TEMPO.CO, Jakarta - Mengigau adalah kondisi yang bisa terjadi pada seseorang ketika sedang tidur. Tak jarang mengigau juga memalukan karena seseorang bisa saja mengucapkan sesuatu yang rahasia atau konyol. Tak hanya orang dewasa, mengigau bisa terjadi pada anak-anak.
Sebenarnya, apa itu mengigau serta apa kemungkinan yang menyebabkan orang mengigau saat tidur? Simak penjelasan berikut.
Apa Itu Mengigau
Mengigau atau dalam bahasa medis disebut somniloquy adalah gangguan tidur berupa berbicara saat tidur tanpa disadari. Mengigau juga termasuk salah satu jenis parasomnia, yakni perilaku abnormal saat tidur. Tidak seperti parasomnia kebanyakan, mengigau dapat terjadi selama tidur rapid eye movement (REM) atau non-REM.
Selama hidupnya, setidaknya orang akan mengigau selama satu episode. Mengutip sleepfoundation.org, sebuah studi telah menemukan bahwa hingga 66 persen orang pernah mengalami episode mengigau. Hal itu menjadikan mengigau sebagai salah satu parasomnia yang paling umum.
Mengigau lebih sering ditemukan pada anak-anak dan diyakini mempengaruhi lebih sedikit orang dewasa. Mengigau juga terjadi pada wanita dan pria. Maka tak heran jika mengigau merupakan salah satu perilaku abnormal paling umum yang dapat terjadi selama tidur.
Kemungkinan Seseorang Mengigau saat Tidur
Gejala utama mengigau adalah ekspresi suara yang terjadi selama tidur tanpa disadari oleh orang tersebut. Itu bisa berupa omong kosong atau menyerupai ucapan normal. Sebuah studi linguistik tentang somniloquy menemukan sekitar setengah dari pembicaraan ketika mengigau tidak dapat dipahami. Dalam kasus ini, mengigau biasanya berupa bergumam, berbicara tanpa suara karena teredam oleh bantal atau selimut.
Sementara itu, pada beberapa kasus mengigau lainnya, pembicaraan dapat dipahami dan memiliki sejumlah kesamaan dengan percakapan biasa sehingga ketika mengigau orang tersebut akan berbicara mengikuti standar tata bahasa yang khas seolah-olah sedang berbicara dengan orang lain.
Melansir webmd, mengigau terjadi dengan sendirinya dan mungkin merupakan tanda gangguan tidur atau kondisi kesehatan yang lebih serius. Kemungkinan seseorang mengigau karena memiliki gangguan perilaku tidur atau REM (RBD) dan teror tidur. Dua jenis gangguan tersebut dapat menyebabkan seseorang berteriak saat tidur.
Teror tidur atau yang disebut juga teror malam biasanya melibatkan jeritan menakutkan, meronta-ronta, dan menendang. Sulit untuk membangunkan orang yang mengalami teror tidur. Bahkan, anak-anak yang mengalami teror tidur biasanya berbicara dan berjalan sambil tidur.
Sementara, orang dengan gangguan RBD biasanya akan mengigau dengan cara berteriak, mendengus, dan mewujudkan impian mereka. Tak jarang gangguan ini disertai kekerasan. Hal-hal lain yang dapat menyebabkan mengigau antara lain:
-Obat-obatan tertentu
-Stres emosional
-Demam
-Gangguan kesehatan jiwa
-Penyalahgunaan zat
Apakah Mengigau Berbahaya?
Pada sebagian besar kasus, mengigau tidaklah berbahaya. Mengigau juga tidak berdampak besar pada tidur. Namun, ada beberapa situasi di mana mengigau dapat menyebabkan masalah, di antaranya:
1. Dapat Mengganggu
Ketika sedang tidur bersama pasangan atau teman sekamar kemudian mengigau, hal itu dapat mengganggu tidur mereka dan berkontribusi pada masalah seperti insomnia atau kantuk berlebihan di siang hari.
2. Memalukan
Jika isi dari mengigau memalukan, hal itu dapat menimbulkan kecanggungan atau stres antara orang yang berbicara dalam tidurnya dengan pasangan.
3. Mengigau Bersamaan Dengan Parasomnia
Jika mengigau terjadi bersamaan dengan parasomnia lain seperti gangguan mimpi buruk atau berjalan dalam tidur, ini mungkin terkait dengan kesulitan tidur yang lebih besar yang dapat menyebabkan tidur terfragmentasi atau tidak cukup.
RIZKI DEWI AYU
Pilihan Editor: Revenge Bedtime Procrastination, Terlalu Sibuk Seharian sampai Menunda Waktu Tidur
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.