Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Faktor Risiko Diabetes Melitus yang Perlu Diwaspadai

Reporter

image-gnews
Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Data Health and Demographic Surveillance System (HDSS) Yogyakarta menyatakan penderita diabetes melitus (DM) merupakan yang tertinggi dan telah merambah ke usia muda. Sementara, penderita diabetes di Indonesia diperkirakan mencapai 28,57 juta pada 2045.

Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gajah Mada (UGM), Profesor Hari Kusnanto Josef, menyebut diabetes melitus menyerang semakin banyak anak muda.

"Usia mulainya terdiagnosis DM semakin muda, bahkan remaja pun mulai terdeteksi pra-DM," kata Hari.

Menurutnya, jumlah penderita diabetes melitus terus meningkat meskipun sebenarnya angka tersebut masih merupakan fenomena gunung es. Pakar kedokteran layanan primer ini menyebut banyak yang sudah menderita DM namun belum menyadarinya. Menurutnya, banyak faktor yang berkontribusi pada terjadinya DM seperti kegemukan atau obesitas, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik dan perilaku sedentari, stres, serta pola tidur yang tidak sehat.

"Kegemukan sebagai faktor risiko DM semestinya tidak hanya diukur dari indeks masa tubuh (IMT) namun akan lebih pas jika diukur dengan lingkar perut," jelasnya.

Faktor risiko
Orang yang sehat maupun penderita DM perlu bergerak bersama melakukan pencegahan dan pengelolaan DM melalui DIABETES (Diet seimbang, Aktifkan gerakan badan, Bebas asap rokok dan narkoba, Enyahkan stres, Tidur nyaman, Evaluasi gula darah, dan Selalu berinteraksi positif). Dengan demikian, diharapkan yang sehat tetap sehat dan yang sudah terlanjur terkena DM tetap terkendali, tidak semakin parah dan terjadi komplikasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, dosen Ilmu Penyakit Dalam FKKMK UGM, Vina Yanti Susanti, menambahkan terdapat faktor risiko DM yang bisa diubah dan ada yang tidak bisa. Usia lebih dari 40 tahun, memiliki riwayat keluarga DM, kehamilan dengan riwayat DM, ibu dengan riwayat melahirkan bayi dengan berat lahir lebih dari 4 kg, serta bayi dengan berat lahir rendah kurang dari 2,5 kg merupakan faktor risiko diabetes melitus yang tidak dapat diubah.

"Pencegahan dan skrining yang dilakukan secara dini serta penerapan perilaku hidup sehat semestinya dilakukan oleh setiap lapisan masyarakat agar meminimalkan dampak buruk dari DM," ujar Vina.

Pilihan Editor: Cegas Diabetes dengan Asupan Vitamin K

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Faktor Risiko Pemicu Penyakit Jantung, Apa yang Bisa Diubah dan Tidak?

1 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
3 Faktor Risiko Pemicu Penyakit Jantung, Apa yang Bisa Diubah dan Tidak?

Ada beberapa faktor risiko penyakit jantung yang tidak bisa diubah, selain yang bisa diubah. Berikut penjelasan dokter agar kita bisa mencegahnya.


4 Macam Bau Mulut dan Masalah Kesehatan di Baliknya

2 hari lalu

ilustrasi bau mulut (pixabay.com)
4 Macam Bau Mulut dan Masalah Kesehatan di Baliknya

Pakar menyebutkan empat jenis bau mulut yang mesti diwaspadai karena terkait dengan masalah kesehatan.


Apa Saja yang Dapat Meningkatkan Risiko Serangan Jantung?

2 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Apa Saja yang Dapat Meningkatkan Risiko Serangan Jantung?

Serangan jantung dapat berakibat fatal jika tidak segera diatasi.


Vidi Aldiano Sejak 2019 Berjuang Lawan Kanker Ginjal, Ini Gejala dan Penyebabnya

5 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dipeluk ibunya saat menjalani pengobatan kanker, Senin, 18 September 2023. (Instagram/@vidialdiano)
Vidi Aldiano Sejak 2019 Berjuang Lawan Kanker Ginjal, Ini Gejala dan Penyebabnya

Vidi Aldiano sudah berjuang melawan kanker ginjal sejak 2019. Apa gejala dan penyebab kanker ginjal?


Peneliti Sebut Cara Ini Bisa Turunkan Risiko Depresi

7 hari lalu

Ilustrasi wanita naik gunung. shutterstock.com
Peneliti Sebut Cara Ini Bisa Turunkan Risiko Depresi

Para peneliti dari Universitas Cambridge mengevaluasi sejumlah faktor risiko depresi. Apa saja yang termasuk dan saran mereka?


Bolehkan Penderita Diabetes Minum Madu?

8 hari lalu

Ilustrasi madu. Freepik.com
Bolehkan Penderita Diabetes Minum Madu?

Penderita diabetes sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum minum madu.


Ketahui Efek Samping Beras Basmati dan Cara Memasak yang Sehat

10 hari lalu

Ilustrasi nasi beras basmati. Shutterstock
Ketahui Efek Samping Beras Basmati dan Cara Memasak yang Sehat

Dalam sebuah studi menunjukkan bahwa mengonsumsi gandum olahan, termasuk beras basmati putih, dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes tipe 2.


Ketahui Beras Basmati, Beras Khas Asia Selatan dan Ragam Manfaatnya

10 hari lalu

Ilustrasi nasi beras basmati. Shutterstock
Ketahui Beras Basmati, Beras Khas Asia Selatan dan Ragam Manfaatnya

Beras Basmati mengandung glisemik yang rendah, sehingga membuat tingkat pencernaan melambat. Hal ini akan membantu untuk rasa kenyang lebih lama.


Di Usia Berapa Komplikasi Penyakit Degeneratif Muncul?

12 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Di Usia Berapa Komplikasi Penyakit Degeneratif Muncul?

Dokter mengingatkan orang berusia 20 tahunan yang dengan penyakit degeneratif biasanya mengalami komplikasi di usia 40 tahun apabila tak ditangani.


5 Langkah Menangkal Obesitas Pemicu Penyakit Jantung

14 hari lalu

Ilustrasi wanita paruh baya olahraga. Freepik.com/Stockking
5 Langkah Menangkal Obesitas Pemicu Penyakit Jantung

Selama lebih dari 20 tahun kematian akibat penyakit jantung terkait obesitas naik tiga kali lipat. Pakar membagi lima langkah mencegahnya.