Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Ensefalitis, Kondisi Peradangan pada Otak

image-gnews
Ilustrasi otak. Pixabay
Ilustrasi otak. Pixabay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ensefalitis adalah peradangan pada jaringan aktif otak yang disebabkan oleh infeksi atau respons autoimun. Peradangan menyebabkan otak membengkak, yang dapat menyebabkan sakit kepala, leher kaku, meningkatnya sensitivitas akan cahaya, mental confusion, dan kejang.

Melansir Johns Hopkins Medicine, Ensefalitis dimiliki oleh setidaknya 10-15 dari 100.000 orang setiap tahunnya. Lebih dari 250.000 orang terdiagnosis ensefalitis dalam satu dekade terakhir di Amerika Serikat. Ensefalitis dapat disebabkan oleh infeksi atau kondisi autoimun, yakni respon imun pada tubuh menyerang otak. Meski demikian, walau dengan pengujian lebih lanjut, sekitar 30-40% kasus ensefalitis tidak diketahui penyebab spesifiknya. 

Melansir Mayo Clinic, terdapat dua jenis utama ensefalitis:

  • Ensefalitis primer. Kondisi ini terjadi ketika virus menginfeksi otak secara langsung. Infeksi dapat terkonsentrasi di satu area atau meluas. Infeksi primer mungkin merupakan reaktivasi virus yang telah tidak aktif setelah penyakit sebelumnya.
  • Ensefalitis sekunder. Kondisi ini merupakan hasil dari reaksi sistem kekebalan tubuh yang salah terhadap infeksi di tempat lain di tubuh. Alih-alih hanya menyerang sel-sel penyebab infeksi, sistem kekebalan tubuh justru malah menyerang sel-sel sehat di otak. Ensefalitis sekunder sering terjadi 2 hingga 3 minggu setelah infeksi awal. 

Gejala

Kebanyakan orang dengan ensefalitis memiliki gejala mirip flu ringan, seperti:

  • Sakit kepala
  • Leher kaku
  • Demam
  • Sakit pada otot atau persendian
  • Kelelahan 

Terkadang tanda dan gejalanya lebih parah, bisa jadi termasuk:

  • Kebingungan, agitasi atau halusinasi
  • Kejang
  • Kehilangan sensasi atau tidak dapat menggerakkan area tertentu pada wajah atau tubuh
  • Kelemahan otot
  • Masalah dengan bicara atau pendengaran
  • Kehilangan kesadaran (termasuk koma) 

Pengobatan 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Deteksi dini dan pengobatan yang efektif dari penyebab yang mendasari adalah kunci untuk bertahan dari ensefalitis. Orang dengan ensefalitis mungkin memerlukan tinggal di ICU sehingga penyedia layanan kesehatan dapat mengawasi kejang, pembengkakan otak, gagal pernapasan atau perubahan irama jantung. Perawatan ensefalitis tergantung pada penyebab dan gejala yang mendasarinya, dan mungkin termasuk:

  • Obat antivirus untuk melawan infeksi virus yang mempengaruhi otak.
  • Antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri yang mendasari penyebab ensefalitis.
  • Imunoterapi, seperti steroid, antibodi intravena (IVIg) atau pertukaran plasma, untuk mengatasi beberapa jenis ensefalitis autoimun.
  • Obat-obatan atau terapi untuk mengontrol kejang.
  • Selang pernapasan, kateter urin, atau selang makanan mungkin diperlukan jika ensefalitis telah menyebabkan hilangnya kesadaran.

Pasien dengan ensefalitis juga dapat disarankan untuk melakukan diet ketogenik, yakni membatasi makanan yang mengandung karbohidrat kurang dari 50 gram per hari dan meningkatkan asupan protein dan lemak. Diet ini terbukti efektif dalam mengurangi kejang pada epilepsi yang resistan terhadap obat pada anak-anak dan orang dewasa, serta pada pasien dengan ensefalitis autoimun seperti ensefalitis reseptor anti-NMDA. 

