Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Risiko Mengonsumsi Hewan Ternak Pemakan Sampah

Reporter

image-gnews
Sejumlah sapi mencari makan ditumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah, Kampung Ciangir, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu, 7 Agustus 2019. Mendekati Idul Adha 1440 H sejumlah pemilik sapi di kawasan tersebut Ikut menjual hewannya untuk kurban. ANTARA/Adeng Bustomi
Sejumlah sapi mencari makan ditumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah, Kampung Ciangir, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu, 7 Agustus 2019. Mendekati Idul Adha 1440 H sejumlah pemilik sapi di kawasan tersebut Ikut menjual hewannya untuk kurban. ANTARA/Adeng Bustomi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di Indonesia, masih ditemukan praktik menggembala hewan ternak di tempat pembuangan sampah. Para hewan ternak ini mengonsumsi sisa makanan, sisa buah-buahan, dan sisa sayuran yang bercampur dengan gunungan sampah plastik. Lantas, apa risiko mengonsumsi hewan ternak pemakan sampah tersebut? 

Sementara, apa yang dikonsumsi hewan ternak akan berpotensi menimbulkan dampak bagi manusia yang memakan dagingnya. Terlebih, menjelang pelaksanaan Idul Adha seperti saat ini di mana jumlah konsumsi hewan ternak seperti kambing dan sapi meningkat.

Mengandung timbal

Mengutip dari Jurnal Analis Dampak Penggembalaan Sapi di TPA (Studi Kasus di TPA Piyungan Yogjakarta) oleh Sri Wahyono, menyebutkan bahwa sapi-sapi yang diternak di TPA mengandung unsur-unsur berbahaya. Unsur tersebut dapat berupa logam berat yang kemudian terakumulasi pada organ atau jaringan tubuh sapi. Jika dikonsumsi berbahaya bagi kesehatan manusia.

Dikutip dari mongabay.co.id, dalam penilitian yang dilakukan oleh Pranoto, pengajar Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, menyebutkan mengonsumsi daging sapi pemakan sampah dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan jangka panjang mengakibatkan kanker, penuaan dini, dan menurunkan daya tahan tubuh.

Mengutip dari ugm.ac.id, selain terkontaminasi logam berat, sapi pemakan sampah berisiko terkena penyakit infeksi bakteri dan virus. Dosen Fakultas Peternakan UGM, Edi Suryanto mengingatkan agar masyarakat tidak membeli hewan ternak yang dipelihara dari lingkungan sampah dikarenakan kemungkinan besar terkontaminasi berbagai macam penyakit. 

Pilihan Editor: Cara Mengasah Pisau Kurban Seperti Juru Sembelih Profesional

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nikmatnya Soto Kwali Khas Solo, Begini Resep dan Cara Membuatnya

5 hari lalu

Ilustrasi soto. shutterstock.com
Nikmatnya Soto Kwali Khas Solo, Begini Resep dan Cara Membuatnya

Soto Kwali merupakan makanan khas Solo yang cukup populer di tengah masyarakat Jawa. Tidak perlu jauh jika ingin mencobanya, karena hidangan ini bisa dibuat sendiri di rumah. Lalu, bagaimana resepnya?


4 Hewan Ternak Penyumbang Emisi Gas Rumah Kaca Paling Banyak

28 hari lalu

Dokter hewan dari Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kota Palembang dibantu peternak menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada sapi saat Vaksinasi PMK Hewan Ternak di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa 28 Juni 2022. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendapatkan bantuan 12.200 dosis vaksin PMK dari Pemerintah Pusat yang akan digunakan untuk mengendalikan penyebaran PMK di 17 kabupaten di Sumatera Selatan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
4 Hewan Ternak Penyumbang Emisi Gas Rumah Kaca Paling Banyak

Sapi adalah hewan ternak penyumbang emisi gas rumah kaca paling banyak. Selain itu ada domba, kambing, babi, dan unggas.


Mengapa Hewan Ternak Meningkatkan Emisi Gas Rumah Kaca?

28 hari lalu

Sapi-sapi di peternakan Ellis, berkeliaran di dekat batang-batang anggur. Foto: Ruth Ellis/ABC
Mengapa Hewan Ternak Meningkatkan Emisi Gas Rumah Kaca?

Hewan ternak berkontribusi signifikan terhadap emisi gas rumah kaca karena menghasilkan gas metana dan nitrat oksida.


Kesibukan Bikin Wanita Lupa Perhatikan Kesehatan Ini

28 hari lalu

Ilustrasi menahan pipis atau kencing. Shape.com
Kesibukan Bikin Wanita Lupa Perhatikan Kesehatan Ini

Kesibukan sering membuat wanita lupa diri sendiri, termasuk kondisi kesehatan. Padahal, ada beberapa gejala penyakit yang dianggap sepele tapi serius.


Polandia Selidiki Wabah Penyakit Legionellosis

31 hari lalu

Ilustrasi tangan diinfus. hsi-med.com
Polandia Selidiki Wabah Penyakit Legionellosis

Polandia curiga kalau wabah Legionellosis adalah sabotase


Dinkes DKI Ajak Masyarakat Sering Cuci Tangan Cegah Penyakit Amoeba

32 hari lalu

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama, berpose di ruang kerja. (Foto: Antara)
Dinkes DKI Ajak Masyarakat Sering Cuci Tangan Cegah Penyakit Amoeba

Dinas Kesehatan DKI ajak masyarakat sering cuci tangan agar terhindar dari penyakit amoeba.


Mengenal Lebih Dekat dengan Penyakit ISPA

39 hari lalu

Ilustrasi penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).  ANTARA/FB Anggoro
Mengenal Lebih Dekat dengan Penyakit ISPA

ISPA dapat disebabkan oleh berbagai agen infeksi, termasuk virus, bakteri, dan jamur.


Ini 7 Penyakit akibat Terpapar Polusi Udara

39 hari lalu

Monas terlihat samar akibat polusi udara di Jakarta, 11 Agustus 2023. TEMPO/ Hilman Fathurrahman W
Ini 7 Penyakit akibat Terpapar Polusi Udara

Polusi udara dapat menyebabkan sejumlah penyakit. Apa saja?


Kenali Gejala dan Penyebab Leukemia

46 hari lalu

Sel Leukemia.engadget.com
Kenali Gejala dan Penyebab Leukemia

Leukemia merupakan kanker darah di mana sel darah tumbuh secara abnormal dan cepat.


Waspadai Dampak El Nino, dari Penyakit sampai Rawan Pangan

49 hari lalu

Kondisi Sungai Citarum yang mulai berubah jadi rawa setelah hampir 70 persen badan sungai mengering di Desa Selacau, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 1 Agustus 2023. BMKG menyatakan fenomena alam El Nino tahun ini menyebabkan kemarau  lebih kering dan panjang, yang berdampak pada produksi pertanian dan mengeringnya sumber-sumber air. TEMPO/Prima mulia
Waspadai Dampak El Nino, dari Penyakit sampai Rawan Pangan

Masyarakat diminta mengantisipasi potensi munculnya penyakit menular serta rawan pangan yang dipicu dampak El Nino.