TEMPO.CO, Jakarta - Arief Soemarjono dari Perhimpunan Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik Indonesia mengatakan risiko cedera saat bermain futsal lebih besar dari sepak bola karena ukuran lapangan yang lebih kecil.
"Futsal lapangan kecil, risiko cedera lebih besar. Refleks gerakannya harus lebih cepat, ganti posisinya lebih cepat, otomatis risiko cederanya besar," katanyaa dalam acara "Mengatasi nyeri lutut tanpa operasi” di Jakarta, Rabu, 24 Mei 2023.
Ligamen atau jaringan pengikat sobek menjadi salah satu contoh kasus yang pernah dia temui di klinik tempatnya praktek di Bandung, Jawa Barat. Kasus ini bahkan dialami anak usia sekolah dasar. Demi mengurangi risiko cedera, orang yang akan berolahraga umumnya disarankan melakukan persiapan seperti pemanasan agar tubuh siap.
Berbicara mengenai pilihan olahraga, Arief menyarankan orang menyesuaikan dengan kemampuan tubuh. Orang yang berusia di atas 50 tahun, misalnya, sebaiknya tidak memilih futsal, bulutangkis, demi mencegah cedera.
"Misalnya usia sudah 50 tahun ke atas, olahraganya masih main badminton, futsal, pasti akan terjadi cedera karena dengan bertambahnya usia fungsi tubuh menurun," tutur Ketua Komite Medis Klinik Flex Free itu.
Pilih olahraga yang sesuai
Arief mengatakan orang-orang saat memilih olahraga juga sebaiknya tak asal mengikuti tren tetapi menyesuaikan dengan tujuan mereka, misalnya demi kesehatan atau hal spesifik seperti membentuk otot tubuh dan sebagainya.
Terkait cedera, Ferius Soewito dari Perhimpunan Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik Indonesia menuturkan kondisi ini dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Bukan semata saat berolahraga tetapi juga saat bekerja, melakukan hobi, dan bahkan aktivitas sehari-hari seperti berjalan.
"Olahraga lari misalnya atau basket, badminton, tenis, merupakan olahraga yang sering dilakukan dan memiliki risiko yang cukup tinggi terjadi cedera. Sementara hobi yang berisiko cedera misalnya menari," jelasnya.
Pilihan Editor: Batas Waktu yang Dianjurkan untuk Menangani Sendiri Cedera Lutut
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.