Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Pengobatan Insomnia Kronis

image-gnews
Ilustrasi tidur gelisah atau sulit tidur. Shutterstock
Ilustrasi tidur gelisah atau sulit tidur. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Insomnia kronis adalah pola kesulitan tidur jangka panjang. Insomnia dianggap kronis, jika seseorang mengalami kesulitan tidur atau tidur setidaknya tiga malam per minggu selama tiga bulan atau lebih.

Sebagian orang yang mengalami insomnia kronis mempunyai riwayat kesulitan tidur jangka panjang. Ketidakmampuan untuk tidur yang mereka butuhkan mungkin terus-menerus atau hilang dan berulang dengan episode selama berbulan-bulan pada suatu waktu. 

Berdasarkan sleepfoundation, insomnia kronis dapat terjadi pada semua usia, tetapi memiliki prevalensi lebih tinggi pada wanita. Jika kondisi gangguan tidur ini tidak ditangani dengan cepat, seseorang akan mengalami dampak kesehatan secara fisik dan mental lainnya yang lebih berbahaya. Akibatnya, penting untuk segera mengobati insomnia kronis ke dokter.

Berikut adalah berbagai pengobatan yang disarankan dokter untuk mengobati insomnia kronis, antara lain:

1. Terapi kontrol stimulus 

Terapi ini didasarkan pada premis bahwa insomnia adalah respons terkondisi terhadap isyarat waktu (waktu tidur) dan lingkungan (kamar tidur) yang biasanya diasosiasikan dengan tidur. Tujuan utama dari terapi ini adalah untuk melatih pasien mengasosiasikan kembali tempat tidur dan kamar tidur dengan onset tidur cepat melalui pembatasan aktivitas yang tidak sesuai. Akibatnya, terapi ini dapat menjadi isyarat untuk tetap terjaga dan dengan menegakkan konsistensi jadwal tidur dan bangun.

2. Pembatasan tidur

Pembatasan tidur merupakan terapi dengan membatasi jumlah waktu yang dihabiskan di tempat tidur untuk hampir menyamai jumlah subjektif waktu untuk tidur. Terapi ini harus melakukan penyesuaian berkala setiap minggu hingga durasi tidur yang optimal tercapai. Akibatnya, pembatasan tidur menciptakan keadaan kurang tidur yang ringan dan meningkatkan onset tidur lebih cepat, lebih efisien, dan variabilitas antar malam lebih sedikit. 

3. Terapi relaksasi 

Terapi ini didasarkan pada pengamatan bahwa pasien insomnia kronis sering menunjukkan tingkat gairah yang tinggi (fisiologis dan kognitif), baik pada malam maupun siang hari. Hadirnya terapi bertujuan untuk menonaktifkan sistem gairah tinggi dan pemilihan teknik bervariasi tertentu tergantung pada terget gairah fisiologis atau kognitif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Biasanya, terapi ini dilakukan melalui teknik relaksasi otot progresif dan teknik biofeedback yang dapat mengurangi gairah somatik. Di sisi lain, terdapat pula prosedur pemfokusan perhatian, seperti pelatihan citra dan penghentian pikiran untuk menurunkan gairah kognitif sebelum tidur. Semua teknik relaksasi ini memerlukan latihan rutin selama beberapa minggu disertai bimbingan profesional pada tahap awal pelatihan.

4. Terapi kognitif 

Melansir ncbi.nlm.nih.gov, terapi kognitif berupaya mengubah keyakinan dan sikap yang salah tentang tidur. Terapi ini bertujuan untuk memotong lingkaran setan insomnia, tekanan emosional, kognisi disfungsional, dan gangguan tidur lebih lanjut. 

5. Niat paradoks 

Niat paradoks adalah metode yang terdiri dari membujuk pasien insomnia kronis untuk melakukan perilaku paling ditakutinya, yaitu tetap terjaga. Premis dasarnya adalah bahwa kecemasan kinerja menghambat onset tidur. Jika pasien berhenti mencoba untuk tidur dan sebaliknya mencoba untuk tetap terjaga, maka kecemasan kinerja akan berkurang dan tidur akan lebih mudah. Prosedur ini dapat dikonseptualisasikan sebagai bentuk teknik restrukturisasi kognitif untuk mengurangi kecemasan kinerja.

