Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sikap Waspada Berlebihan, Apa Itu Hypervigilance?

image-gnews
Ilustrasi wanita cemas. Freepik.com/Wayhomestudio
Ilustrasi wanita cemas. Freepik.com/Wayhomestudio
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sikap terlalu sensitif atau waspada berlebihan menandakan hypervigilance, dikutip dari Counselling Directory. Mengutip Medical News Today, hypervigilance cara otak melindungi tubuh dari bahaya, tapi bertindak seolah-olah selalu ada ancaman di sekitarnya.

Ketika seseorang mengalami hypervigilance, alam bawah sadarnya ingin terus mengantisipasi bahaya. Akibatnya indra terus dalam keadaan siaga tinggi ingin merespons bahaya, bahkan yang sebetulnya tidak ada. Biasanya hypervigilance tidak menanggapi ancaman nyata, tapi reaksi berlebihan terhadap kewaspadaan.

Hypervigilance keadaan kewaspadaan yang meningkat. Itu menyebabkan munculnya sikap waspada terhadap bahaya tersembunyi dari orang lain atau lingkungan. Tapi, sering kali bahaya tersebut tidak nyata. Itu bisa menyebabkan otak dan tubuh terus-terusan waspada. Peningkatan kewaspadaan itu menyebabkan berkeringat, detak jantung cepat, dan pernapasan dangkal.

Orang yang hypervigilance mungkin menunjukkan beberapa perilaku yang terlihat seperti paranoia. Orang yang hypervigilance sangat sensitif terhadap lingkungan dan orang-orang di sekitarnya. Itu cara berperilaku yang mungkin tersebab trauma atau masalah kesehatan mental yang mendasari.

Kondisi kesehatan mental apa saja yang rentan mempengaruhi hypervigilance?

1. PTSD

Gangguan stres pascatrauma atau PTSD mempengaruhi orang mengalami atau melihat peristiwa traumatis yang mengancam jiwa.  Kewaspadaan yang berlebihan ciri utama PTSD, karena orang takut muncul traumanya. Hal tersebut menyebabkan selalu waspada mengantisipasi trauma yang akan terjadi lagi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Gangguan kecemasan

Gangguan kecemasan umum juga rentan berakibat hypervigilance. Walaupun ada perdebatan, gangguan kecemasan yang menyebabkan hypervigilance atau sebaliknya.

3. Kondisi kesehatan mental

Hypervigilance juga rentan dialami orang dengan kondisi kesehatan mental lainnya, antara lain skizofrenia, gangguan obsesif kompulsif, dan bipolar. Mengutip Healthline, skizofrenia menyebabkan hypervigilance. Kewaspadaan yang berlebihan bisa memperburuk gejala lain dari kondisi ini, seperti paranoia atau halusinasi.

Pilihan Editor: Apa Saja Kondisi yang Menyebabkan Halusinasi?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengapa Sering Mengeluh Dapat Membahayakan Kesehatan?

1 hari lalu

Ilustrasi pria di tempat kerja. lovebscott.com
Mengapa Sering Mengeluh Dapat Membahayakan Kesehatan?

Meskipun dapat menurunkan suasana hati dan kebahagiaan, mengeluh juga dapat berdampak besar pada fungsi otak dan tubuh.


Yang Perlu Diketahui soal Virus Nipah yang Belakangan Mewabah di India

4 hari lalu

Anggota tim medis dari Kozhikode Medical College membawa sampel buah pinang dan jambu biji untuk melakukan tes virus Nipah di desa Maruthonkara di distrik Kozhikode, Kerala, India, 13 September 2023. REUTERS/Stringer
Yang Perlu Diketahui soal Virus Nipah yang Belakangan Mewabah di India

Virus Nipah (NiV) merupakan virus zoonosis atau virus yang dapat menyebar antara hewan dan manusia.


