Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Obesitas yang Harus Diwaspadai

Reporter

Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaObesitas adalah istilah untuk menyebut orang kelebihan berat baadan berlebih yang cenderung tidak sehat. Pengidap obesitas difaktori oleh konsumsi makanan dan minuman yang tinggi kalori atau energi yang biasanya berasal dari glukosa dan karbohidrat. Kemudian, konsumsi tersebut tanpa diimbangi aktivitas fisik yang cukup seperti membiasakan diri untuk berjalan kaki dibanding menggunakan transportasi. Masalah pada masyarakat modern dengan teknologi canggih memang sangat kompleks dan mendukung berkembangnya obesitas lebih cepat.

Namun, obesitas juga bisa difaktori oleh gangguan psikologi serta kelainan bawaan seperti sindrom Prader-Willi. Berdasarkan hasil penelitian dari The European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC) menyebut bahwa obesitas termasuk salah satu penyakit mematikan di dunia. Risiko ini meningkat dua kali lebih besar jika lingkar perut Anda jauh dari normal. Awalnya, mungkin Anda akan mengalami diabetes, stroke, atau masalah jantung. Berikut ini penyebab risiko obesitas yang harus diwaspadai:

1. Pola Makan Tidak Sehat

Faktor teknologi membuat gaya hidup semakin bervariasi terutama menyoal makanan. Banyak beredar jajanan dan makanan besar dengan kategori junk food dan mengandung glukosa serta kalori yang tinggi. Demikian tersebut akan memudahkan Anda terjangkit penyakit obesitas.

Makan besar dan ringan saat malam hari menjelang beberapa jam sebelum tidur juga tidak disarankan karena akan membentuk pola makan tidak sehat. Untuk menghindarinya, olahragalah dengan teratur seperti sekadar melatih diri jalan kaki saat hendak pergi ke toko sembako terdekat. Lalu, buat jadwal makan sehat di memo ponsel yang sering Anda gunakan sebagai pengingat.

2. Konsumsi Obat-Obatan

Konsumsi obat-obatan tertentu seperti pengobatan penyakit biasanya dibekali dengan zat untuk meningkatkan nafsu makan. Anda akan menemui hal ini pada obat antidepresan, pengobatan diabetes, beta blocker, dan obat steroid. Cara kerja efek zat dalam obat tersebut adalah berpotensi menyebarkan bahan kimia ke seluruh tubuh dan memicu mikrobioma di usus Anda mengirim sinyal lapar ke otak.

3. Kebiasaan Begadang 

Begadang yang Anda lakukan akan mendorong lebih banyak produksi hormon-hormon pengatur rasa lapar, yaitu ghrelin dan leptin. Secara spesifik, ghrelin akan mendorong nafsu makan. Sedangkan, leptin akan menekan nafsu makan. Produksi keduanya secara bersamaan akan membuat rasa lapar Anda tidak terkontrol.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Obesitas pun akan terjadi dan mengancam berbagai kalangan usia mulai dari balita hingga dewasa. Tekan kebiasaan begadang Anda dengan membiasakan diri membaca buku sebelum tidur atau melakukan aktivitas lain yang merangsang kantuk lebih mudah datang di malam hari.

4. Faktor Psikologi

Beberapa faktor penyebab obesitas salah satunya adalah faktor psikologi yang masih dianggap remeh oleh dominan masyarakat. Hal ini pun terjadi pada anak-anak. Di mana psikologis anak Anda justru harus lebih diperhatikan sejak dini untuk menekan risiko obesitas yang bisa memicu penyakit-penyakit mematikan saat anak tumbuh besar. Gejala cemas, stres, kesepian, hingga depresi perlu dikenali. Anda bisa mengikuti kegiatan yoga, menceritakan apa yang Anda rasakan kepada orang-orang terpercaya atau menulisnya. Pada anak-anak, berikan ruang komunikasi yang aman dan nyaman untuknya sehingga Anda pun bisa membantunya keluar dari gangguan psikologi.