6. Pendidikan higiene tidur 

Pendidikan higiene tidur menargetkan praktik kesehatan dan faktor lingkungan yang mungkin merugikan atau bermanfaat untuk tidur. Pengobatan ini dapat memperumit masalah tidur, termasuk para penderita insomnia kronis. Dengan hadirnya pendidikan ini, seseorang mendapatkan informasi lebih baik tentang kebersihan tidur dan terlibat dalam praktik tidur lebih sehat. 

Pilihan editor: Sering Terjaga di Malam Hari, Kenali Gejala dan Penyebab Insomnia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Ungkap Kualitas Tidur Wanita Lebih Buruk dari Pria, Ini Pemicunya

2 hari lalu

Wanita mengalami susah tidur atau insomnia. Freepik.com/Jcomp
Penelitian Ungkap Kualitas Tidur Wanita Lebih Buruk dari Pria, Ini Pemicunya

Penelitian menunjukkan hampir 60 persen perempuan mengalami insomnia. Kualitas tidur mereka diklaim lebih buruk dari lawan jenis.


Seluk-beluk Microsleep, Salah Satu Penyebab dari Kecelakaan Lalu-Lintas

8 hari lalu

Ilustrasi pengemudi mulai mengantuk karena microsleep. Sumber: toyota.astra.id
Seluk-beluk Microsleep, Salah Satu Penyebab dari Kecelakaan Lalu-Lintas

Microsleep dapat terjadi siapa pun, di mana pun, dan kapan pun, terutama saat mereka terlibat dalam aktivitas yang monoton dan saat kurang tidur.


4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

9 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.


Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

10 hari lalu

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Freepik.com/user18526052
Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur


Kebiasaan sebelum Tidur yang Perlu Dihindari karena Berisiko bagi Kesehatan

17 hari lalu

Ilustrasi wanita minum air. Freepik.com/Jcomp
Kebiasaan sebelum Tidur yang Perlu Dihindari karena Berisiko bagi Kesehatan

Kebiasaan sebelum tidur ini perlu dihindari karena bisa meningkatkan risiko munculnya penyakit kronis di masa datang.


Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

30 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

Ginekolog menjelaskan pentingnya dukungan keluarga dalam upaya mengatasi gangguan tidur pada ibu yang baru melahirkan.


Nonton Drama Korea Secara Maraton Bisa Mengundang Bahaya, Begini Maksudnya

32 hari lalu

Bagi Anda yang ingin menonton drama dengan tema thriller, beberapa list drama Korea detektif berikut ini bisa jadi pilihan. Ada banyak plot twist. Foto: Canva
Nonton Drama Korea Secara Maraton Bisa Mengundang Bahaya, Begini Maksudnya

Menonton drama Korea atau drakor terus menerus dalam satu waktu bisa mengundang bahaya bagi kesehatan mental. Apakah itu?


Tertidur dan Gangguan TIdur: Deretan Gangguan Ekstrem Saat Tidur

34 hari lalu

Ilustrasi pilot tertidur. Istimewa
Tertidur dan Gangguan TIdur: Deretan Gangguan Ekstrem Saat Tidur

Gangguan tidur KLS menyebabkan penderitanya mengalami rasa kantuk yang intens, tertidur, lalu sangat lapar, hiperseksualitas, dan perilaku aneh lain.


Mudah Tertidur Jadi Tanda Awal Gangguan Narkolepsi, Berikut Gejalanya

36 hari lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Polina Zimmerman
Mudah Tertidur Jadi Tanda Awal Gangguan Narkolepsi, Berikut Gejalanya

Mudah tertidur menjadi tanda awal seseorang alami gangguan narkolepsi. Apakah itu dan bagaimana gejalanya?


Waspada Jika Gampang Tidur, Bisa Jadi Tanda Awal Gangguan Tidur

36 hari lalu

Ilustrasi pilot tertidur. Istimewa
Waspada Jika Gampang Tidur, Bisa Jadi Tanda Awal Gangguan Tidur

Sebagian orang merasa gampang molor atau tidur dengan cepat. Tapi, perlu waspada bisa jadi justru gejala awal gangguan tidur.