Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Membuat Tempoyak, Warisan Kuliner Bangsa Melayu

image-gnews
Gulai tempoyak ikan patin dan pindang ikan patin hidangan khas Jambi. TEMPO/Shinta Maharani.
Gulai tempoyak ikan patin dan pindang ikan patin hidangan khas Jambi. TEMPO/Shinta Maharani.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tempoyak merupakan makanan khas etnis Melayu. Memiliki cita rasa asam dan sering menjadi lauk untuk makan nasi. Tempoyak juga dijadikan sebagai campuran sambal dan bumbu masakan. Bahan untama dalam membuat tempoyak adalah buah durian yang difermentasi.    

Di Provinsi Jambi, tempoyak dipakai untuk membuat gulai ikan patin dan baung. Daerah ini juga terkenal akan sambal tempoyak dan brengkes tempoyak. Di daerah Sumatera Selatan, tempoyak lebih sering menjadi campuran memasak ayam dan pepes ikan. Salah satu yang paling terkenal adalah brengkes ikan patin tempoyak. 

Sementara di Bengkulu, tempoyak menjadi campuran untuk memasak udang. Dan di daerah Lampung, tempoyak digunakan sebagai campuran sambal atau disebut seruit. 

Bagaimana Asal Usul Tempoyak? 

Dilansir dari buku Jejak Rasa Nusantara karya sejarawan Unpad, Fadly Rahman, tempoyak sudah ada sejak abad 18 seperti yang dicatat seorang pelancong Melayu bernama Abdullah bin Abdul Munsyi (1796-1854) berjudul Kisah Pelayaran Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi dari Singapura ke Kelantan yang terbit pada 1838. Ketika ia tiba di Terengganu, tempat suku asli bangsa Melayu. 

Di tahun itu, tempoyak sudah menjadi makanan sehari-hari orang Melayu di Terengganu. Mulai kaum raja-raja, kalangan bangsawan, sampai kalangan kelas bawah. 

Saat itu, tempoyak menjadi alternatif mengawetkan buah durian yang melimpah. Karena buah ini mudah sekali busuk apabila tidak diolah. 

Sejauh ini, tempoyak memiliki nilai historis yang penting bagi masyarakat Sumatera. Dan sudah dianggap sebagai simbol kekayaan alam daerah tersebut. 

Oleh karena itu tempoyak dihidangkan dalam acara-acara sakral dan penting. Seperti upacara adat, pesta pernikahan, dan acara-acara kebudayaan lainnya. 

Sejak 2011, Tempoyak sudah dicatat oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda (WBTB) yang berasal dari provinsi Jambi. Pada 2019, Tempoyak dicatat kembali oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya sebagai salah satu WBTB dari Sumatera Selatan bersamaan dengan Tanjak. 

Cara Membuat Tempoyak

Melansir situs resmi Kota Jambi, berikut ini adalah cara membuat tempoyak:

Bahan-Bahan:

- Daging buah durian yang sudah matang (sekitar 2 kilogram)
- Garam (sekitar 200 gram)

Alat:

- Wadah fermentasi (terbuat dari keramik atau plastik)
- Penutup untuk wadah fermentasi
- Alat penghancur (misalnya blender atau penggiling daging)
- Sendok

Langkah-Langkah:

1. Bersihkan daging buah durian dari kulit dan bijinya. Hancurkan daging buah durian menggunakan blender atau penggiling hingga halus

2. Taruh daging durian yang sudah dihancurkan ke dalam wadah fermentasi. Tambahkan garam dan aduk rata

3. Tutup wadah fermentasi dan biarkan selama beberapa hari atau minggu. Ini tergantung pada suhu dan kelembapan di lingkungan sekitar. Proses fermentasi ini akan menghasilkan gelembung dan aroma khas tempoyak

4. Setelah beberapa waktu, buka tutup wadah fermentasi dan cek apakah tempoyak sudah matang atau belum

5. Tempoyak yang sudah matang memiliki aroma khas dan bertekstur lembek

6. Tempoyak siap disajikan atau dapat disimpan dalam kulkas untuk dikonsumsi nanti.

Tips:

1. Pastikan semua peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan tempoyak bersih dan steril. Supaya proses fermentasi berjalan lancar dan tidak terkontaminasi bakteri yang tidak diinginkan

2. Pilih daging buah durian yang sudah matang dan cukup lunak untuk dihancurkan. Agar proses fermentasi berjalan dengan baik

3. Jangan lupa mencicipi tempoyak sebelum menyimpannya. Pastikan rasa dan aroma tempoyak sudah sesuai dengan selera.

Pilihan Editor: 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Pilih Wewangian untuk Lebaran

17 hari lalu

ilustrasi parfum (pixabay.com)
Tips Pilih Wewangian untuk Lebaran

Simak tips menemukan wewangian yang cocok untuk nuansa Lebaran yang penuh kegembiraan, rasa syukur bersama keluarga.


