TEMPO.CO, Jakarta - Kanker mulut menyumbang sekitar tiga persen dari seluruh kanker yang didiagnosis setiap tahun di Amerika Serikat. Diperkirakan 54.540 orang dewasa di negara itu akan didiagnosis menderita kanker mulut atau orofaringeal tahun ini, seperti dilaporkan Medicaldialy, Rabu 17 Mei 2023.
Skrining untuk kanker mulut membantu mendeteksi penyakit pada tahap awal, ketika pengobatan lebih mudah dan lebih efektif. Beberapa tanda awal kanker mulut di antaranya mati rasa, atau nyeri yang tidak dapat dijelaskan pada wajah, leher, atau di dalam mulut, hingga kesulitan mengunyah, menelan dan menggerakkan lidah.
Terjadinya penyakit ulkus mulut yang menyakitkan atau luka yang mudah berdarah dan tidak sembuh selama beberapa minggu juga bisa menjadi tanda kanker mulut.
Selain itu, kanker mulut dapat ditandai bila seseorang mengalami penurunan berat badan yang tidak disengaja, perubahan dalam ucapan, adanya bercak putih atau merah pada lapisan mulut atau lidah, dan benjolan yang menetap di mulut atau leher. Gigi lepas atau soket yang sulit sembuh setelah pencabutan gigi, bahkan bau mulut yang konsisten juga perlu diwaspadai.
Berikut kebiasaan yang bikin berisiko terkena kanker mulut:
1. Penggunaan tembakau
Baca juga:
Penelitian telah menunjukkan bahwa 85 persen kanker kepala dan leher dikaitkan dengan penggunaan tembakau. Mengunyah tembakau meningkatkan risiko terkena kanker di pipi, gusi, dan permukaan bagian dalam bibir hingga 50 persen. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa paparan asap rokok jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko kanker mulut.
2. Konsumsi alkohol
Minum alkohol meningkatkan kemungkinan berkembangnya kanker rongga mulut dan orofaringeal. Sekitar 70 persen orang yang didiagnosis menderita kanker mulut adalah peminum berat. Risiko terkena kanker mulut pada orang yang minum dan merokok berat sekitar 30 kali lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak merokok atau minum.
3. Paparan sinar matahari dalam waktu lama
Paparan sinar matahari dalam waktu lama tanpa perlindungan apa pun dapat meningkatkan risiko berkembangnya kanker di bibir.
4. Human Papilloma Virus (HPV)
HPV adalah infeksi virus yang menyebabkan pertumbuhan kulit atau selaput lendir, juga disebut kutil. Infeksi virus HPV meningkatkan risiko berkembangnya kanker di bagian belakang tenggorokan, pangkal lidah, dan amandel.
5. Kebersihan mulut
Kebersihan mulut yang buruk dan gigi palsu yang tidak pas dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker mulut.
6. Sistem kekebalan yang lemah
Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah berisiko tinggi terkena kanker mulut.
7. Pola makan buruk
Pola makan yang rendah buah dan sayuran dapat menyebabkan kekurangan vitamin, sedangkan kekurangan vitamin A dapat meningkatkan risiko kanker mulut.
8. Usia, jenis kelamin, dan warna kulit
Pria lebih mungkin terkena kanker mulut dan risikonya meningkat setelah usia 45 tahun. Penelitian juga menunjukkan orang dengan kulit cerah memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker bibir.
Pilihan editor: Gejala Kanker Mulut yang Mungkin Tak Disadari
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.