Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Identifikasi Risiko Penyakit Jantung Hingga Kanker dengan Tes Genetik

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah pasien dengan penyakit tidak menular semakin banyak. Salah satu penyebabnya karena berbagai gaya hidup masyarakat yang semakin berubah, seperti mengkonsumsi terlalu banyak kalori, hingga kurang bergerak. Dalam upaya pencegahan, mengidentifikasi berbagai penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes, hingga kematian neonatal bisa dilakukan dengan melakukan pemeriksaan genetik.

Seperti dilansir dari keterangan pers NalaGenetics pada 31 Mei 2023, tes genetik juga dapat bermanfaat untuk membantu pasien dalam mengambil langkah-langkah efektif yang diperlukan sehingga mencegah kemunculan penyakit-penyakit tersebut.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 33 persen kematian di wilayah Asia Tenggara disebabkan oleh penyakit jantung. Selain penyakit jantung dan stroke, penyakit seperti kanker usus besar, diabetes, dan kematian neonatal juga menjadi penyebab kematian lainnya di Asia Tenggara.

Mengingat hal tersebut, maka tes genetik dinilai menjadi solusi penting dalam mengidentifikasi risiko genetik individu untuk mencegah dan meningkatkan kesempatan kesembuhan dari penyakit-penyakit tersebut.

Tes genetik tidak hanya bermanfaat bagi pasien, melainkan juga membantu penyedia layanan kesehatan untuk merancang perawatan preventif yang lebih tepat sasaran dan efektif. Hal itu tidak hanya mengurangi beban pada sistem kesehatan, tapi, juga dapat meningkatkan hasil kesembuhan pasien.

Menurut NalaGenetics, tes genetik sudah terbukti memiliki dampak signifikan mulai dari mendeteksi gangguan genetik, mempersonalisasi pengobatan pasien, hingga memberikan wawasan tentang risiko individu mengenai penyakit tertentu di kemudian hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat menghadiri UBS Healthcare Summit 2023 yang digelar di Singapura pada pekan lalu, salah seorang pendiri NalaGenetics Levana Sani sempat membagikan pengalaman pribadinya yang bertekad untuk mempelajari tes genetik.

Tekad dan motivasi itu datang setelah sang kakek mengalami kejang karena resep obat yang salah dan kemudian diikuti dengan penurunan kualitas hidup. Sejak itu, Levana bertekad untuk menghindari kejadian serupa pada pasien-pasien Indonesia melalui kehadiran NalaGenetics.

Sebagai penyedia layanan tes genetik, NalaGenetics memandang pentingnya berfokus pada tindakan proaktif melalui perawatan preventif dalam bidang kesehatan. Dengan memanfaatkan kekuatan tes genetik, NalaGenetics yakin bahwa upaya itu dapat merevolusi dunia kesehatan dalam melakukan perawatan di Asia Tenggara.

Pilihan Editor: Faktor Risiko Kanker Payudara yang Bisa Diubah dan Tidak Bisa Diubah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

17 jam lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

17 jam lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

1 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

3 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

3 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

6 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

7 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

7 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.


Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

7 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.


6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

8 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock.com
6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

Masalah di mulut bisa jadi merupakan tanda kondisi yang lebih serius. Pakar menyebut kanker mulut salah satunya.