Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tahapan Papiledema, Kondisi Pembengkakan Saraf Optik Mata

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan kiper timnas Indonesia, Kurnia Meiga baru-baru ini mendapat pemeriksaan dari ahli kesehatan karena mengalami papiledema. Itu kondisi medis akibat pembengkakan saraf optik mata yang mempengaruhi penglihatan.

Apa itu papiledema?

Merujuk Cleveland Clinic, papiledema biasanya terjadi di kedua mata dan tergolong kondisi darurat medis, karena rentan berdampak serius. Biasanya kondisi itu menyerang orang dengan usia 20 tahun hingga 44 tahun dengan riwayat medis tertentu.

Mengutip dari situs web American Academy of Ophthalmology, papiledema karena aliran saraf yang terhambat di bagian belakang mata. Kondisi itu tersebab peningkatan tekanan intrakranial di dalam tengkorak. Tekanan itu menyebabkan pembengkakan saraf dan mengganggu fungsi penglihatan. Jika tekanan terus berlanjut menyebabkan kerusakan permanen saraf optik dan hilangnya penglihatan.

Pemeriksaan papiledema

Untuk menentukan tingkat kondisi papiledema, ahli medis menggunakan sistem penilaian yang disebut skala Frisen. Dokter akan mengamati struktur mata untuk menentukan skala kondisi papiledema. ini.

Tahap 0

Cakram optik normal agak buram di kutub hidung, superior dan inferior.

Tahap 1

Papiledema yang sangat awal kaburnya batas hidung dari diskus atau cakram

Tahap 2

Papiledema awal dengan pengaburan semua batas, peninggian batas hidung, dan lingkaran cahaya.

Tahap 3

Papiledema sedang dengan pengaburan semua batas, satu atau lebih pembuluh darah utama, lingkaran cahaya, dan peningkatan diameter kepala saraf optik.

Tahap 4

Ditandai papiledema dengan peninggian seluruh kepala saraf, pengaburan semua batas dan pembuluh darah utama juga lingkaran cahaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tahap 5

Papiledema parah dengan tonjolan berbentuk kubah dari kepala saraf optik, lingkaran cahaya sempit, perusakan mangkuk optik, terkadang pengaburan total pembuluh darah utama.

Gejala papiledema

1. Sakit kepala

Sakit kepala yang berhubungan dengan papiledema lebih buruk pada pagi saat berbaring.

2. Pengaburan visual sementara 

Biasanya selama 5 detik hingga 15 detik penglihatan menjadi kabur, menjadi abu-abu atau menyebabkan pingsan. Kondisi buram ini biasanya terjadi saat seseorang mengubah postur tubuh. Hal ini bisa terjadi di kedua mata (bilateral) atau hanya di satu mata (unilateral).

3. Penglihatan ganda dan mual

Hipertensi intrakranial menyebabkan kelumpuhan saraf kranial yang merusak otot mata. Kondisi lainnya terasa mual atau muntah.

4. Gejala neurologis

Orang yang mengalami papiledema rentan terganggu gerakan dan pikirannya.

Pilihan Editor: Kurnia Meiga Terpaksa Lego Medali untuk Pengobatan Mata, Ini Profil Eks Kiper Timnas Indonesia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

11 hari lalu

Ilustrasi menyaksikan gerhana matahari. AP/Shizuo Kambayashi
3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.


4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

12 hari lalu

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan
4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.


Sebab Miras Oplosan Bisa Memicu Kebutaan Menurut Dokter Mata

13 hari lalu

Ilustrasi minuman keras atau miras oplosan metanol. Antara/Adeng Bustomi
Sebab Miras Oplosan Bisa Memicu Kebutaan Menurut Dokter Mata

Awas, kandungan metanol pada miras oplosan dapat menyerang saraf mata sehingga berisiko menyebabkan kebutaan.


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

15 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.


Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

25 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?


Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

31 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

Ada beberapa gejala diabetes yang terdeteksi di mata dan bila didiamkan akan menyebabkan kehilangan penglihatan.


Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

33 hari lalu

Headache, Migrain
Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

Selain multiple sclerosis dan stroke, migrain juga lebih banyak menyerang wanita. Pakar beri saran pencegahan dan cara mengatasi.


Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

33 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. Shutterstock
Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

Dokter mata menyebut sejumlah faktor risiko yang dapat memperparah kondisi glaukoma, seperti faktor usia dan penyakit vaskular.


Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

33 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.


Cara Mengatasi Mata Merah, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

35 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Cara Mengatasi Mata Merah, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Dokter memberikan tips mengatasi mata merah. Namun bila tak juga sembuh maka harus diperiksakan ke dokter mata karena efeknya bisa serius.