Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Daun Salam hingga Cengkeh, Inilah 5 Bahan Efektif Mengusir Kutu Beras

Editor

Nurhadi

image-gnews
Kutu Beras. pestwiki.com
Kutu Beras. pestwiki.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Persoalan beras tak hanya terkait kualitas yang kurang baik, tetapi juga kutu beras yang kerap kali ditemukan. Beras dapat terkena kutu ketika beras disimpan secara sembarangan.

Kutu beras sebenarnya tak berbahaya, tak beracun, dan tak menggigit manusia. Namun, kutu beras mempengaruhi kualitas beras dan dapat membuat nafsu makan berkurang karena adanya serangga dalam makanan.

Diolah dari berbagai sumber, berikut adalah cara menghilangkan kutu beras secara alami:

1. Jemur di bawah matahari

Cara alami dan paling mudah dalam menangani kutu beras adalah dengan menjemurnya di bawah terik sinar matahari. Anda dapat memindahkan beras ke tempat yang lebar sehingga beras dapat tersebar. 

Kemudian, ratakan beras sehingga sinar matahari dapat terkena secara merata. Terakhir, jemur beras tersebut di bawah sinar matahari terik, sekitar pukul 11 hingga 2 siang. 

Anda dapat menjemur beras selama lebih kurang 15 menit agar hasilnya maksimal. Kutu yang berada di sela-sela beras akan merasakan panas berlebih hingga akhirnya pergi.

2. Cengkeh

Cengkeh pun dapat digunakan untuk membasmi kutu beras secara alami. Namun, Anda harus waspada dengan risiko berubahnya rasa beras akibat cengkeh ini.

Karena itu, letakkan cengkeh di dalam tempat terpisah. Kemudian, tempat yang berisi cengkeh itu diletakkan di tengah-tengah beras. Selain mencegah berubahnya rasa beras, cara ini juga mempermudah mengambil kembali cengkeh ketika kutu beras telah pergi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Daun salam

Cara yang hampir sama untuk dengan cengkeh untuk mengatasi kutu dalam beras adalah dengan menggunakan daun salam. Menurut riset dari Jouda Mediouni Ben Jema yang berjudul “Insecticidal activities of essential oils from leaves of Laurus nobilis L. from Tunisia, Algeria and Morocco, and comparative chemical composition”, daun salam dapat digunakan sebagai pengusir serangga alami untuk membasmi kutu beras.

Caranya, sediakan beberapa lembar daun salam segar. Kemudian, letakkan di tempat Anda menyimpan beras. Daun salam yang telah diletakkan di tempat penyimpanan beras ini akan mengeluarkan aroma yang dapat membasmi kutu beras dan serangga lainnya.

4. Cuka

Cuka murni dapat digunakan untuk membunuh kutu beras. Namun, cuka dapat mengubah rasa beras. Karena itu, cuka paling efektif untuk pembersihan di luar beras itu. Caranya adalah dengan menyemprot kutu beras secara langsung dan kutu beras akan dengan sendiri mati.

5. Air sabun

Sama seperti cuka murni, air sabun dapat digunakan untuk membunuh kutu baras. Cara pembuatannya adalah dengan mencampurkan 1 gelas air dengan 8–12 tetes sabun cuci piring. Kemudian, aduk hingga merata dan letakkan ke dalam botol semprot.

Cairan sabun telah dibuat dapat secara langsung disemprotkan ke kutu beras dan hama serangga lainnya. Dengan begitu, kutu beras dan serangga akan mati setelah terkena air sabun

Pilihan Editor: Beras Berkutu: 5 Cara Hilangkan Kutu Beras Secara Alami

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apa Manfaat Rendaman Air Beras? Ini Penjelasannya

8 jam lalu

Ilustrasi air tajin. Wikipedia.org
Apa Manfaat Rendaman Air Beras? Ini Penjelasannya

Mengintip berbagai manfaat rendaman air beras, mulai dari bahan pangan hingga mampu menurunkan kadar formalin.


Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium dan Daging Sapi Murni Turun Tipis

5 hari lalu

Transaksi jual beli cabai rawit merah di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa 30 Juli 2024. Mengutip data Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) kementerian perdagangan, harga cabai rawit merah dalam 4 hari melambung hampir 21%, menjadi Rp 75 ribu per kilogram. Sedangkan secara nasional, harga cabai jenis yang sama naik hampir 2%. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium dan Daging Sapi Murni Turun Tipis

Bapanas merinci pelbagai komoditas pangan secara umum fluktuasi, diantaranya minyak goreng curah, ikan kembung, beras dan cabai rawit.


