TEMPO.CO, Jakarta - Bentuk kuku bisa menjadi tanda atau petunjuk kondisi kesehatan seseorang secara keseluruhan. Misalnya, kuku cekung menyerupai sendok atau koilonychia.
Merujuk Cleveland Clinic, koilonychia kondisi kuku lunak terbentuk seperti penyok. Kuku penyok terbentuk secara bertahap. Biasanya dipengaruhi kondisi medis atau kekurangan zat besi dan vitamin B.
Apa itu koilonychia?
Munculnya koilonychia dianggap tanda anemia yang tersebab karena tidak mampu menyerap zat besi. Orang yang tidak mengonsumsi cukup folat, protein, dan vitamin C juga berisiko kekurangan zat besi. Orang dengan sindrom Plummer-Vinson kemungkinan mengalami koilonychia, kondisi itu kekurangan zat besi dalam jangka panjang.
Dalam beberapa kasus, koilonychia dipengaruhi faktor genetik. Bisa juga dipengaruhi akibat cedera dasar kuku, seperti kebiasaan mengisap jempol atau sepatu yang terlalu ketat. Koilonychia tidak selalu gejala penyakit. Paparan berlebihan terhadap produk tertentu minyak Bumi juga rentan mengalami kuku penyok.
Mengutip Medical News Today, kuku datar bisa menjadi tanda mula koilonychia. Bentuknya cenderung rata sebelum menjadi cekung. Sebagian besar kuku cekung dan cembung. Implikasi kesehatan koilonychia tergantung usia. Dibutuhkan diagnosis ahli medis untuk memastikan kondisinya.
Pengobatan tergantung penyebab koilonychia. Beberapa penyebab akan merespons perubahan pola makan. Mengonsumsi cukup zat besi dalam makanan bermanfaat membantu mencegah perubahan kuku yang tidak diinginkan.
Pilihan Editor: 5 Jenis Perawatan dan Menghias Kuku
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.