5. Genetika 

Ada faktor yang paling dominan menjadikan Anda terkena obesitas, yaitu genetika atau riwayat keturunan keluarga. Jika Anda berasal dari orang tua yang berbadan gemuk secara alami, maka Anda pun cenderung akan mudah gemuk. Kondisi gemuk ini berpotensi menjadikan Anda obesitas. Namun, dengan catatan bahwa Anda menyetujui itu melalui penerapan gaya hidup buruk terutama menyoal konsumsi makanan.

Pilihan editor: Manfaat Diet Air Putih, Salah Satunya Bantu Cegah Pertumbuhan Sel Kanker

ALFI MUNA SYARIFAH

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


5 Manfaat Olahraga Berenang untuk Kesehatan Tubuh

1 hari lalu

Ilustrasi pria berenang. mirror.co.uk
5 Manfaat Olahraga Berenang untuk Kesehatan Tubuh

Salah satu olahraga yang bisa dicoba untuk meningkatkan kebugaran tubuh adalah berenang.


Penderita Diabetes Tipe 2 Dianjurkan Pilih Makanan Rendah Karbohidrat

4 hari lalu

Ilustrasi makanan untuk pasien diabetes (pixabay.com)
Penderita Diabetes Tipe 2 Dianjurkan Pilih Makanan Rendah Karbohidrat

Penderita diabetes tipe 2 diminta mengonsumsi makanan rendah karbohidrat dengan lebih banyak protein dan lemak untuk mengontrol kadar gula darah.


Bolehkah Bawa Bekal Nasi Berlauk Mi Goreng?

4 hari lalu

Ilustrasi nasi dan mi instan. Shutterstock
Bolehkah Bawa Bekal Nasi Berlauk Mi Goreng?

Ahli gizi tidak menyarankan nasi dan mi goreng dalam satu porsi utuh dalam satu wadah bekal. Ini sebabnya.


Khasiat Jamur untuk Membantu Kendalikan Tekanan Darah

7 hari lalu

Ilustrasi jamur putih. Shutterstock
Khasiat Jamur untuk Membantu Kendalikan Tekanan Darah

Penelitian menyebut makan jamur dapat membantu mengendalikan tekanan darah sehingga bahan makanan tersebut berguna bagi penderita hipertensi.


Beda Penyakit Kawasaki dengan Penyakit Jantung Biasa

7 hari lalu

Ilustrasi anak demam. saidsupport.org
Beda Penyakit Kawasaki dengan Penyakit Jantung Biasa

Penyakit Kawasaki tidak diobati dengan baik dapat menyebabkan komplikasi pelebaran pembuluh darah arteri koroner. Cek dampaknya.


Variasi Biji-bijian dan Kacang-kacangan Berlainan Kandungan Nutrisinya

7 hari lalu

Ilustrasi gandum (Pixabay.com)
Variasi Biji-bijian dan Kacang-kacangan Berlainan Kandungan Nutrisinya

Biji-bijian dan kacang-kacangan telah menjadi bagian dari pola makan


Faktor Risiko Diabetes Melitus yang Perlu Diwaspadai

9 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Faktor Risiko Diabetes Melitus yang Perlu Diwaspadai

Banyak faktor yang berkontribusi pada terjadinya diabetes melitus obesitas, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik. Cegah sebelum terjadi.


Tanda-tanda Serangan Jantung yang Muncul Sebulan Sebelumnya

13 hari lalu

Ilustrasi wanita terkena serangan jantung. shutterstock.com
Tanda-tanda Serangan Jantung yang Muncul Sebulan Sebelumnya

Penelitian telah menemukan bahwa lebih dari 50 persen kasus serangan jantung telah menunjukkan tanda-tanda sejak sebulan atau lebih sebelumnya.


Mengenal Apa Itu Diabetes Tipe 4

15 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Mengenal Apa Itu Diabetes Tipe 4

Apakah diabetes tipe 4 menjadi kelanjutan dari diabetes tipe 1 dan tipe 2? Atau bagaimana?


Peneliti Sebut Kaitan Akupunktur Telinga dan Penurunan Berat Badan

17 hari lalu

Ilustrasi akupuntur. Pixabay/Waltigoehner
Peneliti Sebut Kaitan Akupunktur Telinga dan Penurunan Berat Badan

Penelitian menyebut menggabungkan akupunktur dengan diet yang dikontrol telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam menurunkan berat badan.