Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Cutaneous Horns, Kondisi Munculnya Tanduk pada Manusia

image-gnews
Ilustrasi kulit kepala. Freepik.com
Ilustrasi kulit kepala. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cutaneous horns merupakan kondisi tumbuhnya lesi dengan kandungan keratin yang tumbuh pada kulit. Keratin adalah suatu protein yang membentuk lapisan atas kulit yang berfungsi untuk membuat rambut dan kuku. Pertumbuhan cutaneous horns secara visual nampak mengerucut sehingga menyerupai tanduk dan ukurannya bisa bervariasi. 

Kondisi kulit ini lebih sering terjadi pada orang dewasa yang sudah uzur. Baik pria maupun wanita dapat memilikinya. Mengutip Medical News Today, sebanyak 60 persen cutaneous horns bersifat jinak atau non-kanker, tetapi juga tidak menutup kemungkinan menjadi pra kanker atau kanker. 

Para ahli masih belum mengetahui secara pasti penyebab dari munculnya cutaneous horns. Paparan radiasi dari sinar matahari diduga menjadi salah satu penyebabnya sehingga area tubuh yang lebih sering terkena sinar matahari lebih mungkin mengalami pertumbuhan ini. 

Penyebab lain yang dicurigai adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh human papillomavirus. Meski demikian, cutaneous horns tidak menular sehingga tidak dapat menyebar ke orang lain.

Cutaneous horns dapat dihilangkan dengan operasi pengangkatan. Jenis perawatan yang diterima bergantung pada apakah pertumbuhannya bersifat kanker atau non-kanker. Waktu pemulihan akan bervariasi tergantung pada ukuran pertumbuhan dan jenisnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengutip Healthline, perawatan untuk cutaneous horns non-kanker dapat meliputi:

  • Menghilangkan pertumbuhan
  • Membekukan pertumbuhan dengan nitrogen cair
  • Mengikis dan membakar pertumbuhan.

Sementara itu perawatan untuk cutaneous horns kanker termasuk:

  • Menghilangkan pertumbuhan melalui operasi
  • Mengikis dan membakar pertumbuhan
  • Terapi radiasi
  • Kemoterapi
  • Konsumsi obat topikal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh.

Jaringan parut mungkin akan timbul setelah pengangkatan cutaneous horns. Ukuran pertumbuhan mempengaruhi jumlah jaringan parut. Dalam beberapa kasus, cutaneous horns dapat tumbuh kembali setelah pengangkatan.

Pilihan Editor: Ini Obat Baru Untuk Kutil Dede

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Skin Cycling, Rahasia Kulit Sehat dalam 4 Hari

4 hari lalu

cara menggunakan retinol/canva
Mengenal Skin Cycling, Rahasia Kulit Sehat dalam 4 Hari

Kulit sehat bisa didapatkan dalam empat hari dengan metode perawatan kulit skin cycling. Simak langkah-langkahnya.


9 Bahan Makanan yang Perlu Dikonsumsi untuk Kulit Sehat dan Glowing

4 hari lalu

Ilustrasi kulit sehat. shutterstock.com
9 Bahan Makanan yang Perlu Dikonsumsi untuk Kulit Sehat dan Glowing

Tak hanya perawatan dari luar, mengonsumsi bahan makanan super ini juga mampu membuat kulit sehat dan glowing secara alami.


6 Tanda Tubuh Kekurangan Probiotik

7 hari lalu

Ilustrasi kanker usus besar. shutterstock
6 Tanda Tubuh Kekurangan Probiotik

Menurut sebuah studi, probiotik dapat membantu mengembalikan keseimbangan mikrobiota usus dalam tubuh.


Mengenal Asam Hialuronat yang Terkandung Dalam Krim Kulit

9 hari lalu

Ilustrasi kosmetik mengandung Asam Hialuronat. shutterstock.com
Mengenal Asam Hialuronat yang Terkandung Dalam Krim Kulit

Asam hialuronat merupakan bahan aktif yang terkenal tidak hanya untuk kosmetik topikal, tetapi juga juga untuk disuntukkan secara langsung pada tubuh.


Manfaat Penggunaan Madu untuk Kulit Wajah

13 hari lalu

Ilustrasi madu. shutterstock.com
Manfaat Penggunaan Madu untuk Kulit Wajah

Kandungan antioksidan dalam madu membantu melawan kerusakan akibat radikal bebas dan penuaan dini.


Gejala Psoriasis, Ruam dan Kulit Bersisik

16 hari lalu

Ilustrasi kulit gatal (Pixabay.com)
Gejala Psoriasis, Ruam dan Kulit Bersisik

Psoriasis atau kulit mengerisik ditandai pembentukan ruam merah


Mengenali Jenis 5 Alergi Kulit

17 hari lalu

Ilustrasi kulit gatal (Pixabay.com)
Mengenali Jenis 5 Alergi Kulit

Alergi muncul ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi secara tak biasa terhadap zat yang tidak berbahaya


Luka Memar, Penyebab dan Gejalanya Berlainan

19 hari lalu

Ilustrasi memar. Klikdokter.com
Luka Memar, Penyebab dan Gejalanya Berlainan

Luka memar perubahan warna kulit akibat kerusakan pembuluh darah kecil di bawah kulit


Dokter Sebut Bahaya Gelapkan Kulit dengan Sinar Buatan

19 hari lalu

Tanning. Foto: methodsofhealing.com
Dokter Sebut Bahaya Gelapkan Kulit dengan Sinar Buatan

Kebanyakan orang yang ingin memiliki kulit gelap memilih melakukannya lewat sunbed. Dokter menyebut lebih berbahaya dari sinar matahari.


Tips Memilih Semangka yang Matang dan Manis

22 hari lalu

Ilustrasi semangka. ANTARA/M Agung Rajasa
Tips Memilih Semangka yang Matang dan Manis

Tidak ada seorang pun yang ingin membeli semangka yang lembek dan tidak berasa. Berikut tips memilih semangka yang matang dan manis.