Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fakta Megenai Sindrom Baby Blues yang Banyak Dialami Ibu Melahirkan di Indonesia

image-gnews
Front Page Cantik. Sindrom Baby Blues. shutterstock.com
Front Page Cantik. Sindrom Baby Blues. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi seorang Ibu merupakan suatu anugerah bagi perempuan, menjadi ibu, bagi sebagian orang tidak mudah. Sebab, banyak ibu baru yang mengalami sindrom baby blues. Sebuah penelitian menyebutkan, tak sedikit ibu muda Indonesia mengalami sindrom ini. Bahkan disebut-sebut Indonesia menempati urutan ke-3 jumlah penderita baby blues terbanyak di Asia.

Mengutip dari buku 'Mengenal Baby Blues dan Pencegahannya', baby blues merupakan istilah untuk munculnya perasaan sedih tanpa sebab jelas yang terjadi pada ibu melahirkan.  Dilansir dari berbagai sumber, inilah beberapa fakta - fakta mengenai baby blues:

1. Terjadi Pada Wanita Setelah Melahirkan 

Baby blues menyerang wanita yang baru saja melahirkan. Muncul perasaan sedih pada hati Ibu tanpa sebab pasti. Baby blues bukan diperuntukkan bagi pria, meskipun mereka berdua sama - sama sedang mengalami masa adaptasi dengan kehadiran sang buah hati. 

Melansir dari situs Rumah Sakit Mitra keluarga, sindrom itu cenderung muncul pada hari ke-2 atau ke-3 pascapersalinan.

Umumnya, baby blues akan berlangsung selama beberapa hari dan paling lama berlangsung hingha 2 peakan. Baby blues dialami oleh 4 dari 5 orang tua baru atau sekitar 80 persen. Kondisi ini dapat dialami oleh orang tua baru, sudah berapa kalipun ia melahirkan, dari segala usia, pendapatan, budaya atau tingkat pendidikan.  

Baby blues dapat hilang dengan sendirinya, tanpa perawatan khusus, intervensi atau pengobatan.

2. Marah Tanpa Alasan 

Mengalami baby blues bukan perkara mudah bahkan menyakiti hati. Tiba - tiba ibu ingin marah tanpa alasan yang jelas. Semua yang dilakukan suami terlihat serba salah, apa yang Anda lakukan sendiri juga akhirnya salah. Perasaan berubah - ubah, kadang Anda marah dan kadang senang dengan kehadiran si kecil. 

3. Baby Blues Adalah Hal yang Wajar 

Baby blues merupakan salah satu hal yang wajar terjadi. Bahkan hampir 80 persen wanita mengalaminya saat  pertama kali melahirkan bayi. Menurut Dr. Budi Santoso, Sp.O.G. seorang Ahli Kandungan RSUD Dr. Soetomo Surabaya, baby blues merupakan kondisi depresi ringan yang biasa dialami oleh wanita setelah melahirkan. 

Namun tetap harus diwaspadai. Sebab, jika tidak membaik, sindrom itu bisa berkembang ke arah post partum depression. Depresi setelah melahirkan dengan dampak lebih parah.

4. Faktor-faktor Penyebab Baby Blues 

Baby blues banyak disebabkan karena beberapa faktor seperti kesepian, kurang siap, rasa sakit setelah melahirkan, pengaruh hormon, berbeda presepsi dengan orang terdekat, bayi rewel, hingga takut melakukan hubungan suami istri.

5. Terjadi Maksimal Tiga Minggu Setelah Persalinan

Mengalami baby blues memanglah tidak nyaman, namun perlu diketahui perasaan tersebut hanyalah sementara. Maksimal setelah luka pasca melahirkan sembuh atau habis masa nifas. Namun bila setelah itu perasaan kacau tak kunjung reda, Anda perlu berkonsultasi dengan psikolog

Pilihan Editor: Jangan Remehkan Baby Blues, Ibu Bisa Bunuh Diri

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Salah Kaprah Pemakaian Istilah OCD

1 hari lalu

Psikolog Nimaz Dewantary menyampaikan materi terkait Obsessive Compulsive Disorder (OCD) pada Webinar Menuju Temu Ilmiah Nasional V IPK Indonesia Tahun 2023.
Salah Kaprah Pemakaian Istilah OCD

Tapi, sebetulnya apa itu Obsessive Compulsive Disoder (OCD)?