Pilihan editor : Terlalu Lelah dan Kurang Tidur Berakibat Mudah Lupa, Kenapa?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspada Abu Vulkanik Erupsi Gunung Marapi, Bisa Sebabkan Penyakit Silikosis

9 jam lalu

Sejumlah murid SD berada di depan sekolahnya sebelum ujian saat Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik di Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin 4 Desember 2023. Gunung dengan ketinggian 2.891 mdpl itu mengalami beberapa kali erupsi dan embusan sejak Minggu 3 Desember 2023 dengan status berdasarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yakni waspada level II.  ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Waspada Abu Vulkanik Erupsi Gunung Marapi, Bisa Sebabkan Penyakit Silikosis

Waspada terhadap abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi bisa menjadi penyebab penyakit silikosis. Apakah itu?.


Kanker Menyerang Tulang, Shannen Doherty Ungkap Banyak Hal yang Ingin Dilakukan

6 hari lalu

Shannen Doherty. Instagram.com/@theshando
Kanker Menyerang Tulang, Shannen Doherty Ungkap Banyak Hal yang Ingin Dilakukan

Shannen Doherty awal tahun ini sempat menjalani pengobatan dan operasi otak


Cegah Aneurisma dengan Rutin Skrining Otak

8 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Cegah Aneurisma dengan Rutin Skrining Otak

Aneurisma adalah penggelembungan pembuluh darah pada otak, dapat dialami oleh siapa pun, terutama yang memiliki riwayat keluarga masalah tersebut.


4 Khasiat Tanaman Rosemary, Salah Satunya Ampuh untuk Tumbuhkan Rambut

10 hari lalu

Ilustrasi minyak rosemary. Foto: Freepik.com/Jcomp
4 Khasiat Tanaman Rosemary, Salah Satunya Ampuh untuk Tumbuhkan Rambut

orang kerap mengambil daun rosemary untuk dimanfaatkan karena khasiatnya yang luar biasa.


Benarkah Golongan Darah Memiliki Peran dalam Risiko Penyakit Autoimun?

11 hari lalu

Ilustrasi kantong darah/golongan darah. Shutterstock
Benarkah Golongan Darah Memiliki Peran dalam Risiko Penyakit Autoimun?

Beberapa penelitian mendukung korelasi antara golongan darah dan penyakit autoimun tertentu.


Daftar 6 Manfaat Jeruk Nipis untuk Kesehatan Tubuh

15 hari lalu

Ilustrasi jeruk nipis. Wikipedia.org
Daftar 6 Manfaat Jeruk Nipis untuk Kesehatan Tubuh

Jeruk nipis yang memiliki nama latin Citrus aurantifolia dikenal sejak lama sebagai buah yang kaya manfaat. Apa saja manfaat jeruk nipis?


Stres Ternyata Punya Dampak Positif, Apa Saja?

21 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Stres Ternyata Punya Dampak Positif, Apa Saja?

Beberapa jenis stres dapat memberikan dampak positif bagi individu.


Tak Mungkin Dicegah, Dokter Bagi Saran Kurangi Risiko Penyakit Autoimun

26 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Tak Mungkin Dicegah, Dokter Bagi Saran Kurangi Risiko Penyakit Autoimun

Pakar menuturkan penyakit autoimun tidak mungkin dicegah karena genetik. Tetapi ada cara mengurangi risiko seperti pola makan.


Gangguan Ingatan Jangka Pendek, Apa Penyebabnya?

27 hari lalu

Ilustrasi wanita memegang kepala. Freepik.com/Cookie_studio
Gangguan Ingatan Jangka Pendek, Apa Penyebabnya?

Gangguan ingatan kondisi otak yang mengalami kesulitan untuk menyimpan, mengendalikan, dan mengingat


Berendam Air Es Bermanfaat untuk Tubuh Jika Tepat Suhu dan Durasinya

33 hari lalu

Ilustrasi wanita bersantai di pinggir kolam renang. Freepik.com/Senivpetro
Berendam Air Es Bermanfaat untuk Tubuh Jika Tepat Suhu dan Durasinya

Berendam air es setelah beraktivitas fisik biasa dilakukan oleh atlet