifilis hanya mengembangkan satu chancre, sementara beberapa orang mengembangkan beberapa di antaranya. Biasanya chancre berkembang sekitar tiga minggu selepas paparan. Banyak orang yang menderita sifilis tidak memperhatikan chancre karena biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, dan mungkin tersembunyi di dalam vagina atau rektum. Luka ini akan sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu tiga hingga enam minggu.
2. Sifilis sekunder
Beberapa minggu setelah penyembuhan chancre asli, seseorang mungkin akan mengalami ruam yang dimulai pada batang tubuh. Namun ini akhirnya akan menutupi seluruh tubuh, bahkan telapak tangan dan telapak kaki. Biasanya ruam tersebut tidak gatal dan dapat disertai dengan luka seperti kutil di mulut atau area genital. Beberapa orang juga mengalami kerontokan rambut, nyeri otot, demam, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Tanda dan gejala itu bisa hilang dalam beberapa minggu atau berulang kali datang dan pergi selama setahun.
3. Sifilis laten
Apabila sifilis tidak diobati, penyakit tersebut akan berpindah dari tahap sekunder ke tahap tersembunyi (laten), ketika tidak mempunyai gejala. Tetapi laten dapat berlangsung selama bertahun-tahun. Tanda dan gejalanya mungkin tidak pernah kembali, atau penyakit bisa berlanjut ke tahap tersier.
4. Sifilis tersier
Sekitar 15 sampai 30 persen orang terinfeksi sifilis yang tidak memperoleh pengobatan akan mengalami komplikasi yang dikenal dengan sifilis tersier. Pada stadium akhir, sifilis dapat merusak otak, saraf, mata, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, dan persendian. Masalah itu bisa terjadi bertahun-tahun setelah infeksi awal tidak diobati.
Pada tahap apapun, sifilis dapat menyebar dan antara lain menyebabkan kerusakan otak serta sistem saraf dan mata. Sifilis juga bisa ditularkan dari ibu ke anak yang belum lahir.
Bayi yang lahir dari wanita yang menderita sifilis bisa terinfeksi melalui plasenta atau selama masa kelahiran. Sebagian besar bayi baru lahir dengan sifilis kongenital tidak menunjukkan gejala, kendati beberapa mengalami ruam pada telapak tangan dan telapak kaki. Tanda dan gejala selanjutnya mungkin termasuk ketulian, serta kelainan bentuk gigi dan hidung pelana.
Tetapi bayi yang lahir dengan sifilis juga dapat lahir terlalu dini, bisa meninggal dalam kandungan sebelum dilahirkan atau dapat meninggal setelah lahir. Sifilis bisa disembuhkan, terkadang dengan satu suntikan penisilin. Namun tanpa pengobatan, sifilis dapat sangat merusak jantung, otak atau organ lain, serta bisa mengancam jiwa.
TIM TEMPO
Pilihan editor : 5 Kiat Mencegah Penularan Sifilis
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.