Saran Memilih Wewangian yang Cocok untuk Idul Fitri

18 hari lalu

Ilustrasi parfum/AromaMIX
Saran Memilih Wewangian yang Cocok untuk Idul Fitri

Berikut saran pemilihan wewangian yang cocok dipakai saat merayakan Idul Fitri bersama keluarga dan kerabat.


4 Macam Olahan Buah Durian Bisa Dicoba di Rumah

47 hari lalu

Pancake durian. Istimewa
4 Macam Olahan Buah Durian Bisa Dicoba di Rumah

Selain rasa dan aromanya yang khas, buah durian yang berjuluk King of Fruits ini juga kaya akan vitamin seperti vitamin C, B1, B2, B6, lemak.


Kulit Buah Durian Bisa Dikonsumsi? Simak Penjelasannya

49 hari lalu

Ilustrasi foto Durian.[CNN]
Kulit Buah Durian Bisa Dikonsumsi? Simak Penjelasannya

Buah durian terkenal karena daging buahnya yang tebal dengan tekstur lembut dan memiliki rasa yang unik. Tak banyak yang peduli dengan kulit durian.


Manfaat Buah Durian Bagi Kesehatan dan Takaran Porsinya

49 hari lalu

ilustrasi panen durian (pixabay.com)
Manfaat Buah Durian Bagi Kesehatan dan Takaran Porsinya

Buah durian atau yang dikenal dengan julukan raja buah memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Namun perlu diperhatikan takaran porsi saat mengkonsumsinya.


Ahli Gizi Sebut Durian Bebas Kolesterol tapi Perhatikan Ini saat Memakannya

53 hari lalu

Ilustrasi buah durian. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Ahli Gizi Sebut Durian Bebas Kolesterol tapi Perhatikan Ini saat Memakannya

Pakar gizi menyebut durian merupakan makanan nabati yang tidak mengandung kolesterol tapi tetap berhati-hati saat memakannya, cek alasannya.


Resep Pepes Ikan Sederhana untuk Makan Siang Bersama Keluarga

25 Januari 2024

Resep pepes ikan ini bisa Anda buat untuk menu makan siang. Selain enak, pepes ikan juga mengandung banyak nutrisi yang bagus untuk tubuh. Foto: Canva
Resep Pepes Ikan Sederhana untuk Makan Siang Bersama Keluarga

Resep pepes ikan ini bisa Anda buat untuk menu makan siang. Selain enak, pepes ikan juga mengandung banyak nutrisi yang bagus untuk tubuh.


Resep Soto Bandung yang Cocok Disantap saat Musim Hujan

5 Januari 2024

Saat musim hujan seperti sekarang, paling cocok membuat makanan berkuah. Berikut resep soto Bandung yang gurih dan hangat. Foto: Canva
Resep Soto Bandung yang Cocok Disantap saat Musim Hujan

Saat musim hujan seperti sekarang, paling cocok membuat makanan berkuah. Berikut resep soto Bandung yang gurih dan hangat.


Asal Usul Sop Buntut, Makanan Khas Prancis yang Populer di Indonesia

28 Desember 2023

Ilustrasi sop buntut. Shutterstock
Asal Usul Sop Buntut, Makanan Khas Prancis yang Populer di Indonesia

Makanan lezat dan menyehatkan satu ini sering dikira berasal dari Indonesia, lantas darimana sop buntut ini berasal?


10 Makanan Khas Lombok yang Wajib Dicicipi saat Liburan

28 Desember 2023

Daftar makanan khas Lombok yang wajib dicicipi, di antaranya Ayam Taliwang, Gecak Sape, Manuk Dang, Nasi Balap Puyung, dan Sate Rembiga. Foto: Canva
10 Makanan Khas Lombok yang Wajib Dicicipi saat Liburan

Berikut daftar makanan khas Lombok yang wajib dicicipi, di antaranya Ayam Taliwang, Gecak Sape, Manuk Dang, Nasi Balap Puyung, dan Sate Rembiga.