TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi seorang wanita seperti hal yang nestapa karena sering dipertemukan dengan stigma dari masyarakat yang menekan dan tidak bertanggung jawab bagi pribadi individu. Sebut saja tentang masalah berkarir. Wanita yang berkarir memiliki alasan sendiri yang menjadi hal privat bagi rumah tangganya.
Antara lain memiliki kelebihan untuk meningkatkan rasa percaya diri karena wawasan semakin meningkat, memberikan penghasilan tambahan sehingga merdeka finansial, dan berkarir sebagai jalan untuk mengaktualisasi diri sehingga jiwa mudah menerima kedamaian. Namun, masyarakat menilai ini adalah nestapa bagi keluarga dan kemungkinan juga menjadi dilema bagi wanita karier itu sendiri. Secara umum, Anda akan menerima hal seperti ini, wanita berkarir kurang memiliki relasi dengan anak dan kurang waktu untuk mengembangkan hobi terutama di bidang rumah tangga.
Menjadi wanita rumah tangga yang sembari berkarir memiliki karismatik tersendiri. Berikut 6 skill yang wajib Anda miliki untuk bertahan menjadi wanita karir berkualitas tinggi.
1. Design Mindset
Design mindset adalah cara efektif Anda untuk menyelesaikan masalah yang berfokus pada solusi. Untuk menghadapi beberapa kemungkinan masalah yang terjadi, Anda pun ditekankan untuk menawarkan beberapa solusi yang kritis. Keterampilan inilah yang biasa diwajibkan dalam banyak lapangan kerja. Di mana Anda harus memainkan imajinasi, intuisi, logika, dan penalaran sistematis secara bersamaan.
2. Pengelolaan Beban Kognitif
Memikirkan hal-hal tentang rumah tangga dan pekerjaan membuat Anda mudah stres jika tanpa mengelola beban kognitif dengan baik. Pengelolaan ini akan membuat Anda mampu meringkas dan memberi label prioritas tentang informasi yang membludak diterima oleh otak. Sains telah membuktikan bahwa kapasitas pikiran manusia untuk mengingat termasuk terbatas. Dengan demikian, ingatlah pada hal-hal penting dalam hidup Anda sebagai wanita karier dan catatlah yang demikian itu.
3. Time Management
Time management perlu diasah lebih baik oleh wanita karier daripada wanita yang hanya mengurus hal-hal rumah tangga. Memanajemen waktu artinya Anda harus membagi waktu 24 jam per hari dengan tetap memberi ruang bagi diri sendiri untuk rileks serta melakukan yang membuat diri lebih berkualitas seperti membaca buku.
Time management wanita karier ini pun pasti menjadikan produktivitas Anda menjadi lebih efisien. Selain itu, Anda akan dipercaya sebagai pribadi yang bertanggung jawab oleh perusahaan untuk menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.
4. Kecerdasan Sosial
Perusahaan maupun instansi pemerintahan membutuhkan karyawan yang mampu menjadikan bisnis berkembang pesat. Salah satu cara inti yang digunakan tentu melalui kecerdasan sosial. Di mana Anda mampu menjadi representasi baik untuk produk, kebijakan, dan lainnya. Kemudian, Anda juga ditekan untuk mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar terutama jika bekerja di area sales, telesales, maupun pengantaran barang. Dengan kecerdasan sosial, Anda sebagai wanita karier juga mampu berbagi motivasi dengan kolega.
5. Keterampilan Mengelola Keuangan
Keterampilan yang harus dimiliki wanita mandiri selanjutnya yaitu keahlian dalam mengelola keuangan. Salah satu hal yang menjadi alas kuat bagi wanita untuk tetap berkarir meskipun sudah berkeluarga adalah mandiri secara finansial. Dengan demikian, keterampilan pengelolaan keuangan menjadi pekerjaan yang harus dikuasai.
Kemudian, bangunlah kesadaran bahwa uang yang diolah baik akan menjadi salah satu sumber keharmonisan rumah tangga. Berdiskusilah dengan suami atau belajar perencanaan keuangan secara otodidak. Catat secara rutin berapa pemasukan dan pengeluaran Anda per bulan. Namun, buatlah catatan yang dipisahkan sesuai kategori seperti cicilan, liburan, sedekah, dana tak terduga, dan tabungan.
6. Kemampuan Pengolahan Data
Selain soft skill, wanita karier juga harus menguasai hard skill. Kemampuan praktik dengan alat secara langsung, yaitu mengelola data. Bukan hanya berbicara tentang data-data pada komputer yang rumit dan menggunakan rumus, tetapi data pada umumnya. Jika Anda seorang peneliti, mulailah mengolah data dari hasil riset lapangan berdasarkan teori. Kemudian, hal ini berlaku bagi dominan pekerjaan guna menjadikan data sebagai acuan produk barang maupun jasa terstruktur rapi dan aman.
Pilihan editor: Pekerjaan Tak Sesuai Harapan, Apa yang Harus Dilakukan?
NIA HEPPY | ALFI MUNA SYARIFAH