Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Penyebab Telinga Tuli Sebelah

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi pemeriksaan telinga. shutterstock.com
Ilustrasi pemeriksaan telinga. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan pendengaran di satu sisi tersebab beberapa kondisi. Mengutip Healthline, kondisi gangguan pendengaran sebelah itu tergolong tuli unilateral. Kondisi ini satu sisi telinga tak bisa mendengar sama sekali. Tapi, telinga sebelahnya bisa mendengar secara jelas.

Kondisi ini bisa bawaan lahir atau karena masalah kesehatan tertentu yang mempengaruhi perubahan kemampuan mendengar. Mengutip Medical News Today, penyebab gangguan pendengaran mendadak di satu telinga, antara lain:

Penyebab gangguan pendengaran

1. Cedera otak

Cedera otak atau kepala menyebabkan gangguan pendengaran mendadak di satu telinga. Misalnya, bersifat konduktif atau suara tidak mencapai telinga bagian dalam.  Kondisi lainnya sensorineural, yakni kerusakan struktur di telinga bagian dalam atau saraf pendengaran.

2. Infeksi telinga

Infeksi seperti peradangan telinga luar (otitis externa) radang telinga tengah (otitis media) juga bisa berakibat gangguan pendengaran.

3. Paparan suara keras

Paparan suara keras di satu sisi seperti sirene atau ledakan. Kondisi itu bisa mengakibatkan gangguan pendengaran mendadak di satu telinga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Tumor

Neuroma akustik atau schwannoma vestibular tumor jinak mempengaruhi saraf yang menghubungkan telinga bagian dalam dan otak. Gejalanya gangguan pendengaran, sakit kepala, mati rasa wajah, dan tinitus.

5. Gangguan pendengaran sensorineural mendadak 

Biasanya kondisi ini mempengaruhi satu telinga menyebabkan kehilangan pendengaran. Kondisi ini paling sering mempengaruhi orang dengan usia 40 tahun hingga 50 tahun. Penyebabnya antara lain, trauma kepala, penyakit autoimun, infeksi, masalah sirkulasi darah, multiple sclerosis, Ménière.

Pilihan Editor: Alasan Tuli Dinilai Lebih Baik daripada Tuna Rungu

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bisakah Pemilik Telinga Kecil Mendengar?

23 hari lalu

Ilustrasi anak menutup telinga. shutterstock.com
Bisakah Pemilik Telinga Kecil Mendengar?

Pakar mengatakan orang dengan telinga kecil hanya di satu sisi masih bisa berkomunikasi. Kapan pasien disebut mengalami gangguan pendengaran?


Kelainan Genetik, Begini Pencegahan dan Penanganan Telinga Kecil

24 hari lalu

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Kelainan Genetik, Begini Pencegahan dan Penanganan Telinga Kecil

Pakar mengatakan tak ada cara spesifik mencegah orang mengalami kondisi telinga kecil atau mikrotia. Tapi ada yang bisa dilakukan dengan mendeteksi.


Jaga Keseimbangan Tubuh denga Pelihara Kesehatan Telinga

30 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan gangguan telinga. shutterstock.com
Jaga Keseimbangan Tubuh denga Pelihara Kesehatan Telinga

Pakar mengatakan menjaga kesehatan telinga dan pendengaran sangat penting karena berpengaruh besar terhadap keseimbangan tubuh.


Penyebab dan Gejala Misophonia

34 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan gangguan telinga. shutterstock.com
Penyebab dan Gejala Misophonia

Misophonia kondisi ketika seseorang merasa mudah terganggu suara atau bunyi tertentu mengakibatkan respons emosional


Amanda Manopo Akui Pernah Alami Epilepsi, Bagaimana Cara Menanganinya Saat Kambuh?

39 hari lalu

Amanda Manopo. Instagram/@amandamanopo
Amanda Manopo Akui Pernah Alami Epilepsi, Bagaimana Cara Menanganinya Saat Kambuh?

Artis Amanda Manopo mengakui pernah alami epilepsi atau ayan. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi saat kambuh.


Apakah Hiperakusis Bisa Disembuhkan?

50 hari lalu

Ilustrasi wanita memegang telinga. Foto: Freepik.com/evening_tao
Apakah Hiperakusis Bisa Disembuhkan?

Hiperakusis dapat disembuhkan jika disebabkan oleh kondisi lain, seperti migrain, cedera kepala, atau penyakit lyme.


Cara Mengeluarkan Air yang Masuk ke Telinga

28 September 2023

Ilustrasi pemeriksaan telinga. shutterstock.com
Cara Mengeluarkan Air yang Masuk ke Telinga

Air di telinga biasanya akan keluar secara alami. Namun, terkadang perlu menggunakan cara rumahan untuk mengatasi telinga tersumbat.


5 Penyebab Telinga Gatal, Alergi dan Infeksi

26 September 2023

Ilustrasi wanita memegang telinga. Foto: Freepik.com/evening_tao
5 Penyebab Telinga Gatal, Alergi dan Infeksi

Alergi telinga bisa tersebab beberapa faktor


Hari Badak Sedunia: Berikut Sederet Keistimewaan Badak, Kulit Tebal Tapi Sensitif

22 September 2023

Anak badak bermain bersama induknya di Kebun Binatang Whipsnade. Spesies badak bercula 1 juga terdapat di wilayah Indonesia, salah satunya berada di Ujung Kulon, Banten. Dailymail
Hari Badak Sedunia: Berikut Sederet Keistimewaan Badak, Kulit Tebal Tapi Sensitif

Kulit badak sangat lembut, dan rentan terhadap luka dan sengatan matahari. Hari Badak Sedunia, intip keistimewaan binatang badak ini.


Batas Suara yang Boleh Didengar dari Earphone dan Bahayanya bila Melebihi

5 September 2023

Ilustrasi perempuan mendengarkan musik. Pixabay.com/sweetlouise
Batas Suara yang Boleh Didengar dari Earphone dan Bahayanya bila Melebihi

Batas mendengarkan suara melalui earphone menurut aturan Kemenkes sebesar 85 desibel. Bagaimana jika melewati batas tersebut?