Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Pengobatan yang Bisa Dilakukan Penderita Glaukoma

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Glaukoma adalah penyebab utama kebutaan bagi orang berusia di atas 60 tahun. Namun kebutaan akibat glaukoma seringkali dapat dicegah dengan pengobatan dini. Apa saja yang dapat dilakukan untuk mengobati glaukoma? 

Mengutip my.clevelandclinic.org, glaukoma merupakan penyebab kebutaan nomor dua di dunia. Orang dengan glaukoma mengalami kerusakan saraf optik akibat penumpukan cairan di mata. Jika tidak diobati, tekanan mata ini dapat mempengaruhi penglihatan secara permanen atau mengalami kebutaan. 

Melansir American Academy of Ophthalmology, berikut beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena glaukoma:

- berusia di atas 40 tahun

- memiliki anggota keluarga dengan glaukoma

- keturunan Afrika, Hispanik, atau Asia

- memiliki tekanan mata yang tinggi

- memiliki rabun jauh atau rabun dekat

- mengalami cedera mata

- menggunakan obat steroid jangka panjang

- memiliki kornea yang tipis di tengah

- mengalami penipisan saraf optik

- menderita diabetes, migrain, tekanan darah tinggi, sirkulasi darah yang buruk atau masalah kesehatan lainnya yang mempengaruhi seluruh tubuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun berikut pengobatan yang dapat dilakukan bagi para penderita glaukoma:

1. Obat tetes mata

Mengutip Mayo Clinic, perawatan glaukoma sering dimulai dengan resep obat tetes mata. Obat tetes mata dapat menurunkan tekanan di mata Anda dan mencegah kerusakan saraf optik Anda.

Selain itu, obat tetes mata juga mampu mengurangi jumlah cairan yang dihasilkan mata Anda. Bergantung pada seberapa rendah tekanan mata Anda, Anda mungkin akan diresepkan lebih dari satu obat tetes mata.

Obat tetes mata resep meliputi prostaglandin, beta blockers, agonis alfa-adrenergik, penghambat karbonat anhidrase, penghambat Rho kinase, agen miotik atau kolinergik. 

2. Obat oral

Tetes mata saja mungkin tidak menurunkan tekanan mata Anda ke tingkat yang diinginkan. Jadi dokter mata Anda mungkin juga meresepkan obat oral. Obat ini biasanya merupakan inhibitor karbonat anhidrase. Kemungkinan efek samping termasuk sering buang air kecil, kesemutan di jari tangan dan kaki, depresi, sakit perut, dan batu ginjal.

3. Laser

Melansir dari laman nhs.uk, perawatan laser mungkin disarankan bila obat tetes mata tidak memperbaiki gejala Anda. Di sinilah berkas cahaya berenergi tinggi diarahkan dengan hati-hati ke bagian mata Anda untuk menghentikan penumpukan cairan di dalamnya. Adapun jenis perawatan laser meliputi laser trabeculoplasty, perawatan laser siklodioda dan laser iridotomi. 

4. Operasi

Apabila obat-obatan dan perawatan laser tidak berhasil, dokter Anda mungkin menyarankan operasi. Mengutip National Eye Institute, ada beberapa jenis operasi yang dapat membantu cairan mengalir keluar dari mata Anda.

Pilihan Editor: Cara Mudah Cek Glaukoma, Tutup Mata Bergantian

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspada, Reaksi Kimia pada Petasan Bisa Akibatkan Kebutaan

10 hari lalu

Ilustrasi petasan/kembang api. Shutterstock
Waspada, Reaksi Kimia pada Petasan Bisa Akibatkan Kebutaan

Reaksi kimia akibat petasan bisa akibatkan robekan kelopak atau bola mata, luka bakar mata atau wajah, pengikisan kornea mata hingga kebutaan.


3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

12 hari lalu

Ilustrasi menyaksikan gerhana matahari. AP/Shizuo Kambayashi
3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.


Benarkah Gerhana Matahari Bisa Sebabkan Kebutaan? Dokter Mata Beri Penjelasan dan Saran

13 hari lalu

Ilustrasi gerhana matahari (Pixabay.com)
Benarkah Gerhana Matahari Bisa Sebabkan Kebutaan? Dokter Mata Beri Penjelasan dan Saran

Gerhana matahari memang menakjubkan sekaligus berbahaya dan semua orang mesti berhati-hati. Sinar matahari sangat kuat dan dapat merusak mata.


4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

14 hari lalu

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan
4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.


KAI Daop 9 Jember Siapkan 10 Lokomotif dan 72 Kereta selama Periode Angkutan Lebaran 2024

27 hari lalu

Pekerja merawat kereta di Depo kereta, Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 6 April 2023. PT KAI Daop 9 Jember mempersiapkan angkutan Lebaran 2023 untuk memastikan armada dalam kondisi prima pada saat angkutan arus mudik dan arus balik. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
KAI Daop 9 Jember Siapkan 10 Lokomotif dan 72 Kereta selama Periode Angkutan Lebaran 2024

KAI Daop 9 Jember menyediakan 72 armada kereta selama periode angkutan Lebaran dari 31 Maret hingga 21 April 2024.


Tips Jaga Kesehatan Mata saat Puasa Ramadan

28 hari lalu

Ilustrasi mata kering. shutterstock.com
Tips Jaga Kesehatan Mata saat Puasa Ramadan

Berikut hal-hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mata saat puasa Ramadan agar tak ada masalah serius pada penglihatan.


Guru Besar FKUI Sebut Kaitan Puasa Ramadan dan Upaya Mencegah Glaukoma

28 hari lalu

Visualisasi orang dengan glaukoma/JEC
Guru Besar FKUI Sebut Kaitan Puasa Ramadan dan Upaya Mencegah Glaukoma

Pakar sebut Puasa Ramadan jadi momen tepat menghindari glaukoma dengan mengurangi makanan manis pemicu diabetes.


JEC Group Edukasi Dini Bahaya Glaukoma

28 hari lalu

JEC Group Edukasi Dini Bahaya Glaukoma

Dalam rangka memperingati pekan glaukoma sedunia, JEC Group mengadakan diskusi media dengan tema "Gerakan Sadar Glaukoma: Guna Menyelamatkan Kualitas Hidup Kita"


Tak Hanya Ukur Tekanan Mata, Cegah Glaukoma Penyebab Kedisabilitasan Bisa Dideteksi

31 hari lalu

Ilustrasi Glaukoma. Wikipedia
Tak Hanya Ukur Tekanan Mata, Cegah Glaukoma Penyebab Kedisabilitasan Bisa Dideteksi

Salah satu faktor penyebab glaukoma sekunder adalah penyakit degeneratif.


Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

34 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. Shutterstock
Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

Dokter mata menyebut sejumlah faktor risiko yang dapat memperparah kondisi glaukoma, seperti faktor usia dan penyakit vaskular.