TEMPO.CO, Jakarta - Grup musik rock Oasis yang dibentuk di Manchester pada 1991 ini merupakan salah satu grup musik rock yang sukses dengan berbagai lagu hitsnya di pasaran.
Di Indonesia, Oasis cukup populer dan lagu-lagunya masih banyak diputar hingga saat ini. Namun, perselisihan di antara personilnya membuat Oasis harus bubar. Walau begitu, beberapa lagu ini dapat Anda dengarkan untuk membangkitkan memori terhadap lagu-lagu Oasis.
1. Don't Look Back in Anger
Don't Look Back in Anger merupakan salah satu hits dari Oasis. Lagu ini menjadi salah satu lagu yang sangat melekat ketika membicarakan Oasis. Denting piano di awal musik ini menjadi salah satu hal yang ikonik dan secara tersirat menunjukan kekaguman Noel Gallagher terhadap John Lennon. Di Inggris, lagu ini berhasil memuncaki UK Singles Chart.
2. Wonderwall
Sebagai band beraliran Britpop, Oasis juga sangat terkenal di banyak negara, termasuk di Amerika Serikat. Di Amerika Serikat, lagu paling populer dari Oasis adalah Wonderwall. Bahkan, lagu ini berhasil mendapatkan penghargaan dari The Recording Industry Association of America (RAA). Lagu ini diciptakan oleh Noel Gallagher untuk memuji Meg Matthews, kekasih Noel pada saat itu.
3. Standy by Me
Lagu ini merupakan lagu yang termasuk dalam album ketiga Oasis yang berjudul Be Here Now. Lagu yang dirilis pada 22 September 1997 ini berhasil menduduki Top 10 Chart di beberapa negara, seperti Finlandia, Italia, Norwegia, Swedia, dan Italia. Lagu ini ditulis oleh Noel untuk menceritakan kasih sayang dari Ibu Noel kepada dirinya.
4. Champagne Supernova
Lagu ini menjadi lagu penutup pada album Oasis yang bertajuk (What's the Story) Morning Glory? Lagu yang dirilis pada 13 Mei 1996 ini berhasil memuncaki daftar putar radio-radio di Amerika Serikat. Serupa dengan banyak lagu Oasis yang lain, lagu ini ditulis juga oleh Noel.
5. Whatever
Lagu yang dirilis pada 18 Desember 1994 ini menjadi salah satu lagu hits yang mengiringi kesuksesan album pertama Oasis bertajuk Definitely Maybe. Lagu yang ditulis oleh Noel ini bercerita tentang bagaimana seharusnya kehidupan dijalankan sesuai dengan kehendak kita, tanpa perlu diatur oleh siapa-siapa. Walau lagu ini berhasil meledak di pasaran, lagu ini kemudian terlibat masalah hak cipta.
Lagu ini dituntut oleh musisi bernama Neil Innes karena dianggap melakukan plagiat pada bagian melody dari lagu milik Innes berjudul How Sweet to Be an Idiot. Pada akhirnya, perkara hak cipta tersebut membuat Oasis harus membayar royalti dan mencantumkan nama Innes pada daftar pencipta lagu dengan status sebagai co-writer.
Pilihan editor : Sikap Santai Liam Gallagher Saat Diajak Foto Bareng Penggemar di Bali
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.