TEMPO.CO, Jakarta - Insiden tenggelam bisa terjadi di perairan terbuka seperti sungai dan danau, kolam renang, bahkan bak mandi. Ketua Unit Kerja Koordinasi Emergensi dan Rawat Intensif Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ririe Fachrina Malisie, membagikan langkah-langkah dalam memberikan pertolongan pertama pada korban tenggelam.
"Prinsipnya adalah pertolongan dalam air dan pertolongan setelah kita berhasil tarik atau keluarkan korban dari dalam air dan melakukan (penanganan) di unit kesehatan. Tujuan utamanya adalah menyelamatkan nyawa," kata Ririe.
Ketika melihat orang sedang tenggelam, korban harus segera dievakuasi dari air secepat mungkin. Ririe mengingatkan penolong tidak boleh panik dan segera memanggil bantuan. Jika posisi korban tenggelam mudah dijangkau, raih tangan atau tubuh korban dengan tangan atau alat yang mudah mengapung seperti ban atau papan yang bisa dijadikan pegangan oleh korban.
Jika jarak korban di luar jangkauan, dekati menggunakan perahu atau penolong bisa berenang mendekati. Ririe mengingatkan penolong harus memiliki kemampuan berenang dan penyelamatan yang baik. Jika korban tenggelam dalam kondisi sadar dan tidak panik, evakuasi dengan melingkarkan salah satu tangan penolong pada tubuhnya melewati kedua ketiak atau menarik kerah bajunya. Sedangkan jika korban mengalami panik saat tenggelam, buat dia tidak banyak bergerak untuk memudahkan evakuasi.
Beri pertolongan pertama
Setelah mengeluarkan korban dari air, pastikan tubuhnya dibaringkan dengan posisi kepala, leher, dan punggung dalam satu garis lurus untuk menghindari cedera tulang belakang. Setelah membaringkan korban, periksa dan buka jalan napasnya dengan membuka baju dan menyingkirkan benda-benda yang menghambat laju napasnya sambil mengelap tubuhnya agar dia tidak kedinginan.
Ririe mengatakan wajah korban perlu menghadap ke atas sebelum penolong memberikan pertolongan pertama berupa resusitasi jantung paru (RJP). Penanganan RJP dapat dilakukan dengan cara melakukan kompresi pada bagian tengah dada korban sebanyak 15 kali untuk anak-anak atau 30 kali untuk dewasa. Setelah itu, berikan dua kali bantuan napas buatan mulut ke mulut dan lakukan pola tersebut secara berulang sampai korban bernapas atau sadar.
Mengeluarkan air yang tertelan juga bisa dilakukan dengan menutup hidung korban sehingga air bisa terdorong ke luar dari mulut. Menurut Ririe, memastikan kehangatan tubuh korban juga dapat dilakukan dengan mengganti pakaian basah dan menyelimuti tubuhnya.
Setelah itu, lakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui cedera pada bagian tubuh korban dan rawat cedera yang ada. Usai memberikan pertolongan pertama, Ririe mengingatkan penolong untuk segera membawa korban tenggelam ke fasilitas kesehatan atau tenaga medis untuk mendapatkan penanganan lanjutan.
Pilihan Editor: Tips Jaga Keselamatan Anak saat Berenang dari IDAI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.