TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca panas disertai kelembapan udara yang tinggi dapat menyebabkan kondisi yang dinamakan heat exhaustion. Jika tidak ditangani secara cepat dan tepat, kondisi tersebut dapat berakibat fatal hingga menyebabkan kematian. Salah satu tanda heat exhaustion adalah dehidrasi.
Kondisi ini biasa terjadi pada lansia atau yang sering beraktivitas berat di luar ruangan saat kondisi panas terik. Lantas, apa itu heat exhaustion serta apa saja gejala dan penyebabnya? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan di bawah ini.
Baca juga:
Heat exhaustion merupakan kondisi yang terjadi ketika seseorang mengalami dehidrasi karena kehilangan cairan dari lingkungan yang panas. Hal tersebut bisa terjadi karena terkena paparan suhu tinggi atau melakukan aktivitas fisik berat pada tempat dengan kelembaban tinggi.
Melansir cdc.gov, heat exhaustion adalah respons tubuh terhadap kehilangan air dan garam yang berlebihan, biasanya melalui keringat berlebih. Tanpa perawatan lebih lanjut, heat exhaustion dapat menyebabkan heat stroke yang merupakan kondisi yang mengancam jiwa. Namun, untungnya, heat exhaustion dapat dicegah dengan penanganan secara cepat dan tepat.
Gejala Heat Exhaustion
Terdapat sejumlah gejala heat exhaustion yang perlu diketahui sebagai langkah awal penanganan jika mengalaminya. Gejala yang paling umum adalah banyak berkeringat dan denyut nadi cepat. Gejala heat exhaustion dapat dimulai secara tiba-tiba.
- Sakit kepala
- Mual
- Pusing
- Kelelahan
- Haus
- Berkeringat berat
- Peningkatan suhu tubuh
- Penurunan jumlah urin
- Kulit dingin dan lembap dengan bulu kuduk merinding saat kepanasan.
- Pingsan
- Denyut nadi lemah dan cepat.
- Tekanan darah rendah saat berdiri.
- Kram otot.
Cara Mengatasi Heat Exhaustion
Perawatan yang tepat membantu mencegah terjadinya heat exhaustion. Untuk itu, Anda perlu mengetahui cara mengatasi heat exhaustion yang baik dan tepat. Berikut beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengatasi heat exhaustion:
1. Pindah ke Ruang Sejuk
Dinginkan orang yang terkena heat exhaustion dengan kompres air dingin atau mencuci kepala, wajah, dan lehernya dengan air dingin. Pindahkan orang tersebut ke lingkungan yang lebih sejuk seperti ruangan ber-AC.
2. Longgarkan pakaian
Mengenakan banyak pakaian atau pakaian yang ketat tidak akan membuat tubuh menjadi dingin dengan baik saat terkena heat exhaustion. Oleh karena itu, segera lepaskan pakaian yang tidak perlu, termasuk sepatu dan kaus kaki agar tubuh kembali dingin.
3. Perbanyak Minum Air
Keluarkan orang tersebut dari area panas dan beri cairan untuk diminum. Anjurkan minum air dingin. Selain air dingin, minum cairan atau minuman olahraga yang mengandung elektrolit dapat membantu mengatasi heat exhaustion.
4. Lindungi Diri Dari Sengatan Matahari
Sunburn mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mendinginkan diri. Lindungi diri di luar ruangan dengan topi yang lebar dan kacamata hitam. Jangan lupa gunakan tabir surya dengan SPF minimal 15. Oleskan tabir surya secukupnya dan ulangi setiap dua jam. Gunakan kembali lebih sering jika berenang atau berkeringat.
5. Segera Bawa ke Klinik
Jika mengalami heat exhaustion, cari pertolongan medis segera jika orang tersebut muntah sebab gejalanya akan memburuk atau bertahan lebih dari 1 jam. Segera bawa ke klinik atau ruang gawat darurat untuk evaluasi dan perawatan medis. Jangan lupa untuk menemaninya sampai bantuan medis datang.
RIZKI DEWI AYU
Pilihan Editor: Ini yang Harus Dihindari Pasien Penyakit Lupus
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.