TEMPO.CO, Jakarta - Glaukoma adalah penyakit yang merusak saraf optik mata. Penyakit ini biasanya terjadi ketika cairan menumpuk pada bagian depan mata. Sehingga cairan tersebut meningkatkan tekanan di mata Anda dan merusak saraf optik.
Dalam beberapa kasus, ada glaukoma yang terjadi walau tekanan pada bola matanya masih dalam batas normal sekalipun. Jika terjadi cukup parah, glaukoma dapat mengakibatkan kebutaan.
Baca Juga:
Umumnya, penyakit glaukoma sering dialami oleh orang tua lanjut usia, terutama yang berumur di atas 60 tahun. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan kondisi tersebut dialami oleh yang berumur di bawah 60 tahun.
Penyebab Glaukoma
Glaukoma dapat terjadi karena sejumlah alasan. Mengutip nhs.uk, sebagian besar kasus disebabkan oleh penumpukan tekanan di mata saat cairan tidak dapat mengalir dengan baik. Cairan ini juga dikenal sebagai aqueous humor.
Aqueous humour adalah cairan alami pada mata yang memiliki fungsi untuk membersihkan kotoran, menjaga bentuk, serta menyuplai nutrisi pada mata. Biasanya mengalir melalui jaringan yang terletak di sudut pertemuan iris dan kornea. Peningkatan tekanan ini kemudian merusak saraf yang menghubungkan mata dengan otak (saraf optik).
Dikutip dari American Academy of Ophthalmology, saraf optik terbuat dari lebih dari satu juta serabut saraf kecil. Ketika serabut saraf ini mati, Anda akan mengembangkan titik buta pada penglihatan Anda. Anda mungkin tidak melihat bintik buta ini sampai sebagian besar serabut saraf optik Anda mati. Jika semua serat mati, Anda akan menjadi buta.
Gejala Glaukoma
Penderita glaukoma cenderung baru menyadari kondisinya ketika sudah mengalami masalah penglihatan, seperti jarak pandang menyempit, penglihatan kabur, dan lain sebagainya. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk mengetahui gejala glaukoma agar dapat mendeteksi penyakit ini sedini mungkin.
Gejala glaukoma tergantung pada jenis dan stadium kondisi Anda. Dikutip dari Mayo Clinic, berikut gejala-gejala glaukoma:
1. Glaukoma sudut terbuka
- Tidak ada gejala pada tahap awal
- Secara bertahap, bintik-bintik buta tidak merata di sisi penglihatan Anda. Penglihatan samping juga dikenal sebagai penglihatan tepi
- Pada tahap selanjutnya, kesulitan melihat sesuatu dalam penglihatan sentral Anda
2. Glaukoma sudut tertutup akut
- Sakit kepala parah
- Sakit mata yang parah
- Mual atau muntah
- Penglihatan kabur
- Lingkaran cahaya atau cincin berwarna di sekitar lampu
- Kemerahan mata
3. Glaukoma tegangan normal
- Tidak ada gejala pada tahap awal
- Secara bertahap, penglihatan kabur
- Pada tahap selanjutnya, kehilangan penglihatan samping
4. Glaukoma pada anak-anak
- Mata kusam atau keruh (bayi)
- Peningkatan kedipan (bayi)
- Keluar air mata tanpa menangis (bayi)
- Penglihatan kabur
- Rabun jauh yang semakin parah
- Sakit kepala
5. Glaukoma pigmentasi
- Penglihatan kabur
- Hilangnya penglihatan samping secara bertahap
Pilihan Editor: Asal-usul Hari Glaukoma Sedunia pada 12 Maret