TEMPO.CO, Jakarta - Terdapat berbagai jenis diabetes umum, seperti diabetes tipe 2 yang menyerang jutaan orang di seluruh dunia, dan kini ada pula diabetas tipe 4. Bahkan, tidak sedikit nyawa seseorang direnggut diabetes tipe 2.
Pakar kesehatan pun memperkirakan lonjakan besar dalam jumlah orang yang terinfeksi dalam waktu dekat. Tidak hanya itu, ada jenis diabetes umum lainnya adalah diabetes tipe 1 dan diabetes gestasional. Di sisi lain, ada jenis diabetes yang tidak umum, antara lain maturity onset diabetes of the young (MODY), latent autoimmune diabetes in adults (LADA), diabetes tipe 3, dan diabetes tipe 4.
Menurut Dr. Tushar Tayal, Konsultan Utama, Departemen Penyakit Dalam, Rumah Sakit CK Birla, Gurugram, diabetes tipe 4 menjadi diabetes yang masih kurang terdiagnosis. Selain itu, diabetes jenis ini juga menjadi klasifikasi diabetes tidak resmi yang tidak dipengaruhi oleh berat badan seseorang dan ditandai dengan resistensi insulin tanpa adanya obesitas pada orang dewasa tua. Terdapat teori umum dari diabetes tipe 4, yaitu adanya akumulasi lemak internal yang tidak wajar di area seperti hati sehingga menyebabkan resistensi insulin memiliki kesamaan dengan diabetes tipe 2, sebagaimana tertulis dalam Timesofindia.
Namun, diabetes tipe 4 tetap menjadi diabetes yang masih kurang terdiagnosis. Ranga Santhosh Kumar dari Rumah Sakit Yashoda, Hyderabad, India pun menjelaskan alasan mengapa diabetes tipe 4 menjadi salah satu bentuk diabetes yang kurang terdiagnosis. Ia menegaskan bahwa diabetes jenis ini tidak memiliki faktor risiko umum diabetes tipe 2. Faktor risiko standar diabetes adalah obesitas yang tidak dimiliki dan belum ditemukan pada diabetes tipe 4. Akibatnya, diabetes tipe 4 menjadi sulit untuk didiagnosis.
Sebuah studi 2015 yang menjadikan tikus sebagai subjek merupakan salah satu sumber informasi paling banyak dirujuk untuk diabetes tipe 4. Studi tersebut menunjukkan bahwa resistensi insulin terkait usia dan resistensi insulin berhubungan dengan obesitas adalah dua bentuk diabetes onset dewasa yang berbeda secara fisiologis. Studi tersebut menyarankan diabetes tipe 4 kurang terdiagnosis karena sebagian besar terjadi pada orang tua yang tidak gemuk.
Laboratorium Salk Institute milik Ronald Evans dan Ye Zheng mencoba untuk mencari penyebab diabetes tipe 4 terjadi. Ia menemukan bahwa diabetes pada tikus tua kurus memiliki penyebab seluler berbeda dari diabetes tipe 2 yang dihasilkan dari penambahan berat badan. Tikus dengan diabetes tipe 4 memiliki tingkat sel kekebalan yang sangat tinggi atau disebut juga dengan T sel pengatur (Treg) di dalam jaringan lemak mereka. Sementara itu, tikus dengan diabetes tipe 2 memiliki tingkat Treg sangat rendah di dalam jaringan, meskipun juga memiliki lebih banyak jaringan lemak. Penyebab ini sesuai dengan informasi yang tersedia di situs Salk Institute saat melakukan studi tikus.
Di sisi lain, gejala dari diabetes tipe 4 pun masih sulit untuk diketahui karena harus memerlukan informasi dan penelitian lanjutan. Namun, cara menangani diabetes jenis ini sempat diungkapkan oleh Dr. Tushar Tayal. Ia menyatakan bahwa penanganan diabetes tipe 4 berbeda dengan diabetes tipe 2 karena penurunan berat badan mungkin tidak bermanfaat dalam kasus ini. Sama seperti gejalanya, penanganan yang tepat juga membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk diabetes tipe 4.
Pilihan editor : Pembalap Penderita Diabetes Diizinkan Ikut Formula 3 GP Bahrain
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.