Peneliti Ungkap Orang Cenderung Cari Pasangan yang Mirip, dari Segi Apa?

15 hari lalu

Ilustrasi pasangan/Whatsapp
Peneliti Ungkap Orang Cenderung Cari Pasangan yang Mirip, dari Segi Apa?

Banyak yang mengaku memilih pasangan dengan sifat dan kesenangan yang berlawanan tapi penelitian menyebut kebanyakan pasangan memiliki kesamaan.


Kata Psikolog Soal Fantasi Seks Suami-Istri Jadi Pesta Orgy: Bukan Fenomena Baru

18 hari lalu

Polres Jakarta Selatan menangkapan 4 tersangka pelaku pesta seks di kawasan Hotel daerah Semanggi Jakarta Selatan, Selasa, 12 September 2023. Foto: Ohan
Kata Psikolog Soal Fantasi Seks Suami-Istri Jadi Pesta Orgy: Bukan Fenomena Baru

Menurut dia, dari sisi psikologis, pesta orgy yang baru saja dibongkar polisi Jakarta Selatan itu bukan fenomena baru. Kenapa disebut semakin marak?


Marak Kasus Bunuh Diri, Psikolog Beri Saran Pencegahan

23 hari lalu

Ilustrasi pencegahan atau stop bunuh diri. Shutterstock
Marak Kasus Bunuh Diri, Psikolog Beri Saran Pencegahan

Bercerita tentang masalah yang dihadapi sangat penting dalam membantu melepaskan beban emosional orang yang ingin bunuh diri.


Memuja Idola secara Berlebihan, Termasuk Gangguan Jiwa?

31 hari lalu

Ilustrasi konser musik
Memuja Idola secara Berlebihan, Termasuk Gangguan Jiwa?

Kegilaan pada idola yang belum tentu kenal dengan kita mengarah pada hubungan parasosial, romantisme semu sampai halu, dan indikasi gangguan jiwa.


Bahas Self Harm, Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Gelar Webinar From Scars to Stars

34 hari lalu

Screen Capture webinar Ikatan Psikolog Klinis Indonesia
Bahas Self Harm, Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Gelar Webinar From Scars to Stars

Self harm merupakan segala bentuk perilaku menyakiti diri atau merugikan diri sendiri secara fisik, emosional, atau mental.


Ini Perbedaan Psikolog dan Psikiater, Ketahui Sebelum Berkonsultasi

40 hari lalu

Ilustrasi pasangan konsultasi dengan psikolog. Shutterstock
Ini Perbedaan Psikolog dan Psikiater, Ketahui Sebelum Berkonsultasi

Perbedaan psikolog dan psikiater terletak pada latar belakang pendidikannya, gelar akademik, ruang lingkup praktik hingga kasus yang ditangani.


Fobia Benda Besar, Apa Itu Megalofobia?

49 hari lalu

Ilustrasi fobia. Shutterstock
Fobia Benda Besar, Apa Itu Megalofobia?

Megalofobia kondisi takut tak wajar terhadap benda-benda besar, seperti bangunan, patung, kendaraan.


Ayah Juga Bisa Mengalami Baby Blues, Begini Penjelasannya

49 hari lalu

Ilustrasi pria baby blues. shutterstock.com
Ayah Juga Bisa Mengalami Baby Blues, Begini Penjelasannya

Selain dialami oleh ibu, baby blues juga kerap dialami dan dirasakan oleh ayah. Bagaimana penjelasannya?


Profesi 7 Mantan Artis Cilik: Politikus, Dokter Syaraf, sampai Instruktur Zumba

50 hari lalu

Tina Toon mengunggah foto masa kecil bersama neneknya, Ana Setiawati. Foto: Instagram/@tinatoon101
Profesi 7 Mantan Artis Cilik: Politikus, Dokter Syaraf, sampai Instruktur Zumba

Tujuh eks artis cilik ini menggeluti berbagai profesi di luar dunia hiburan, politikus seperti Tina Toon, dokter syaraf, instruktur zumba. Apa lagi?