Kurang Tidur Dapat Berdampak Negatif bagi Kesehatan Otak, Ini Penjelasannya

6 hari lalu

Ilustrasi wanita kurang tidur. Freepik.com/Benzoix
Kurang Tidur Dapat Berdampak Negatif bagi Kesehatan Otak, Ini Penjelasannya

Kurang tidur mengganggu kemampuan seseorang untuk fokus secara efisien dan mengingat memori.


Jangan Diabaikan, Ini Deretan Gejala Awal Alzheimer

8 hari lalu

Ilustrasi demensia (Pixabay.com)
Jangan Diabaikan, Ini Deretan Gejala Awal Alzheimer

Gejala awal alzheimer antara lain sulit melakukan aktivitas yang umum hingga bermasalah dalam bicara atau menulis.


Mengenal Misophonia, Gejala Gangguan Suara dan Cara Mengatasinya

10 hari lalu

Ilustrasi wanita memegang telinga. Foto: Freepik.com/evening_tao
Mengenal Misophonia, Gejala Gangguan Suara dan Cara Mengatasinya

Misophonia merupakan kondisi dimana seseorang merasa tidak nyaman dan benci pada suara tertentu


Jungkook BTS Benci Serangga, Apakah Mengidap Entomophobia?

21 hari lalu

Jungkook BTS menjadi bintang tamu acara bincang-bincang Suchwita yang dipandu rekan segrupnya, Suga BTS. (Tangkapan layar Youtube.com/Bangtan TV)
Jungkook BTS Benci Serangga, Apakah Mengidap Entomophobia?

Ketakutan atau fobia yang dimiliki seseorang bisa berbeda, termasuk Jungkook BTS takut terhadap serangga. Mengidap enthomophobia?


3 Hal yang Pengaruhi Anak Terlambat Bicara dan Cara Mengatasi

23 hari lalu

Mendengar adalah kunci bagi si anak untuk belajar  bicara dan mengembangkan fungsi lainnya.
3 Hal yang Pengaruhi Anak Terlambat Bicara dan Cara Mengatasi

Pakar menjelaskan ada tiga poin yang mempengaruhi anak terlambat bicara. Apa saja dan bagaimana mengatasinya?


Pertama di Dunia, Cacing Gelang Hidup Ditemukan di Otak Wanita Australia

24 hari lalu

Peneliti Jeroen Schuermans, memgang otak manusia yang telah diiris dan digunakan sebagai penelitian di Rumah Sakit Kejiwaan di Duffel, Belgia, 19 Juli 2017. Menurut peneliti, penelitian otak manusia ini guna mengembangkan perawatan baru untuk penyakit seperti psikosis, skizofrenia dan depresi berat. REUTERS/Yves Herman
Pertama di Dunia, Cacing Gelang Hidup Ditemukan di Otak Wanita Australia

Cacing gelang ditemukan hidup di otak seorang perempuan di Australia. Penderita jadi pelupa dan mengalami masalah dalam berpikir.


Bahaya Polusi Udara bagi Jantung dan Otak

24 hari lalu

Kondisi langit Jakarta diselimuti kabut polusi pada hari ketiga pelaksanaan work from home (WFH) bagi 50 persen aparatur sipil negara di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Rabu 23 Agustus 2023. Menurut situs IQAir, pada Rabu sekitar pukul 08.00 nilai inseks kualitas udara di Jakarta adalah 157 atau dalam kondisi tidak sehat. Tempo/Tony Hartawan
Bahaya Polusi Udara bagi Jantung dan Otak

Tak hanya mengganggu paru-paru dan pernapasan, polusi udara juga berdampak buruk pada jantung dan otak. Simak penjelasan pakar.


Pertama di Dunia, Cacing Parasit Ditemukan di Otak Wanita Australia

25 hari lalu

Cacing Ophidascaris robertsi. Foto Canberra Health
Pertama di Dunia, Cacing Parasit Ditemukan di Otak Wanita Australia

Dokter Australia menyebut kasus ini sebagai kasus cacing Ophidascaris pada manusia pertama yang ditemukan di dunia