Harga Pangan Hari Ini: Beras Premium dan Bawang Merah Naik

6 hari lalu

Pekerja tengah membongkar beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa, 17 September 2024.  Badan Pangan Nasional atau Bapanas mengakui cadangan sejumlah pangan pokok yang dikelola pemerintah melalui Perum Bulog dan ID Food cukup rendah. Kondisi itu membuat intervensi kenaikan harga sejumlah pangan itu tidak akan maksimal.Per 6 September 2024, Bapanas mencatat, cadangan pangan pemerintah itu antara lain beras sekitar 1,45 juta ton. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Pangan Hari Ini: Beras Premium dan Bawang Merah Naik

Harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,58 persen atau Rp90 menjadi Rp15.590 per kg.


Jokowi Kembali Bagikan Bantuan Beras 10 Kilogram

7 hari lalu

Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Kamis, 26 September 2024. Terbang menggunakan helikopter Super Puma TNI AU dari IKN, Jokowi dan rombongan terbatas tiba di Stadion Sadurengas sekitar pukul 08.00 WITA. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Kembali Bagikan Bantuan Beras 10 Kilogram

Presiden Jokowi kembali membagikan bantuan beras 10 kilogram.


Guru Besar IPB Sebut Produktivitas Padi Melandai Sejak Era Suharto, Indonesia Masih Tergantung Beras Impor

9 hari lalu

Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 1 Maret 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung mendapatkan pasokan beras impor sebanyak 42.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar yang akan didistribusikan ke dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Guru Besar IPB Sebut Produktivitas Padi Melandai Sejak Era Suharto, Indonesia Masih Tergantung Beras Impor

Produktivitas pertanian padi di Indonesia melandai sejak era Suharto. Guru besar IPB beberkan beberapa alasan Indonesia sulit Swasembada


Bank Dunia: Harga Beras di Indonesia Tinggi, tapi Petani Padi Pendapatannya Rendah

10 hari lalu

Foto udara petani mengoperasikan mesin potong padi modern saat panen padi di areal persawahan Sambutan, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa, 10 September 2024. Kementerian Pertanian melalui Badan Standarisasi Instrumen Pertanian Kalimantan Timur (BSIP Kaltim) melakukan perluasan lahan pertanian tanaman pangan sekitar 21 ribu hektare dari total 40 ribu hektare dan kegiatan pendukung lain untuk peningkatan produksi, sebagai langkah antisipasi ancaman darurat pangan dari sebelumnya 3,8 ton per hektare naik menjadi 4,5 ton per hektare. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Bank Dunia: Harga Beras di Indonesia Tinggi, tapi Petani Padi Pendapatannya Rendah

Badan Pangan Nasional mengakui harga beras di dalam negeri saat ini tergolong tinggi.


Di Tengah Perubahan Iklim, Bulog Sebut Metode Pertanian dan Distribusi Tradisional Tak Lagi Memadai

13 hari lalu

Petani menanam padi di area persawahan kering yang dialiri air memakai mesin pompa di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 September 2023. BMKG memprediksi sejumlah wilayah Indonesia bakal berstatus waspada kekeringan sampai dengan November karena dipengaruhi oleh fenomene El Nino. TEMPO/Tony Hartawan
Di Tengah Perubahan Iklim, Bulog Sebut Metode Pertanian dan Distribusi Tradisional Tak Lagi Memadai

Direktur Bulog mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk menyikapi produksi beras di tengah perubahan iklim.


Perum Bulog Gelar IIRC 2024: Bahas Perubahan Iklim, Geopolitik, hingga Distribusi Beras di Dunia

14 hari lalu

Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Perum Bulog Sonya Mamoriska saat membuka Indonesia International Rice Conference (IIRC) 2024. Acara ini berlangsung pada 19-21 September 2024 di International Convention Center - The Westin Nusa Dua, Bali. Tempo/Adil Al Hasan
Perum Bulog Gelar IIRC 2024: Bahas Perubahan Iklim, Geopolitik, hingga Distribusi Beras di Dunia

Direktur Bulog Sonya Mamoriska menyatakan IIRC 2024 akan membahas isu iklim, gangguan ekonomi, geopolitik yang berdampak pada produksi beras.


Bulog Gelar Indonesia International Rice Conference di Bali, Apa yang Akan Dibahas?

14 hari lalu

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Bulog Gelar Indonesia International Rice Conference di Bali, Apa yang Akan Dibahas?

Acara Bulog bertajuk Rice Resilience: Adapting to Global Challenges ini berlangsung di International Convention Center - The Westin Nusa Dua, Bali.


Manfaat dan Kontroversi Sabun Antibakteri: Apakah Lebih Baik dari Sabun Biasa?

19 hari lalu

Ilustrasi sabun mandi (Pixabay.com)
Manfaat dan Kontroversi Sabun Antibakteri: Apakah Lebih Baik dari Sabun Biasa?

Muncul pertanyaan, apakah sabun antibakteri benar-benar lebih efektif dalam melindungi keluarga dibandingkan sabun biasa?